Friday, November 30, 2007
Pamit
Mohon maaf lahir bathin rekan-rekan dan handai taulan..
Mohon do'a restu agar perjalanan nanti membuat saya menjadi lebih baik..
Sekali lagi mohon maaf..
Tuesday, November 27, 2007
Enchanted. Aneh tapi Menyenangkan.
Film keluarga yang mengisahkan Giselle yang baik hati di dunia kartun yang bertemu pangeran pujaan hati Prince Edward (dimainkan dengan konyol oleh si X-Men, James Marsden) disihir oleh Ratu Narissa (Susan Sarandon) ke dunia nyata. Giselle tentu saja kebingungan di belantara New York. Untunglah dia diselamatkan pria beranak satu, Patrick Dempsey (Grey's Anatomy).
Selebihnya silahkan tonton sendiri, dan saksikan kisah puteri mencari cinta yang disajikan dengan cara berbeda ini. Endingnya tentu saja mudah ditebak. Giselle berpendapat sama dengan ibu-ibu di kantorku pencinta McDreamy.
Serius, jika tidak menonton film ini. Aku akan agak menyesal.
Enjoy!!
Wednesday, November 21, 2007
Indonesia Bertindak
Perlakuan pemerintah Malaysia terhadap Warga Indonesia sudah pada ambang batasnya.
Awalnya terus terang, maaf, aku menganggap mereka hanyalah sepasang kaya raya yang menjunjung nasionalisme semu. Aku sangat sangat salah. Mereka melakukan sesuatu untuk nasionalisme. Tak peduli orang bilang apa. Tak peduli sekecil apa. Melakukan sebuah tindakan membuat perbedaan besar dengan hanya sekedar diam.
Aku pun akhirnya memutuskan membeli T-Shirt itu, walau belum pernah dan sebisa mungkin tidak akan ke Malaysia bila kondisi tetap seperti sekarang. Aku kirim SMS ke nomor 08888672974, tanya-tanya dulu, nanti setelah transfer baru pesan. Tapi ternyata pas tadi pulang T-Shirt keren tersebut sudah sampai di kamar aku beserta bonus segepok stiker TRAVEL WARNING: INDONESIA DANGEROUSLY BEAUTIFUL. Slogan yang diciptakan untuk mengcounter travel warning. Padahal aku belum bayar!! Malu hati aku langsung minta tolong Ii kirim lewat MBCA.
Terimakasih.
Terimakasih banyak.
Untuk tshirt, stiker dan semangat positifnya.
Terimakasih.
*maaf, fotonya tolong liat pakai cermin :)
Tuesday, November 20, 2007
Baby Girl
Monday, November 19, 2007
To Ciamis and Back
Ternyata aku sangat excited. Badanku sepertinya bosan dengan pemandangan perkotaan terus menerus. Mataku tak henti-hentinya melihat gambar di jendela yang berubah dari detik ke detik. Menyenangkan. Apalagi sesekali kami mengobrol kesana kemari, dari mulai komik sampai irigasi. Sampai di rumah Ma Anah a.k.a my grandmother, disambut teh hangat. Sumpah sangat sedap.
Intinya perjalanan aku kesana adalah nengok nenekku yang kemarin sakit, walau sekarang sudah sehat walafiat. Seterusnya adalah silaturahmi dan mengupdate kabar terbaru disana. Yah, secara sudah dua tahun aku gak kesana. Padahal jaraknya gak jauh-jauh amat. Nenekku agak rabun kalau sudah malam, dan sedikit agak pikun. Tapi beliau masih mengingat aku dengan jelas walau sudah lama gak berkunjung. Lain halnya dengan Megan, walau sering kesana, nenekku sukses terlambat mengenalinya. Pertama disangka tukang kredit, kedua disangka panyawah (tukang yang ngurusin sawah) dan kemarin disangka temennya aku, padahal sudah ngobrol agak lama. Hahaha.
Sayangnya aku hanya sebentar disana, besoknya, Minggu pagi jam 9 aku pulang. Kalau kesorean takutnya macet, dan takut kecapean Senin ke kantor. Kembali naik bis dan kembali mataku menikmati pemandangan indah sepanjang jalan. Kali ini lebih maksimal soalnya cuaca cerah.
Mudah-mudahan masih diberi umur untuk kembali berkunjung kesana. Amin.
Friday, November 09, 2007
The Unplanned Game
Monday, November 05, 2007
Mual
Pulangnya masuk angin parah menimpa. Ini yang aku takutkan. Setiap kepalaku kepanasan dan kemudian kedinginan (tadi agak panas berganti hujan dan harus memakai baju ihram), seringkali berujung sakit kepala, mata berkunang-kunang dan mual ingin muntah. Sialnya, Bandung tadi macet sekali. Menyetir pulang butuh perjuangan dahsyat. Sampai di rumah, minum paramex, ganti baju dan tidur.
Alhamdulillah dua jam kemudian bangun dan seperti tidak terjadi apa-apa. Semoga Allah selalu memberi kesehatan. Amin.
Friday, November 02, 2007
Grey Weather Seeker
Monday, October 29, 2007
Reuni Akbar!
Aku nyaris gak jadi ikutan acara reuni ini. Semua teman yang aku telepon tak ada respon sama sekali. Ahmad gak ngangkat, walaupun dia sudah bilang gak bisa ikut. Rivani pun demikian. Sari, aku yakin dia ada di Jakarta. Andi sakit di rumah mertua. Oh, derita menjadi single! Syukurlah teh Dhyah ngajak bareng. Cihuy, walaupun kita berbeda 8 angkatan hahaha.
