Friday, June 29, 2007

Change

I DO believe people can change.
Even it's not here, it could be anywhere.
Change buddy.
Change into something better.
Something Good.

Thursday, June 28, 2007

Bandung 9:34


Sekarang pukul 9.34 di pagi hari. Matahari biasanya sangat terik menerpa punggungku. Tapi tidak kali ini jendela di sebelah mejaku sangat bersahabat. Karena langit Bandung hari ini berwarna abu-abu. Yes, My kinda weather! Aku gak tau kenapa, tapi yang pasti cuaca ini tiba-tiba seperti menyuntikan sejuta kebahagiaan dalam diriku. Smiles never leave my face today!

Monday, June 25, 2007

Bridge To Terabithia. a WOW!

Hari Sabtu kemarin aku harus masuk kantor jam 2 dini hari. Ya, Anda tak salah membacanya. Makanya, sebelum ke kantor aku putuskan ke bioskop dulu nonton midnight. Film yang aku tonton adalah "Bridge to Terabithia". Film ini sebenarnya sudah lama diputar di negara asalnya, tapi entah kenapa baru masuk Indonesia.
Dari poster dan strategi pemasarannya, aku berpikir film ini mirip-mirip Narnia. Tapi ternyata Tidak. Hal itu juga yang mengecewakan banyak fans yang aku baca di Amazon. Mereka mengharapkan film ini seperti Narnia. Sedangkan aku tak berharap banyak. Aku hanya ingin film ini tidak terlalu buruk agar perjalanan aku menghabiskan waktu menunggu jam 2 malam tidak membosankan.

Ternyata sejak awal film ini sudah mempesonakan aku. Menceritakan kehidupan Jess Aarons, seorang anak yang hidupnya sulit, baik di rumah apalagi di sekolah. Dunia seakan tak pernah ramah padanya. Tapi semua itu berubah sejak kehadiran murid baru bernama Leslie Burke. Satu-satunya perempuan yang berlari lebih cepat dari Jess. Leslie membawa Jess ke dunia penuh kebebasan dan imajinasi. Leslie pula yang membawa Jess ke dunia baru, Terabithia.

Setting kehidupan pedesaan di Amerika digambarkan dengan sangat indah di film ini. Chemistry cast di film ini juga berjalan dengan sangat wajar. Endingnya mengejutkan sekaligus mengharukan.

Hebat. Jelas harus punya DVD nya!

Thursday, June 21, 2007

My Man

Look what I've Found!!!!
HAHAHAHAHHAHAHAHAHA
Aku sampai speechless, ketika pertama liat halaman ini di majalah Grey (majalah anak SMA kota Bandung) edisi spesial guru favorit.
Inilah Pa Toto aku. Yang Sejak tahun 1993 aku recokin dengan segala permasalahanku.
Gaya banget ya. Tapi sumpah mic nya ga penting banget :)
Proud with this? HELL, I AM!!!

Tuesday, June 19, 2007

Collecting Youtube

Dulu ketika aku baru punya ipod video, aku bingung mau diisi apa. Pinginnya diisi banyak-banyak music video, tapi bingung nyarinya dimana. Akhirnya aku isi trailer-trailer film yang memang bertebaran dan tentunya free of charge. Periode berikutnya, ipod itu aku isi film dari DVD/VCD yang aku convert pake Cucusoft.
Tetap saja, keinginan untuk nambah koleksi music video masih belum terpenuhi. Sayangnya itunes (lagi-lagi) tidak menerima transaksi dari Indonesia. Ada sih beberapa video yang bisa didownload dari multiply, tapi itu pun jarang sekali dan harus berlama-lama browsing. Seringkali aku ngiler dan harus cukup puas dengan youtube, --my precious.
Tapi kali ini penderitaan itu berakhir! Thanks to Denny Marketing --si Penggerogot Apple-- yang telah mengajari aku cara convert youtube! Gampang saja. Tinggal pake browser opera dan aplikasi isquint, dan tada...jadilah koleksi ipod videoku semakin banyak! Dan kedua aplikasi itu bisa didownload gratisan!
Yiiha!

Sunday, June 17, 2007

Flash at Home

Hari Minggu ini aku libur. Rencananya ingin keluar sebentar. Pingin makan di Bu Ade. Tahu warung makan sederhana itu? Letaknya ada di pertigaan ujung Jl. Sabang dan Jl. Lombok didepan "Kuya Gaya". Aduh, kalo inget masakannya bikin air liur menetes. Masakannya masakan sunda. Ada rendang kacang, ayam goreng (highly recommended), sate kerewed, pepes usus ayam dan banyak lagi. Enak banget dan sama sekali tidak mahal.
Sayangnya ibuku duluan berpesan untuk jaga rumah. Sebetulnya rumah itu gak usah dijaga sih. Tapi aku harus nemenin keponakanku dan kebetulan tetanggaku nitip kunci, secara mereka sekeluarga sedang ke Bogor. Jadilah aku di rumah saja.
Sambil iseng aku nyoba Telkomsel Flash di "komputer umum". Disebut komputer umum soalnya semua orang menggunakannya, Bapakku buat administrasi keuangan mesjid, file urusan murid SD punya kakak iparku, banyak Game, dan tentu saja banyak file foto hasil upload kamera tentang berbagai kejadian. Aku nyoba Flash, pake handphone si E61i itu, jadi cuma dapet 3G, gak nyampe HSDPA yang 3.5G. Tapi ternyata sudah cukup lumayan kok, aku dapet 460.8 Kbps, puluhan lipat kecepatan dial-up Telkomnet Instan yang menyebalkan itu. Dan cukup murah.
Sayangnya aku belum bisa maen di si MacKenzie, soalnya bawaan software handphone (Nokia PC Suite) gak bisa diinstal di MacIntosh. So far belum jadi masalah sih.
Jadilah keponakan-keponakanku yang ABG ber-friendsteran di rumah aja.
Tapi kok masih pingin ke Bu Ade, nih :)

Wednesday, June 13, 2007

Flame On!

