Thursday, January 27, 2011

Tautan 8

Dapet tautan dari de Annur nih. Lucu juga. Sudah lama banget gak gini-ginian. Serasa jaman friendster, nulis di testimoni. Hahay. Jadul, tapi ternyata emang kangen juga. Baiklah aku coba.

Aturannya kaya gini cenah:

  • Thank and link to the person who awarded me this award.
  • Share 8 things about myself.
  • Pay it forward to 8 bloggers that I have recently discovered.
  • Contact those bloggers and tell them about their awards.
Makasih de annur, sudah ngundang a dodi. Link nya udah di atas.

Hemm 8 hal tentang pribadi sendiri ya? haha... baiklah..

Pertama, Saya terlahir dari keluarga PNS, tapi bukan pejabat. Jadi hidup sederhana, tinggal di Perumnas. menyenangkan. Kehidupan dahulu seringkali kita (saya, kakak2 dan teman2) kenang dan kita tertawakan sekarang. Seperti antri air bersih di pompa manual kompleks, tegang kalau ada imunisasi di sekolah, kerja bakti RW, atau kejadian lainnya.

Kedua, I love people. People tak pernah sederhana, selalu multi dimensi. Saya tak percaya ada orang yang selalu jahat. Saya belajar banyak dari yang namanya manusia. Hal itulah yang membuat saya (Insya Alloh) tidak membenci orang berlama2. Selalu ada kebaikan dalam diri manusia. Besar kecil hanyalah metriks yang dibuat oleh manusia sendiri.

Ketiga. Saya suka tergelitik untuk mengetahui keadaan sekitar. Berita tentang keluarga, lingkungan, teman, saudara, negara, dan sebagainya. Makanya saya suka membaca koran, browsing atau sekedar tanya2. Pertanyaan saya kadang dianggap tidak lazim buat sebagian orang. Misalnya kalau baru kenal, suka nanya, siapa nama orangtua, dulu sekolah SD, SMP, SMA dimana? dsb.

Keempat, Ingatan saya tentang masa lalu seringkali tajam. Kejadian waktu kecil, masa SD, teman2 SMP, SMA maupun kuliah. Tapi sayangnya ini tidak berlaku untuk pelajaran sekolah. Damn! Haha.

Kelima, Sama kaya de Annur, saya tidak terlalu bisa dan biasa mengekspresikan sayang terhadap orang lain, bahkan keluarga sekalipun. Aku --bisa dibilang-- bodoh, dalam hal ini. Tapi Insya Alloh rasa sayang saya terhadap mereka tak pernah padam.

Keenam, In loooovee with history and culture. Kalau jalan2 ke tempat baru, dua hal ini yang biasanya saya lihat terlebih dahulu.

Ketujuh, Menu favorit saya adalah nasi putih. Selama ada nasi putih saya gak terlalu pusing dengan makanan. Tapi kalau di tempat yang ga ada nasi putih saya masih tetap bisa bertahan kok, cuma kaya ada yang kurang aja hehe.

Kedelapan, Suka nonton film, TV shows, musik. Dan sialnya suka nyebar jadi pingin tahu informasi di sekelilingnya, seperti berita film dan bintangnya, fashion, awards, gadgets dan sebagainya.

Hah...gile, cuma delapan tapi serasa seratus. Susah mikirnya hahaha.

Tugas berikutnya forward ke delapan blogger ya. Waduh kayaknya ga ada sebanyak itu deh. Saya menugaskan: Air, yang suka jadi pengingat dan motivator untuk nulis di blog hehe, Tari, my high school classmate yang sudah lama banget ga nulis blog. Terus Teh Mira, si jenius yang unik. Cep iyang, si calon pengantin baru yang banyak kegiatan. Cep Anto, bujang melankolis penggemar jengkol dari preman Dayeuhluhur. Pebe Subarkah, my brother in crime. Jeng Novi, missus pedamba kehamilan. Waduh kurang satu lagi ya.. itu buat kalian, siapapun yang membaca blog ini :)



Tuesday, January 25, 2011

Aku dan Nonton.

Lagi banyak kerjaan. Pusing. Anehnya kalo lagi gini ingatan suka bergerilya menggelitik kenangan masa lalu. Baiklah, sebelum kehilangannya, aku mulai coba menuliskannya.

Kadang aku suka bernostalgia menelusuri postingan blog ini. Ternyata dulu aku sering nulis hasil review nonton film, entah TV Show entah film, baik itu DVD maupun nonton di bioskop. Sekarang-sekarang aku bisa dibilang gak pernah nulis lagi review film, entah kenapa, padahal kegiatan nonton masih tetap aku lakukan. Hehe. Baiklah. Suatu saat nanti akan aku coba nulis review kembali. Kali ini, aku coba nulis histori perjalanan nonton film sejauh yang aku ingat.

Dulu, amih suka ngajak nonton sekeluarga, apalagi kalau pegawai negeri tiap hari Korpri dikasih hadiah tiket nonton film di bioskop. Kami sekeluarga nonton film Vanda theatre (sekarang sudah ga ada, berganti gedung Bank Indonesia). Aku agak lupa judul dan jalan ceritanya. Yang pasti itu film horror Indonesia yang menyeramkan. Dibintang Lenny Marlina. Saking takutnya aku sampai pelukan sama kakakku pas hantunya muncul.

Pemberontakan G30S/PKI. Saat aku SD semua siswa wajib nonton film ini. Padahal kalau dipikir2, film ini gak cocok buat anak-anak. Adegan kekerasannya parah banget. Tapi entahlah, alasan politis kayaknya. Hehe. Aku nonton pas kelas 1!! Naik angkot charteran ke Palaguna. Sebetulnya yang wajib nonton kakak2ku yang saat itu kelas 5. Cuma aku pingin ikut hehe. Amih juga ikut. Pas diangkot aku duduk dipangkuan bu Mia samping pak supir.