Parkiran sudah penuh sesak. Aku kebagian di kantor kesehatan di jalan Bapa Husen. Oh, My God euforia sudah mulai terasa di gerbang SMA 2. Orang-orang berbagai umur mulai memadati halaman sekolah. Disambut panitya yang menangani urusan registrasi berdasarkan tahun lulus. Dan aku dapat PIN berwarna merah lengkap dengan nama dan angka 95. Terus terang aku kaget, berbagai baju warna-warni mewarnai sesaknya SMA 2 siang itu. Banyak sekali angkatan yang kompakan pake baju samaan. Aku pun tak terkecuali, setelah aku tiba di stand angkatan 95 aku bisa beli baju berwarna cokelat berlabel tahun lulus. Terimakasih Windy, Nanda, Lintang, Romi, Pimpim dan yang lainnya yang sudah berrepot ria mengurus stand 95. Eh, ada yang pake kaos lucu, Eduners ’71 dan Anjrit, Pemuda Asoy ’81.
SMA 2 memang sangat luas, hari itu penuh tapi masih cukup ruang tersisa untuk bergerak. Di dekat pohon karet --ikon SMA 2-- ada panggung dan banyak kursi sesak beratapkan tenda. Di dekat lapangan basket (lapangan basketnya sendiri dipake tempat parkir) berkumpul tenda-tenda angkatan. Dimulai angkatan 50something sampai angkatan fresh 2000an. Berbeda dengan bazaar reguler From 2 with Love, tenda-tenda itu lebih mirip garden party dengan koridor penuh meja kursi ala cafe. Tenda itu sendiri mayoritas berjualan (ada juga yang gratis lho) makanan, tapi ada juga yang jualan motor dan stand lukis sketsa wajah.
- Spirit. Ajang reuni ini berisikan berbagai kalangan usia, sangat terlihat dari wajah dan fisik tentunya. Tapi satu hal yang sama, semua tampak muda, dan aku sama sekali tidak berlebihan. Seriously, semua tampak bahagia, ceria dan penuh gelak tawa. Semua tampak gaya. Bahkan ada yang nyanyi lucu dan nari lincah. Padahal mereka angkatan 70. Menakjubkan.
- Egalite. Acara dibuka oleh oleh Bpk. Agum Gumelar, salah satu pejabat Republik Indonesia. Pidatonya sama saja dengan yang biasa kita lihat di televisi. Tapi yang berbeda adalah di sela-sela pidato selalu ada celetukan “Betul, Gum, Heueuh, Gum”. Tidak ada pejabat atau apapun disini, semua adalah alumni SMA 2.
- Multi Generation. Berhubung acara ini untuk semua angkatan, tentunya bukan hal yang aneh kalau banya keluarga yang mengajak seluruh anggotanya. Seperti klan Panigoro, keluarga Amilius (Ada temen aku, Arra didalamnya), bahkan ada yang sampai kakek neneknya alumni SMA 2. Menakjubkan!
- Bimbo. Aku yakin semua orang Indonesia pasti tahu Bimbo. Group musik sekeluarga spesialis lagu rohani. Walaupun banyak juga lagu-lagu non rohani seperti Adinda, dan sebagianya. Hari ini salah satu personilnya Jaka Bimbo alumni 60an menyanyikan 2 lagu. Satu hal yang berbeda, Om Jaka tidak memakai baju taqwa, batik, ataupun kemeja resmi, tapi jaket adidas classic, t-shirt putih dan jeans lusuh. Cool!
- Memory. Anak 3fis1 yang dateng kali ini cuma aku dan Evi. Too bad! Tapi gak apa mengingat aku gak ketemu Evi nyaris 10 tahun. Langsung saja kita menuju kelas tercinta diujung lantai dua. Sayangnya terkunci. Tapi ada hal yang tidak berubah, papan tulisnya masih dua papan vertikal berkatrol, tapi tidak lagi menggunakan kapur seperti dulu, sudah menggunakan spidol. Satu yang berbeda, di meja guru sekarang sudah terpasang telepon dan di setiap kelas terpasang speaker untuk mendengarkan radio sekolah dikala istirahat. Bisa request dan titip salam lho!
- Seleb. Banyak alumni SMA 2 menjadi seleb. Sejujurnya aku pingin ketemu Candil, vokalis Seurieus angkatan ’93. Sayangnya gak datang. Tapi ada juga yang sempet dateng, selain Jaka Bimbo dan Iin Parlina, ada juga Dewi Lestari, gerombolan Java Jive dan yang paling banyak ngajak foto bareng, Mario Kahitna angkatan 2000. Masih fresh mungkin ya :)
- The Gurus. Wah, di ajang ini tentunya banyak sekali guru! Selain yang masih aktif seperti Pak Toto dan Bu Dinar, misalnya, aku melihat Bu Rocky a.k.a Bu Rokamah dan duo kimia, Bu Ida dan Bu Dewi, sayangnya aku gak sempet salaman. Oh iya, 3fis1 guys, ada salam dari Pak Adit Suganda, wali kelas kita tercinta!
Walau begitu banyak angkatan, tidak ada yang tersisihkan di acara ini. Semua tampak menikmatinya. Bahkan di kala diam duduk sendiri aku tetap merasa nyaman, mendengar dan melihat segala hiruk pikuk, dan kegaduhan. Benar-benar seperti berada di tengah keluarga! For sure!
Friday, October 12, 2007
Lebaran
Selamat Lebaran!
Mohon Maaf Lahir Bathin!
Sekali lagi mohon maaf...
Thursday, October 04, 2007
The Return of Boy (Man) Band
Sempat dulu zaman SMP, ketika New Kids On The Block sangat booming, seolah sudah ditasbihkan boy band itu hanya untuk perempuan dan --well-- banci. Dan lelaki seharusnya memilih Guns N Roses atau Anthrax atau Sepultura dan sejenisnya.
Coba kita dengarkan musiknya, hilangkan semua teriakan perempuan di sekitarnya, sekalian juga hilangkan dance routine mereka. It's all about musik yang menyenangkan. Dan segalanya telah berevolusi. Coba dengarkan lagu Unskinny Bop dari group rock Poison, walau berbalut lengkingan gitar, it sounds like pop to me.
