Thursday, July 10, 2014

Bandara Life

Dulu, kalau melihat bandara, aku sangat suka banget. Apalagi waktu SD, view dari kelas adalah Bandara Husein Sastranegara. Selalu excited kalau ke bandara, baik itu mau liburan maupun kerja. Bandara juga seringkali dianggap tempat yang mewah. Tak heran memang, soalnya tiket pesawat (dulu) tidak murah. Selain itu bandara juga dianggap sebagai tempat yang angker, begitu banyak pintu yang harus kita lewati dengan berbagai pengamanannya.

Pada dasarnya, ke Bandara itu ilustrasinya kurang lebih seperti ini: Datang ke terminal tertentu (kalau bandara besar biasanya lebih dari satu terminal, tapi kalau di daerah sih gak ada terminal2an segala) dengan menunjukan tiket kita bisa masuk dan kemudian semua barang bawaan harus melewati x-ray scan. Terus check-in ke counter maskapai sambil menunjukan tiket, ditukar dengan boarding pass sambil milih tempat duduk, mau di aisle (gang), window (jendela) atau di tengah. Barang yang mau dimasukan bagasi juga dilaporkan disini. Posisi di tengah biasanya pilihan terakhir. Terus masuk ke gate setelah sebelumnya bayar airport tax, beda bandara beda pula tarifnya. Kalau international flight, sebelumnya bayar dulu fiskal, tapi bisa gratis dengan menunjukan NPWP. Di mulut gate, boarding pass kita discan terlebih dahulu. Barang bawaan cabin melalui x-ray lagi. Terus duduk di ruang tunggu gate. Setelah dibuka, kita masuk pesawat, bisa direct pake garbarata (belalai) atau pake bis dulu, atau jalan kaki. Tergantung kondisi parkir pesawat.

Mutasi ke Medan di awal tahun 2009 mengubah persepsi aku akan bandara. Aku jadi harus sering ketemu bandara, baik untuk pulang ke Bandung maupun dinas. Kalau pulang ke Bandung, perjalanan akan lebih panjang, karena harus ditambah travel Jakarta-Bandung lewat Cipularang. Agar bisa melalui rentetan proses di bandara, lama-lama aku terpaksa mengubah banyak kebiasaan. Bawaan tak pernah banyak kalau tidak terpaksa. Travel light dengan satu ransel sangat dianjurkan. Selalu menyimpan tiket dan boarding pass di saku depan kemeja atau di saku jaket atau di tas kecil, yang penting aksesnya mudah dan tidak mudah jatuh. Semua itu akan mempercepat. 

Oiya, kalau pulang weekend, aku ngambil flight sore di hari Jum'at, biasanya jam 17:00, sampai di Cengkareng jam 19:00 terus pesan travel. Baliknya aku naik travel jam 2 dini hari, sampai di jakarta jam 04:30 naik flight jam 06:00. Awalnya sangat melelahkan, tapi lama2 badan ini sudah terbiasa, yang penting aku harus tahu kapan memanfaatkan waktu untuk tidur, makan dan aktivitas toilet. Semua itu makin buruk kalau ada sebuah binatang bernama: DELAY. Hahaha. Rencana travel Jkt-Bdg jadi kacau balau.

Perjalanan subuh di Bandara, terutama di Cengkareng, menuntut kita ahli menyesuaikan dengan jam biologis kita. Di terminal 1, aku  biasa ke toilet di luar terminal dekat kedatangan, soalnya lebih banyak, kalau sudah masuk gate, toiletnya sedikit. Di sana aku sering menggunakan toilet untuk pengguna kursi roda hehe. Dilanjutkan dengan sholat subuh di mushola yang tak jauh lokasinya. Tapi ingat, kalau jadwal kita mepet, mending di dalam terminal saja ya. Soalnya dijamin akan pontang panting mengingat lokasi yang lumayan jauh. Terminal 2 lebih nyaman, apalagi kalau kita masuk lounge. Toiletnya lebih banyak dan mushola yang lebih besar.