Suci Sang Primadona. Film ini sangat melekat di benak aku. Padahal aku nonton pas kelas 5 SD. Nonton di TVRI. Film ini dibintangi Joice Erna dan Rano Karno. Kalau ada yang punya DVD nya aku beli ya...

Penyesalan Seumur Hidup. Film yang dibintangi Dewi Yull dan Cok Simbara. Thema nya aneh. Cari di google aja ya. Tapi aku tonton bareng Novar dan Yepi, yang kala itu bareng SD. Aku tonton di video, di rumahnya Novar. haha.

Kala aku SD, film-film yang mendominasi memang film Indonesia. Bahkan kalau menjelang anugerah penyerahan Piala Citra, aku suka tebak-tebakan pemenangnya sama temenku.

Ngomong-ngomong tentang video, saat aku SD-SMP adalah hiburan mewah. Nyewa filmnya suka di video rental atau tukang video yang suka ngider ke rumah-rumah. Kaset video Beta warnanya hitam, kemudian ada suruhan pemerintahan untuk mengklasifikasi berdasarkan rating. Jadi ada yg warna hijau (semua umur), biru (13 tahun keatas) dan merah (17 tahun keatas). Film yang sering aku sewa adalah Cartoon Classics, Robot Jepang (Google V, Sharivan, Gaban, dsb), film kaset merah yang paling aku inget adalah Indiana Jones, Temple of Doom.

Hook. Biasanya aku selalu nonton barengan keluarga kalau ke bioskop. Nah, film tentang Peter Pan dewasa ini film yang pertama kali aku tonton sendiri. Aku tonton pas kelulusan SMP di Empire, Bandung Indah Plaza.

Honey, I Blew Up The Kids. Sequel dari Honey, I Shrunk The Kids. Film yang aku tonton bareng temen2 kelas 1D di SMA 2 Bandung.

Bioskop favorit aku masa kuliah adalah Nusantara Theatre di Alun-Alun. Lokasinya enak, deket keramaian, murah, ada ruang tunggu berAC, konsumsi bebas (bisa beli di luar mana aja), biasanya aku makan bala-bala dan teh kotak. Oiya, Nusantara juga WC nya di dalam bioskop, jadi gak takut ketinggalan fim kalau ke belakang. Banyak film yang aku tonton disana, diantaranya: Speed 2, Godzilla, Dangerous Minds, Petualangan Sherina, Space Jam, Home Alone 3, dan banyak lagi.

Ransom. Film yang sangat ingin aku tonton kala itu. Tapi entah kenapa, suka gak sempat. Akhirnya film itu gak diputar lagi di bioskop utama (Empire, Regent, Galaxy, Studio 21, Kiara, Nusantara--kala itu belum ada Ciwalk, BSM, apalagi Blitz). Film Mel Gibson itu akhirnya diputar di Palaguna, saya sampai rela bolos kuliah demi nonton film ini. hehe.

Saat kuliah, saya pernah ikut kuis acara Cinema-Cinema di RCTI dan menang! Hadiahnya free tiket sebanyak 10 tiket untuk nonton di bioskop 21 yang ditentukan di awal pengambilan. Aku memilih Empire. Tiket itu saya pakai sendiri dan ada juga yang dibagikan ke teman. Berkat tiket gratisan ini saya menontonn filmnya Adam Sandler, Big Daddy sampai dua kali (di waktu yang berbeda).

Di masa kuliah, saya sempet masih dapet tiket gratis ulang tahun Korpri dari Amih. Kali ini kita gak nonton barengan. Ternyata tiket gratisan Korpri ini bikin sebel. Soalnya kita ga tahu film apa yang akan main sampai kalau kita sudah duduk di dalam bioskop. Dan film yang aku tonton adalah filmnya Van Damme (lupa judulnya) di Majestic, Braga. Dan Rini Tomboy di Dallas. Film terakhir aku tonton bareng Candra haha.

Satu lagi bioskop yang berkesan buat aku adalah Kiara 21. Bioskop ini ada di Kiaracondong, yang jaraknya sangat jauh dari rumahku di Sarijadi. Tapi demi nonton murah, jarak itu aku tempuh. Apalagi ada bis damri jalur baru di Sarijadi ke Kiaracondong yg tepat berhenti di depan bioskop itu. Film yang aku tonton disana adalah: Jumanji, Goldeneye, dan banyak lagi. Pernah aku nunggu bis damri datang selama satu jam, belum lagi perjalanan pulang yang bisa satu jam pula.

Antrian film yang paling menyebalkan adalah, antrian Lord of The Rings, Return of The King di BIP. Film main jam 23, tapi antrian sudah sampai mengular dari jam 3 sore. Aku yang datang ba'da Maghrib tentu saja gak kebagian. Hiks.

Acara nonton teraneh adalah Matrix Reloaded. Aku nonton di Nusantara. Film mulai main jam 18.00 jam 18.15 aku keluar bioskop untuk sholat Maghrib ke Mesjid Agung, Jam 18.40 balik lagi ke bioskop. Aku yakin ga akan ngerti alur ceritanya. Jadi sebelumnya aku beli tiket untuk yang jam 20.00. Jadi setelah film itu berakhir, aku gak keluar bioskop. Lanjut lagi nonton jam 20.00 terus jam 20.40 keluar dan pulang. Aneh memang. dan tentunya pontang panting, soalnya jarak bioskop-mesjid lumayan jauh. Haha.