Secara tak sengaja, kemarin aku nyari video klip Color Me Badd, judulnya Choose, sialnya gak ketemu malah ada orang aneh yang narsis (tapi sekaligus menggelikan) menyanyikan lagu itu. Semakin aku mencari ternyata aku menemukan hal lain. Acara Mission: Man Band di VH1, sebuah reality show yang mencoba menggabungkan alumni boy band tahun 90an menjadi sebuah band baru. Bryan Abrams (Color Me Badd), Rich Cronin (LFO), Jeff Timmons (98°) dan Chris Kirkpatrick (Nsync) bergabung di acara ini. Sangat mengejutkan, dalam pikiran aku semua dulu terkenal dan tentunya banyak uang, jadi seharusnya mereka menikmati masa pensiun mereka. Ternyata semua salah. Mereka masih harus berjuang menghadapi setannya masing-masing. Bryan menjadi gemuk, "miskin", dan harus berjuang mengatasi kecanduan alkohol, Rich bergelut dengan Leukimia akut, Jeff tetap mencoba struggle menjadi orang dibelakang layar dunia musik dan Chris yang kesepian.
Semua harus berjuang dari awal lagi. Menghadapi kerasnya dunia musik. Acara ini menarik, terlebih ketika mereka bernostalgia menceritakan kejayaan band mereka dulu. Tapi satu hal yang tidak berubah, mereka masih memiliki bakat yang hebat. Bahkan Chris yang pernah dengan satir bilang bahwa dia hanya backup singer, ternyata memiliki karakter vokal yang unik dan cukup kuat. Favorit aku tentu saja Bryan yang bertindak sebagai lead vocalist di group yang akhirnya diberi nama Sureshot ini. Coba berkunjung ke situs mereka, dan dengarkan lagu-lagu mereka. Cool!
Monday, September 17, 2007
Hongkong
Lain kali sebaiknya langsung Indonesia-Hongkong saja
Sunday, September 16, 2007
Juhai - Shenzen
Sepanjang los-los itu pasti akan banyak yang bilang: lole lole hai kaliti cip prais (rolex, Rolex, high quality, cheap price). Bahkan aku pernah nawar tas, dan aku tanya is it really leather? Dia menjawab yes. Aku pegang dan bilang: Are you sure? it feels cheap dia kembali menjawab: yes, cheap. Huh!
Tapi ada satu hal yang aku suka dari Shenzen. Yaitu panti pijatnya. Sekembalinya dari Hongkong, aku nyaris tak bisa berdiri, telapak kaki terutama bagian tumit sudah tak bisa menahan bobotku. Untung guide-ku mengajak ke panti pijat. Aku gak tau namanya. Aku buta huruf disana. Tampilan luar tidak meyakinkan bahkan nyaris seperti tempat mesum. Tapi kesan itu berubah setelah masuk, sofa nyaman tersebar masal. Dilengkapi headphone dan tv kecil walau merk china. Tapi yang paling penting adalah OMG pijatannya sungguh-sungguh enak. Kakiku kembali fit seperti sedia kala.
Tapi kalau memilih, aku gak mau lagi ke kota ini. Walau bangunannya modern tapi semua serba jorok, aku nyaris tak berani ke WC umum. Sumpah, pernah dua kali aku gak nahan pingin ke WC, aduh pengalamannya seperti nonton film horror. Dan satu hal yang sangat mengganggu adalah, kenapa setiap orang sepertinya senang membuang dahak di tempat umum? Hiiii..seram!
(foto diambil oleh mas Iwan)
Macao
Aku ceritakan perjalananku tentang masing-masing kota. Dimulai dari Macao. Seperti kata teh Mira, aku bingung, yang benar entah Macao entah Macau, habisnya dua-duanya sama-sama digunakan. Kesan pertama tentang Macao adalah kota yang modern, bersih dan bertaburkan kasino-kasino megah. Ya, kasino itu seringkali disatukan dengan hotel, restoran bahkan pusat perbelanjaan. Bahkan pernah suatu kali di tempat kita makan, rombongan minta disediakan satu ruangan untuk sholat. Setelah kita berjamaah sholat semenit kemudian dirubah menjadi tempat ibu-ibu bermain Mahjong hihihi.
(foto diambil oleh Mas Rafli)
Reunion
Tari, Ahmad, terimakasih banyak.
Ternyata jarak dan waktu tak berarti apa-apa.
Friday, August 31, 2007
The Invasion. Suck.
Thursday, August 30, 2007
Mengalah Itu Penting
Dan masih juga menerima fitnah. Astaghfirullah. Aku harus mawas diri, mungkin saja dibalik semuanya aku berbuat dzhalim. Semoga semuanya berakhir dengan baik. Sabar itu seharusnya tidak ditambahkan kata "sampai kapan". Sabar memang harus selamanya.
Friday, August 17, 2007
17an
Aku termasuk yang jarang keluar rumah kecuali ke warung. Tapi jangan salah, aku pastinya kenal dengan orang-orang di sekitar aku. Minimal satu RW aku tahu. Nah, tanggal 17 itu biasanya aku manfaatin dengan bersosialisasi dan sekedar mencari hiburan. Sudah sebulan ini tiap Sabtu Minggu sore aku sempatkan nonton pertandingan futsal antar RT. Selain meriah dan jadi ajang ketemu orang yang sudah lama gak aku sapa, di lomba ini juga biasanya banyak orang jualan. Walhasil di lapangan itu kalian akan melihat sosok bertubuh besar dengan kaos dan celana selutut yang tidak berhenti jajan. Hehehe.
Kemarin malam juga ada lomba lain. Yaitu lomba masak nasi goreng khusus bapak-bapak. Secara rasa aku gak tau, secara hiasan juga gak jelek-jelek amat. Tapi kehigienisannya diragukan. Soalnya buru-buru dan bercampur keringat. Yiy! Hahaha.