Nah, setelah sekian lama menghabiskan waktu di bandara, aku jadi mengkoleksi kartu kredit platinum demi mendapatkan akses ke lounge gratis. Awalnya cuma satu, Citibank Co-Brand Garuda. Tapi lama-lama, kartu itu gak lagi diterima di banyak lounge. Akhirnya dengan terpaksa aku apply kartu platinum lain. Lounge BRI adalah favorit aku selain Garuda. Tapi Garuda jarang banget aku akses, soalnya cuma buat kelas executive aja. Aku kan modal diskon tiketnya juga hehe. Kalau kita gak punya kartu kredit, biasanya kita bisa masuk dengan cara membayar. Ada juga lounge yang strict cuma buat member atau pemegang kartu kredit saja.

Lounge BRI buka jam 04:30, paling pagi dibanding yang lain. Di dalamnya ada mushola, toilet yang sangat nyaman, juga tentunya ada makanan, dan tempat charge device kita. Di Lounge ini lebih aman, jadi kalau kita mau sholat atau mau ke toilet dan kita pergi sendirian, kita gak usah repot nenteng-nenteng tas. Simpan saja di sofa atau titip ke petugas di sana. Lounge BRI juga menyediakan petugas untuk men-check in-kan tiket Garuda kita. Jadi gak usah repot-repot ngantri. Juara lah Lounge BRI ini!

Di bandara-bandara lain juga biasanya ada lounge, kecuali yang kecil seperti Bandung dan Bengkulu, misalnya. Eh di Bengkulu ada deh, tapi gak bisa pake kartu kredit. Harus bayar.

Antrian di counter check-in seringkali menyita stok kesabaran kita. Terutama di masa peak season. Masih banyak yang tidak biasa untuk mengantri, jadi saling serobot. Biasanya aku pasang tampang waspada ala satpam kalau ketemu penumpang macam gini, hehe.

Setelah terbiasa, suasana bandara yang menakutkan lama-lama akan luntur kok. Berubah menjadi emmm menyebalkan hahaha. Jadi inget film Up In The Air, dimana George Clooney yang hidupnya banyak dihabiskan di bandara, sampai2 punya tips ala dia segala. Tapi bandara ini kalau tujuannya mau liburan, dengan sendirinya kesan menyebalkan itu akan jadi menyenangkan kok. Semua itu memang tergantung mindset, tampaknya.




Tuesday, July 08, 2014

Tips Nonton Film di Bioskop Bersama Anak

Sudah sejak lama saya ingin mencoba berbagi tips nonton film bersama anak kecil, baru sekarang keingetan lagi hehe. Walau belum punya anak (ingin sekali punya ya Alloh.. tolong aamiinkan pembaca--makasih hehe), aku punya lima belas keponakan berbagai umur, dan mayoritas sudah pernah aku ajak nonton film di bioskop berkali-kali. Umur termuda yang pernah aku ajak ke bioskop adalah 4 tahun. Acara nonton ku terbilang sukses.

Ok, kita mulai saja tips dan triks nonton film di bioskop bersama anak versi saya:

1. Persiapan. Acara persiapan ini bisa dilakukan di rumah berhari-hari sebelum acara nonton. Penting dilakukan terutama untuk anak yang tidak terbiasa dengan gelap dan penuh orang. Acara ini bisa berupa kemah-kemahan di dalam rumah dengan lampu dimatikan dan hanya menyisakan televisi yang dinyalakan. Kasih pengenalan, sambil ngobrol sambil selingi dengan lelucon yang lucu. Jangan takut-takuti mereka, apalagi sambil nyebut-nyebut hantu.

2. Screening. Jadilah orang dewasa yang bertanggungjawab. Kenali film yang akan kita tonton sebelumnya. Bisa dengan cara browsing di internet atau tanya ke orang tua yang sudah pernah nonton film ini. Hindari film yang "meragukan". Kalau perlu tonton dahulu film itu sendiri. Hal yang penting kita screening bukan saja apakah film ini bebas dari adegan dewasa ataupun kata-kata kotor, tapi juga perhatikan apakah film ini bisa membuat anak kita takut atau tidak. Film yang aku tonton dulu sebelum mengajak anak-anak adalah: Night At The Museum. Jangan latah hanya gara-gara gebyar box office, dengan serta merta kita ajak anak-anak kita menontonnya, tanpa screening, misalnya film: Transformers, James Bond, Kick Ass, dsb. Aku pernah melihat serombongan orang tua yang menonton sambil anak-anaknya. Mereka marah kalau ada anak yang teriak dan ngomong kasar, tapi film yang mereka tonton adalah Kick Ass 2. Glek.
Nonton film yang sesuai umur (film anak-anak) juga akan menumbuhkan sikap toleran bagi penonton lain. Teriakan, tangisan anak-anak akan dimaklumi kalau kita sedang menonton film Toy Story, misalnya.

