Saturday, February 14, 2009

Ceracau

Here I am. Menjalani kehidupanku di kota ini. Bangun, mandi, jalan kaki menikmati perjalanan ke kantor setiap sekitar pukul 6.30. Masih gelap, sepi, cukup sejuk untuk menghambat tetesan keringat. Bekerja, melihat orang bekerja, pulang, sebisa mungkin sebelum pulang ke kostan berenang dulu, lalu pulang ke kostan. Sebisa mungkin mendengarkan perdebatan pendapat yang ramai berdengung di kepala.
Mereka ramai merayuku untuk ikut menuruti keinginan masing-masing, menyuruh naik bentor (beca motor) daripada jalan kaki, ke Sun Plaza dulu sebelum pulang, mampir beli roti cane di kampung keling langganan dan banyak hal lagi.
Setiap hari aku kadang ikuti permintaan mereka, tapi tak jarang pula aku tak gubris. Sesampainya di kostan, gak mandi (kan udah di ruang ganti kolam renang tadi), hanya memakai baju dalam dan menyalakan kipas angin. Pasang ipod di mode shuffle, buka facebook di handphone, kadang menelepon seseorang, baca buku Lima Sekawan atau Anatomy of Fear, tapi tak kunjung habis. Ingin nonton Criminal Minds season dua, tapi gak punya DVD nya. Akhirnya seringkali lelah dengan sendirinya. Tidur. Dan bangun kembali di waktu yang sama keesokan harinya.
Sabtu dan Minggu beda lagi ceritanya. Dimulai dari malam hari sebelumnya. Berencana bangun siang, tapi rupanya otakku seringkali bangun sendiri di pagi buta. Aku terpaksa kembali menuruti kehendaknya. Sayangnya, di waktu libur, otak dan kota ini tak lagi sejalan. Otakku mengajak dirikku untuk bangun dan menikmati pagi hari, berjalan keluar rumah untuk mencari serabi oncom kesukaanku, atau sekedar antri menunggu gorengan si Tini. Atau memanaskan mobil dan pergi ke gasibu, atau Kartika Sari atau Saparua, atau bahkan ke belakang gedung sate. Otakku lupa, badan ini tak lagi di Bandung. Gairah paginya tak lagi terlalu berguna di kota ini. Di kota ini segalanya bergerak di sekitaran jam delapan.
Akhirnya tak ada pilihan lain, otakku dengan lemah kembali ke kamar kost. Bingung akan melakukan apa. Tidur? Kantukku sudah kehilangan selera. Termenung di pagi hari bukan hal yang menarik ternyata. Kembali mencoba menikmati si Lima Sekawan dan Anatomy of Fear yang perlahan mengundang kembali si kantuk untuk menenangkan badanku.

Ditengah ketermenungan, aku googling kata “cape anjir” (hehehe), menemukan satu blog lucu. Salut dengan situs yang terlihat ringan, http://gielanks.blogspot.com aku tau dia hanya mencoba menuangkan pikiran dan ceracau yang mungkin tidak penting. Situs ini bahkan tidak aktif sejak 2005, postingannya pun hanya beberapa artikel.
Tapi, bro, wherever you are (tapi kayaknya Bandung), celoteh kamu sangat menghibur aku yg terpuruk dengan kesepian. Membuat aku tersenyum sekaligus kagum. Walau kehilangan orangtua, kamu masih tetap ceria dan sederhana. Terimakasih!!