Friday, August 10, 2007
Cuti Nonton
Film pertama yang aku tonton adalah Surf's Up. Film animasi dari Sony tentang Surfing. Dikisahkan seekor penguin, Cody, yang berusaha keras menggapai impiannya menjadi seorang peselancar terbaik mengikuti idolanya Big Z. Film ini agak lain daripada film animasi lainnya yang pernah aku tonton. Shoot yang digunakan seperti sedang membuat film dokumenter, lengkap dengan komentar-komentar dan wawancara orang--err, binatang disekitarnya. Walau terlihat tak laku film ini sangat menghibur. Lucu. Asli. Ditambah hari Kamis itu aku nonton sendirian aja. Tidak ada penonton lain di bioskop itu. Jadi aku seperti raja. hehehe.
Film yang aku tonton siang tadi adalah film yang aku nantikan. Bourne Ultimatum. Seri penutup dari film-film sebelumnya, Bourne Identity dan Bourne Supremacy. Gosh, film ini dua jam lebih dan penuh ketegangan sejak awal. Tidak ada basa-basi tak perlu dan cerita yang sengaja dipanjang-panjangkan. Matt Damon sangat keren di film ini. Tanpa senyum dan bertempur dengan sangat efektif. Tapi aku jamin, Anda akan tersenyum di akhir film. This is This year's Movie!
Andaikan aku punya 1 juta dollar. Aku tak akan bekerja lagi dan menikmati setiap jengkal waktu seperti hari ini!! Hehehe.
Thursday, August 09, 2007
Akses Internet Megavision
Tapi akhirnya aku menyerah juga. Sebelum kepergian aku ke Surabaya, mereka kembali menelpon dan menghiba aku untuk mencoba layanan mereka free of charge selama dua hari. Well, bolehlah, kebetulan minggu ini aku cuti. Tepat setengah jam setelah aku sampai di Bandung, layanan internet via kabel sudah terpasang di kamarku.
Dan segala promosi yang mereka gembar gemborkan selama ini ternyata bukan isapan jempol. Yap, selama 24 jam layanan internet mereka tanpa cela. Sejak kemarin begitu banyak hal yang aku download. Musik, film dan software mengisi laptopku dengan cepat. Buat orang yang membutuhkan internet non stop, aku sangat merekomendasikan Megavision.
Tapi mohon maaf, buat aku biaya 480ribu rupiah (sebelum pajak) per bulan terlalu mahal untuk kebutuhan sekunder macam ini. Tapi aku sudah janji sama mereka, aku akan mempromosikannya.
Jadi, teman-teman dan handai tolan, jika Anda berada di kawasan Bandung Utara dan membutuhkan internet super cepat, hubungi 022-2042624.
Tuesday, August 07, 2007
Un-boring Surabaya
Tanggal 6 kemarin membuatku sangat bersyukur. SMS dan telpon do'a dan selamat berdatangan dari mulai tengah malam sampai menjelang tidur. Terimakasih semuanya! Aku sangat terharu, ternyata begitu banyak orang-orang yang peduli dan sayang padaku.
Diskon Inul Vizta, kado dari PCMD Surabaya (? wow.), dan kue tar pisang super enak persembahan Hotel Santika tak lupa menambah keceriaan hari itu. Sepanjang hari seperti tersenyum padaku. Allah benar-benar sayang.
Perjalanan di Surabaya pun ternyata sangat menyenangkan. Di depan hotel ternyata kalau malam berubah menjadi pasar yang ramai. Dimeriahkan musik dangdut super keras dan hidangan di warung Babi Bumbu Kecap, hehehe. Mencari alamat di Gubeng Kertajaya dan bertemu teman SMA kelas 1, Anugerah Pratama a.k.a Gaga yang menginap di hotel yang sama selama 20 hari (yay!).
Tapi lebih menyenangkan lagi membayangkan perjalanan pulang ke Bandung tercinta besok.
Can't hardy wait!
(terimakasih juga pada wifi di hotel yang bisa aku akses gratisan berkat user Indosat M2 punya kakakku)
Monday, August 06, 2007
30
Allah masih sangat sayang padaku, tapi tetap saja aku mengkufuri nikmatNya.
Berjalan di tempat penuh kemunkaran.
Semoga semuanya berubah menjadi lebih baik.
An-Naml memang surat buatku.
Terimakasih Allah.
Alhamdulillah.
Sunday, August 05, 2007
To Surabaya
Sekuat tenaga aku berusaha menghapus kesedihan itu. Tapi aku tahu tidak akan semudah itu.
Mungkin segalanya membutuhkan waktu.
Selama apapun waktu itu. Aku akan menemaninya.
Seperti yang selalu orang itu lakukan kepadaku.
(Syukurlah wifi di Bandara Husein Sastranegara ini bisa diandalkan. Menuju Surabaya. Yang sebetulnya agak malas aku tempuh)
Tuesday, July 31, 2007
All Good Things Come To An End
Dan hal itu benar. Ternyata Bu De Tuti meninggal. Terpaksa aku meminta izin keluar kantor. Aku gak pernah suka melayat orang meninggal. Melihat mayat terbujur sudah cukup membuatku tak bisa berkata-kata. Aku juga gak hapal bacaan sholat jenazah. Tapi aku sadar orang-orang membutuhkanku. Minimal sebagai seksi sibuk antar mengantar. Untunglah disana banyak orang. Jadi ada teman untuk ngobrol menghilangkan kesedihan.
Tuesday, July 24, 2007
The End of Harry Potter
Perjalananku dengan Harry Potter tak pernah bisa aku lupakan. Buku-buku JK Rowling itu gak pernah bosan aku baca dan aku bicarakan.
- The Sorcerer's Stone, buku yang aku beli pertama kali. Sesudah kejadian di meja sekertaris itu aku langsung mencarinya. Aku membeli buku jilid pertama Harry Potter di Gunung Agung King's Plaza.
- Chamber of Secret, tak lama kemudian setelah buku pertama, aku gak tahan untuk melanjutkannya. Buku ini aku beli di Gramedia Jl. Merdeka.