3. Beli Tiket. Anak-anak biasanya tidak sabaran, dan cenderung akan lebih lincah kalau diajak ke mall. Akan dijamin membuat anda repot kalau ditambah anda harus mengantri panjang tiket nonton. Lebih buruk lagi, mereka akan kecewa bahkan mengamuk ketika kita tak berhasil mendapatkan tiket. Acara nonton anda akan gagal total. Gunakanlah fasilitas m-tix (untuk jaringan 21) atau blitzcard (blitz megaplex) untuk menjamin kepemilikan tiket. Perhatikan ketentuan masing-masing fitur ini. Bahkan jika perlu, anda minta tolong orang lain untuk membeli tiket terlebih dahulu sebelumnya. Misal, kalau anda mau nonton di sore hari, beli tiket di siang hari. Yang ini agak merepotkan memang.

4. Posisi duduk. Pada saat membeli tiket, pilih tempat duduk di gang agar mudah jika anak kita ingin ke toilet.Tempatkan anak-anak dekat dengan kita, lebih baik lagi kalau diapit orang dewasa. Jika beramai-ramai, atur dan kombinasikan anak kecil dekat dengan anak yang lebih besar. Jangan tempatkan anak-anak yang "berpotensi konflik" berdekatan.

5. Baju hangat. Karena di dalam bioskop dingin, jangan lupa siapkan jacket atau sweater untuk anak kita.

6. Pipis. Sebelum film dimulai, tanya anak anda apakah pingin pipis dan ajak ke toilet. Setelah duduk di bioskop, bilang kalau mereka pingin pipis jangan ditahan dan bilang ke kita, agar kita antar. Resiko kita sebagai orang dewasa, kalo mereka pingin pipis ya harus kita antar, walau film sedang rame-ramenya. Aku pernah harus rela ga nonton ending film Karate Kid gara-gara ponakanku pingin pipis. hehe.

7. Snack. Jangan lupa beli makanan dan minuman untuk mereka. Hindari minuman yang mudah tumpah. Aku sih suka bawa ransel dan beli makanan di supermarket, karena selain jenis makanan yang beragam juga lebih murah dibanding di bioskop hehehe. Acara nonton ini bisa dijadikan rayuan maut lho buat anak yang susah makan. Jadi sambil mereka nonton, kita suapin.

8. Dampingi. Setelah anak-anak nonton, kita gak lantas boleh tidur lho. Kita harus kasih penjelasan kalau mereka nanya atau kalau ada adegan yang menurut kita harus dijelaskan. Jangan biasakan menyuruh mereka diam dengan cubitan atau teriakan. Tegur dengan lembut. Kalau si anak memaksa keluar, kita harus ikhlas keluar :)

9.Jangan 3D. Sebisa mungkin kita masuk ke bioskop setelah dipanggil, jangan terlalu mepet. Hal ini membantu si anak menyesuaikan diri dengan keadaan bioskop di saat terang. Biasanya anak-anak melihat-lihat dulu keadaan bioskop dan mulai tanya-tanya. Hal ini juga membuat anak-anak tahu kalau ada orang lain yang juga ikut nonton. Kalau datang pas saat telat, ruangan sudah gelap, anak-anak gak bisa liat. Pada kesempatan pertama, sebaiknya jangan nonton yang 3D. Kacamata 3D biasanya membuat anak gak nyaman, beberapa ponakan aku malah pusing. Jadi sebaiknya nonton yang 2D biasa aja dulu.

nah.. sekian tips dan triknya. Selamat Nonton.
Semoga berhasil dan menyenangkan!