- Prisoners of Azkaban. Buku ini aku punya dua. Aku pikir hilang. Ternyata dipinjem Anggia, kakaknya Chandra. Huh!
- Goblet of Fire. Aku asli gak punya uang. Padahal aku sangat sangat ingin memilikinya. Sakit pula. Walhasil gak masuk selama tiga hari. Aku sangat sedih sekali. Tapi aku masih ingat ketika masuk kerja setelah sakit itu, buku Goblet of Fire sudah ada di meja. Aku gak bisa berkata apa-apa. Ternyata Teh Nuke membelikannya untukku. Terimakasih banyak, Teh.
- Order of Phoenix. Aku pesan jauh-jauh hari di Gunung Agung BIP.
- The Half Blood Prince. Aku juga pesen jauh hari. di Gramedia Merdeka. Rencananya mau diambil tengah malam (mereka bikin acara khusus), tapi hujan. Jadi aku ambil di pagi harinya. Lumayan berhadiah tas Harry Potter hehehe.
- The Deathly Hallows. Buku-buku sebelumnya aku beli yang edisi bahasa Indonesia. Tapi kali ini aku ga tahan. Tapi aku bingung, kenapa ada dua buku dengan dua gambar yang berbeda. Kata si mbak nya, ini ada yang edisi dewasa dan remaja. Karena ku takut yang edisi dewasa susah bacanya, aku jadi beli yang edisi remaja. Bukan seperti yang dibeli Tari.
Aku baru selesai membacanya tadi malam sejak hari Sabtu. Seperti juga edisi-edisi sebelumnya, mataku gak bisa lepas darinya. Baru berhenti setelah sadar kalau besok harus kerja dan memutuskan untuk tidur. Beda dengan buku sebelumnya. Buku ini adalah perpisahan dengan Harry dan gerombolan dunia sihir. Tidak ada lagi yang ditunggu tahun depan. Begitu banyak cerita yang aku akan rindukan. Terimakasih Harry, Terimakasih JK Rowling.
Thursday, July 12, 2007
Taufik Savalas
Monday, July 02, 2007
Movie Movie
Friday, June 29, 2007
Change
Even it's not here, it could be anywhere.
Change buddy.
Change into something better.
Something Good.
Thursday, June 28, 2007
Bandung 9:34
Monday, June 25, 2007
Bridge To Terabithia. a WOW!
Thursday, June 21, 2007
My Man
Proud with this? HELL, I AM!!!
Tuesday, June 19, 2007
Collecting Youtube
Tetap saja, keinginan untuk nambah koleksi music video masih belum terpenuhi. Sayangnya itunes (lagi-lagi) tidak menerima transaksi dari Indonesia. Ada sih beberapa video yang bisa didownload dari multiply, tapi itu pun jarang sekali dan harus berlama-lama browsing. Seringkali aku ngiler dan harus cukup puas dengan youtube, --my precious.
Tapi kali ini penderitaan itu berakhir! Thanks to Denny Marketing --si Penggerogot Apple-- yang telah mengajari aku cara convert youtube! Gampang saja. Tinggal pake browser opera dan aplikasi isquint, dan tada...jadilah koleksi ipod videoku semakin banyak! Dan kedua aplikasi itu bisa didownload gratisan!
Yiiha!
Sunday, June 17, 2007
Flash at Home
Sayangnya ibuku duluan berpesan untuk jaga rumah. Sebetulnya rumah itu gak usah dijaga sih. Tapi aku harus nemenin keponakanku dan kebetulan tetanggaku nitip kunci, secara mereka sekeluarga sedang ke Bogor. Jadilah aku di rumah saja.
Sambil iseng aku nyoba Telkomsel Flash di "komputer umum". Disebut komputer umum soalnya semua orang menggunakannya, Bapakku buat administrasi keuangan mesjid, file urusan murid SD punya kakak iparku, banyak Game, dan tentu saja banyak file foto hasil upload kamera tentang berbagai kejadian. Aku nyoba Flash, pake handphone si E61i itu, jadi cuma dapet 3G, gak nyampe HSDPA yang 3.5G. Tapi ternyata sudah cukup lumayan kok, aku dapet 460.8 Kbps, puluhan lipat kecepatan dial-up Telkomnet Instan yang menyebalkan itu. Dan cukup murah.
Sayangnya aku belum bisa maen di si MacKenzie, soalnya bawaan software handphone (Nokia PC Suite) gak bisa diinstal di MacIntosh. So far belum jadi masalah sih.
Jadilah keponakan-keponakanku yang ABG ber-friendsteran di rumah aja.
Tapi kok masih pingin ke Bu Ade, nih :)
Wednesday, June 13, 2007
Flame On!
Yang berbeda dari summer 2007 adalah, begitu banyaknya film sequel. Mulai dari Spider-man 3 yang overblown, Pirates of Caribbean yang menjemukan, Ocean 13 yang ok, sampai Shrek The Third yang baru aku tonton malam minggu kemarin.
Setelah melihat film-film budget besar berguguran begitu saja. Aku sangat berharap Shrek jilid ketiga akan mengubah segalanya. Hal itulah yang membuat aku memutuskan menyiapkan diri melek sampai jam 11.30 malam Sabtu kemarin. Aku nonton midnight shownya. Dan perjuanganku kembali menelan kekecewaan. Film itu berubah menjadi membosankan, dengan humor yang biasa saja. Satu lagi yang paling penting, aku telah melihat nyaris semua adegan penting di trailer-trailernya. Mungkin musim panas ini bukan musim yang baik untuk menonton film.
Tapi semua itu berubah tiga jam yang lalu. Saat aku menonton Fantastic Four: Rise of The Silver Surfer. Bersama banyak teman (bertiga belas) kita nonton bareng di Ciwalk XXI. Cerita film ini tidak terlalu njlimet tapi tidak juga dangkal. Bercerita seputar perjuangan Fantastic Four menghadapi musuh baru, Silver Surfer dan musuh lama, Dr Doom. Kegalauan hubungan Mr Fantastic dan Invisible Woman, dan yang paling penting si Human Torch yang supercool di jilid pertama menjadi tidak lagi menjadi percaya diri.
Film ini diwarnai dialog cerdas, special effect yang mengagumkan, dan chemistry yang tepat. Cool. Jelas merupakan My Summer Movie, so far.
Menonton Fantastic Four adalah sebuah keputusan yang tepat!!
Keluar Jam Kerja
Mulai saat ini aku mencoba untuk mencari kesibukan di tempat lain. Fitness (aku gak mau cerita dulu sebelum lebih dari sebulan, takut menyerah hehehe), dan kesibukan lain, preparation for the big Journey.
Memang jam kerja memakan mayoritas bagian hidup kita. Apalagi kantorku yang 24 jam. Benar kata seorang penyiar di Hardrock FM kemarin, hentikan aktivitas pekerjaan di akhir jam kerja, dan mulai kehidupan baru. Kemana saja kamu suka, melakukan apa saja yang kamu mau, bahkan tidak melakukan apa-apa atau tidak pergi kemana-mana pun sah-sah saja.
Itu yang akan aku lakukan.
Friday, June 08, 2007
Chrisye, "Sebuah Memoar Musikal"
Thursday, June 07, 2007
Ocean 13
Wednesday, June 06, 2007
Home Video Demo
Itu pula yang aku lakukan sekarang. Aku agak kaget baca artikel di people.com tentang Justin Timberlake yang mengontrak Esmee Denters, seorang penyanyi dari Belanda yang memposting video di youtube. Zaman benar-benar sudah berubah memang. Masih jelas di ingatanku bagaimana seorang teman dahulu membuat demo dengan susah payah dan mengedarkannya ke setiap produser dan recording label. Sekarang dengan berbekal video cam dan internet, kita bisa melakukannya semua dari rumah. How nice!
Btw si Esmee ini memang hebat suaranya. Favorit aku adalah ketika dia menyanyikan "Dance With My Father
Monday, June 04, 2007
Speedy Bill
E61i layarnya lebar dan koneksi internetnya super cepat. Hal itu menyenangkan aku. Sampai kemarin aku menerima tagihannya. E61i + browsing ternyata merampok aku. Tagihan ponselku bulan ini membengkak 3x lipat. Oh Bummer!! Saatnya aku me-reconsider Telkomsel Flash!
Friday, June 01, 2007
Book Review: Buku Anak-Anak Lagi
Dari Arsip Campur Aduk Mrs. Basil E. Frankweiler. E.L Konigsburg. (Judul asli: From The Mixed-Up Files Mrs. Basil E. Frankweiler). Buku ini aslinya ditulis 1967. Tapi jangan khawatir, buku ini tidak akan terasa kuno. Buku ini menceritakan tentang petualangan Claudia dan Jamie yang memutuskan untuk kabur dari rumahnya. Claudia sebagai kakak tertua merasa diperlakukan tidak adil oleh kedua orangtuanya. Oleh karena itu dia merencanakan dengan sangat matang petualangannya.
Tujuan kabur kedua bersaudara itu adalah Museum Seni Metropolitan, New York yang nantinya akan menggelitik rasa ingin tahu mereka.
Buku ini sangat ringan, tapi tidak dangkal. Sungguh menyenangkan mengikuti perjalanan mereka. Usaha mereka untuk bertahan dan juga pertikaian antara kakak beradik yang berperangai berbeda itu. Walau tak ada tokoh antagonis, buku ini tetap fun sekaligus menggelikan dan adventurous.
Karena Winn-Dixie (Because of Winn-Dixie). Kate DiCamillo. Buku ini sudah difilmkan dengan judul yang sama, tapi aku tak tertarik untuk menontonnya. Bahkan sebenarnya aku agak tidak berminat membaca bukunya. Buku ini aku beli sudah cukup lama, tapi teronggok di rak bukuku begitu saja. Bahkan plastik kemasannya pun belum aku buka. Akhirnya, sambil menunggu di Bandara kemarin sebelum ke Batam aku berkesempatan membacanya. Bodohnya aku, buku ini seharusnya aku baca sejak dulu kala.
Buku ini sangat hebat. Menceritakan pertemuan antara Opal –anak seorang pendeta yang baru pindah ke sebuah kota kecil di Florida—dengan seekor anjing kampung terlantar yang ia namakan Winn-Dixie, seperti nama torserba tempat Opal menemukannya. Winn-Dixie menolong Opal mengatasi kesepian sekaligus menemukan sahabat-sahabat baru di kota itu.
Buku ini membawa kita kesebuah persahabatan dengan binatang, dengan orang lain dan juga dengan keluarga. Masalah berat yang dihadapi Opal dan orang-orang disekitarnya menjadi lebih ringan gara-gara sebuah persahabatan. They heal each other. Nicely.
Lame Batam
Tiga hari training itu cukup membosankan, makanan hotelnya pun buruk. Aku sangat berterimakasih kepada Nokia E61i ku yang aku jadikan pelampiasan. (Terimakasih pula kepada yang telah menemaniku chatting dari Senin hingga Rabu). Jadi siap-siap saja tagihan 3G ku di bulan depan pastilah akan sangat tinggi.
Kota Batam nya sendiri err...boleh dibilang err.. payah. (Maaf penduduk Batam, maaf). Mall baru dan modern cukup banyak, tapi isinya benar-benar mirip ITC Kebon Kelapa minus desak-desakan. Harganya pun mahal. Aku tak membeli apa-apa kecuali kacang Pistacchio merk lokal yang tidak aku temukan di Bandung. Untunglah dipinggir hotel ada lapangan futsal. Di hari terakhir kita memutuskan memakainya selama satu jam.
Wow! Efeknya sangat mengagumkan. Aku berkeringat dan pegal-pegal (hingga sekarang). Aku gak peduli permainanku buruk, secara aku gak pernah memainkannya seumur hidup, yang penting aku berkeringat!
Dan, oh iya aku disana memaksakan makan kepiting. Too bad, rasa dan besarnya jauh dari kepiting bawaan Benny dari Bontang (So, Ben kepitingnya masih aku tunggu, ya!).
Pirates of The Caribbean 3: At World’s End
Ceritanya melebar kemana-mana. Terlihat jelas dipaksakan agar menjadi panjang dan cukup untuk dibuat sampai seri ketiga.
Setelah menonton seri keduanya, “Dead Man’s Chest” aku masih bertoleransi, ceritanya kedodoran mungkin karena bermaksud sebagai jembatan yang menghubungkan seri pertama "The Curse of Black Pearl" dengan seri penutup “At World’s End”. Lagian, adegan Jack Sparrow (Johnny Depp) di pulau kanibal itu cukup fun untuk disaksikan.
Akhirnya aku membulatkan tekad untuk nonton seri terakhir di Blitz minggu kemarin. Dan keputusan itu berbuah menjadi siksaan selama tiga jam. Film itu kembali membosankan bahkan lebih boring ketimbang seri kedua. Ceritanya menjadi lebih parah, kadar actionnya semakin sedikit, dan adegan akhir-nya hanya mengandalkan special effect yang memang hebat dan terlihat sangat mahal.
Tapi apa mau dikata, angka box office berkata lain. Film ini sangat digemari ternyata. Kalau ada seri keempat aku akan memastikan diriku untuk menontonnya di DVD...bajakan.
Back From Hiatus
Makanya aku memulai hari ini dengan pergi ke SMA 2 ku tercinta jam 5:45 pagi tadi. Aku mengantar Pa Toto yang rencananya mau pergi touring naik motor bersama guru-guru lainnya ke Pangandaran. Bikin khawatir. Jadi inget film William H. Macy, John Travolta dkk di film Wild Hogs hehehe. Pagi itu berlanjut ke kantor –bukan untuk bekerja, amit-amit!—tapi mau ngambil paket pesananku dari PDair, pengganti pesanan boxwave sialan itu.
Dalam perjalanan pulang sekalian ke Kartika Sari dulu, aku pingin bala-bala dan kue2 lainnya. Wangi roti segar di pagi hari sangatlah menyenangkan. Sambil ditemani cokelat panas dan roti jagung, here I am, back to blogging setelah mengalami hiatus seminggu kemarin.
Friday, May 25, 2007
Music Review: Peterpan, Hari Yang Cerah
Tuduhan itu muncul mungkin juga dikarenakan aku sendiri. Aku gak pernah mereview album Indonesia di blog ini. Baiklah, aku akan memulainya hari ini. Album yang aku review kali ini adalah album terbaru Peterpan. Ya, aku suka mereka. Bersama jutaan orang lainnya. Album ini baru aku dengarkan hari ini, gak beli, tapi juga tidak membajaknya. Aku minjem dari Pebe, yang baru masuk setelah melepas masa lajangnya.
Album ini album pertama mereka dengan formasi yang baru. Tapi aku tidak melihat ada yang berubah dari musiknya. Album berisi 10 track yang tetap berciri khas Peterpan. Mungkin karena timbre Ariel, sang vokalis yang memang sangat khas, mungkin, ya.
- Menghapus Jejakmu
- Hari yang Cerah Untuk Jiwa Yang Sepi
- Di Balik Awan
- Kota Mati
- Melawan Dunia
- Sally Sendiri
- Lihat Langkahku
- Bebas
- Cobalah Mengerti
- Dunia Yang Terlupa
Sejauh ini favorit aku adalah Menghapus Jejakmu, Di Balik Awan, dan Sally Sendiri. Overall album ini menyenangkan. Satu hal yang hilang dibanding album Peterpan yang dulu. Aku gak melihat lirik dan melodi yang optimis seperti "Aku dan Bintang", misalnya. It's a grey-cloudy-day album, tidak seperti judulnya.
Thursday, May 24, 2007
American Idol 2007 is over
Hari ini aku terpaksa harus tinggal di rumah saja. Flu sialan. Sudah beberapa hari ini aku batuk dan pilek. Tapi sudahlah, aku bukan akan menceritakan penyakit itu.
Hari ini adalah penentuan American Idol 2007. Jagoan aku, Blake Lewis, pada 3 besar minggu kemarin tampil sangat menakjubkan. Tiga lagu pilihan juri, produser dan pilihan sendiri sangat sangat keren. Dia menyanyikan Roxanne (The Police), This Love (Maroon 5) dan favorit aku When I Get You Alone (Robin Thicke). Sebenarnya saingan yang lain, Melinda Doolittle dan Jordin Sparks pun tampil hebat malam itu. Dan malam itu akhirnya menyisakan Jordin dan Blake. Melinda harus pergi. Sorry Simon.
Tapi hal itu berbalik Rabu malam kemarin. Blake sayangnya tampil sangat flat. Sebaliknya, Jordin on fire. Apalagi lagu wajibnya “This is My Now” seolah-olah memang diciptakan untuk Jordin, bukan Blake. Dan malam itu pula aku yakin Jordin akan juara. Dan itu kejadian pagi ini. Ya, baru saja Jordin dinobatkan menjadi American Idol tahun ini.
Tapi sebenarnya aku gak peduli. Hampir pasti yang masuk 3 besar American Idol akan membuat album. Mudah-mudahan Blake mendapatkan produser dan lagu yang tepat.
Congrats Jordin!
Thursday, May 17, 2007
Pasar Malam
Consuming Demon
Semua hal itu hal yang sangat lumrah ada pada hati manusia.
Itu yang dulu aku sangka...
Itu adalah pemikiran yang sungguh salah. SALAH BESAR, bahkan.
Jangan anggap enteng sifat-sifat syaitan itu. Hal yang terbenar adalah: Jangan sampai kita berpikir semua itu adalah hal yang lumrah. Jangan Pernah.
You know what? There's so consuming! Sekali kita mentolerir hal tersebut ada pada diri kita, maka pada saat itu pula kita akan berteman dengannya.
Sadar atau tidak sadar. Aku sangat bangga, sangat-sangat bangga kalau aku bisa menaklukan sifat-sifat itu setiap kali mereka datang. Aku sangat bersyukur. Sangat.
Sounds hyperbolic. .......But it's not.
Forgiving, cheering something good, smiling others glory is PRETTY GOOOD!
....and relieving.
Try that buddy. Seriously.
Sunday, May 13, 2007
Blitz Bodoh!
Film nya sering putus tiba-tiba. Blank. Suara tidak stereo. Berkali-kali. Puncaknya adalah ketika 10 menit menjelang film itu berakhir, Film putus kembali. Aku pikir hanya sebentar. Tapi ternyata kali ini lama sekali. Tidak ada pengumuman apa pun, apalagi permintaan maaf. Aku akhirnya keluar, sekalian ke toilet. Ternyata diluar pun gelap. Seluruh studio di lantai atas mati. Aku tanya petugasnya dia pun bingung. AC mati, kekesalan pun tentunya memuncak. Aku masih menahan diri, mengingat aku pergi dengan keponakanku. Tapi orang lain beda cerita. Dari mulai anak-anak menangis sampai sumpah serapah. Hal itu berlangsung lebih dari setengah jam.
Penonton dari studio lain sudah mulai menuntun refund. Kalo buat aku refund gak terlalu penting. FILMNYA TINGGAL 10 MENIT LAGI!! Itu yang bikin aku kesal. Aku sudah nonton, tapi keponakanku pasti sangat penasaran. Akhirnya listrik hidup lagi, film dimulai dengan beberapa adegan terpotong.
Yahhh.... Hari itu Blitz adalah bioskop amatiran yang mengesalkan!!
Tuesday, May 01, 2007
Crap
Hari Senin nya email konfirmasi pemesanan aku terima, tapi status transaksinya masih pending. Yah sudah, tertunda gara-gara weekend mungkin.
Tapi pagi tadi aku terima email ini:
Thank you for your recent order with BoxWave!
I am sorry to inform you that we no longer ship to Indonesia due to the increase in fraudulent orders and shipping issues. Your order has been cancelled, and the amount of $43.95 will be refunded back onto the credit card that we have on file for you.
I apologize for the inconvenience this may have caused you.
Please let me know if you have any other questions or concerns!
Best Regards,
Evan
BoxWave Customer Service
http://www.boxwave.com
Grrrrr. Menyebalkan. Selalu begitu. Indonesia seringkali di blacklist. Itu pula alasan kenapa aku hanya berbelanja di Amazon saja. Soalnya cuma situs itu yang begitu berbaik hati dan tidak berburuk sangka, walau hanya terbatas cuma CD, buku dan DVD aja yang boleh di order.
Sampai kapan, ya?
Thursday, April 26, 2007
Rofiq Komar Effendi
Pak Rofiq adalah tetanggaku. Beliau khotib dan imam di mesjid Al-Hidayah. Mesjid komplek rumahku. Mengisi sebagian besar kehidupan Ramadhan ku. Dari mulai aku SD, zaman masih mencatat ceramah tarawih dan subuh. Suara nya yang berat dan alunan yang khas ketika memimpin sholat tak bisa lepas dari kepalaku. Hal itu berlangsung sampai dengan tarawih tahun kemarin. Ternyata tahun itu adalah Ramadhan ku yang terakhir tanpa beliau. Semoga ditempatkan di sisi terbaik disana.
Innalillahi wa innaillaihi roji'un.
ESQ 165
Kesan pertama: training ini sangat percaya diri. Sedikit narsis hehe. No problem with that. Berikutnya: melelahkan! Training ini berlangsung 3 hari, dari jam 7 hingga jam 6 sore setiap harinya. Duduk di kursi dikombinasikan dengan bersila. Aku menyiapkan mentalku untuk training ini, tapi tidak dengan fisik-nya. Walhasil aku sering sekali kelelahan. Alias cangkeul kaki.
Metode training ini sangat berbeda. 3 layar lebar, sound system yang dahsyat, ruangan yang luas dan sangat dingin, peserta yang sangat banyak. Sekitar 500 orang. Semuanya satu perusahaan denganku dari berbagai lokasi. Aku gak akan menceritakan detail training ini. Menurut aku training ini sangat islami, mencoba merefresh keimanan kita dengan petunjuk Al-Qur’an dan Hadits. Tidak cocok untuk non muslim. Menggunakan banyak metode di dalamnya. Training ini juga mensinergikan Al Qur’an dengan dunia profesional.
Untuk mengikuti training ini saran aku: Kembangkan batas toleransi selebar-lebarnya, berpikir positif, ikuti semuanya tanpa berpikir bodoh atau tidak, pantas atau tidak, keren atau tidak. Tidak ada salahnya sama sekali kok! Aku memang tidak selalu setuju dengan cara-cara yang dipakai ditraining ini. Tapi aku tidak keberatan sama sekali menuruti perintah training ini. Sujud, takbir sekeras-kerasnya, ikut senam ala anak TK, mendengar orang menangis gak terlalu masalah. Yang ada dikepalaku adalah: training ini adalah satu bentuk yang dipercayai seseorang (Ari Ginanjar Agustian—sang pelopor) untuk mencapai cita-cita yang besar. Sangat besar dan sangat optimis. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mendukung cita-cita itu.
Tanpa disangka, training yang aku harapkan cepat berakhir ternyata sekaligus juga aku rindukan. Tapi apakah ini merubah hidup aku, seperti yang aku inginkan? Hmm pertanyaan berat yang membutuhkan pembuktian sebagai jawaban.