Hal yang menyenangkan mengenai summer (di belahan bumi utara) adalah banyaknya film unggulan yang dimainkan. Tak terkecuali summer tahun ini.
Yang berbeda dari summer 2007 adalah, begitu banyaknya film sequel. Mulai dari Spider-man 3 yang overblown, Pirates of Caribbean yang menjemukan, Ocean 13 yang ok, sampai Shrek The Third yang baru aku tonton malam minggu kemarin.
Setelah melihat film-film budget besar berguguran begitu saja. Aku sangat berharap Shrek jilid ketiga akan mengubah segalanya. Hal itulah yang membuat aku memutuskan menyiapkan diri melek sampai jam 11.30 malam Sabtu kemarin. Aku nonton midnight shownya. Dan perjuanganku kembali menelan kekecewaan. Film itu berubah menjadi membosankan, dengan humor yang biasa saja. Satu lagi yang paling penting, aku telah melihat nyaris semua adegan penting di trailer-trailernya. Mungkin musim panas ini bukan musim yang baik untuk menonton film.
Tapi semua itu berubah tiga jam yang lalu. Saat aku menonton Fantastic Four: Rise of The Silver Surfer. Bersama banyak teman (bertiga belas) kita nonton bareng di Ciwalk XXI. Cerita film ini tidak terlalu njlimet tapi tidak juga dangkal. Bercerita seputar perjuangan Fantastic Four menghadapi musuh baru, Silver Surfer dan musuh lama, Dr Doom. Kegalauan hubungan Mr Fantastic dan Invisible Woman, dan yang paling penting si Human Torch yang supercool di jilid pertama menjadi tidak lagi menjadi percaya diri.
Film ini diwarnai dialog cerdas, special effect yang mengagumkan, dan chemistry yang tepat. Cool. Jelas merupakan My Summer Movie, so far.
Menonton Fantastic Four adalah sebuah keputusan yang tepat!!

Keluar Jam Kerja

Buatku, mencari kesibukan diluar pekerjaan adalah hal yang sulit. Ya, sudah bertahun-tahun my circle of friend hanyalah di tempat kerja. Tidak ada yang salah, tapi mau tidak mau hal itu membuatku bosan.
Mulai saat ini aku mencoba untuk mencari kesibukan di tempat lain. Fitness (aku gak mau cerita dulu sebelum lebih dari sebulan, takut menyerah hehehe), dan kesibukan lain, preparation for the big Journey.
Memang jam kerja memakan mayoritas bagian hidup kita. Apalagi kantorku yang 24 jam. Benar kata seorang penyiar di Hardrock FM kemarin, hentikan aktivitas pekerjaan di akhir jam kerja, dan mulai kehidupan baru. Kemana saja kamu suka, melakukan apa saja yang kamu mau, bahkan tidak melakukan apa-apa atau tidak pergi kemana-mana pun sah-sah saja.
Itu yang akan aku lakukan.

Friday, June 08, 2007

Chrisye, "Sebuah Memoar Musikal"

Pertama kali membaca buku ini ketika aku di Potluck. Bayangan aku buku biografi adalah buku yang membosankan. Jadi, aku baca bukunya sekedar pingin liat fotonya aja. Apalagi saat itu Chrisye baru saja meninggal dunia. Tapi ternyata sejak halaman pertama, buku ini sangat jauh dari bosan. Membaca pengalaman masa kecil Chrisye sangat fun! Alberthiene Endah, sang penulis berhasil membuatnya seperti alur cerita fiksi dan tidak berlebihan.
Siapa sih orang Indonesia yang gak kenal Chrisye? Baik dari wajahnya, gayanya dan yang paling penting karyanya? Sadar atau tidak Chrisye telah mengisi kehidupan orang Indonesia, termasuk aku, baik suka ataupun tidak. Banyak lagu yang sampai sekarang masih menari-nari di kepalaku. Sampai akhirnya Chrisye meninggalkan kita untuk semuanya, tanpa terasa meninggalkan kesedihan. Padahal aku bukanlah fans beratnya.

Buku ini menceritakan hidup Chrisye yang ternyata memang sangat bersahaja seperti penampilannya. (Diluar gaya Hip Hip Hura, yang dia sendiri ternyata tidak nyaman, haha). Buku ini juga menceritakan Chrisye sebagai seorang yang perfeksionis sekaligus idealis. Hal yang jarang ditemukan di dunia entertainment yang bergelimang materi. Bab demi bab membuatku seperti mengenalnya.

Buku ini berhasil membiusku sampai jam 2 malam. Dan setelah aku menutup halaman terakhir, aku ternyata merindukan Chrisye...

Thursday, June 07, 2007

Ocean 13

Setelah Ocean 11 membuat aku sangat kagum aku memutuskan untuk menonton semua seri Ocean yang akan dibuat. Dan itulah yang terjadi. Ocean 12 sayangnya agak mengecewekan. Tampak jelas para pemainnya bersenang-senang dan melupakan penontonnya.
Kemarin malam aku menonton Ocean 13 di Ciwalk. Kita di Indonesia diberi kesempatan menyaksikannya sebelum premiere di Amerika. Danny Ocean and the gang kali ini membalaskan dendam Ruben, yang ditipu oleh William Bank (Al Pacino), seorang pengusaha kasino yang baru saja membangun kasino/hotel super mewah. Film ini tetap terlihat santai walau penuh rencana hebat yang misterius. Ocean 13 kali ini masih dibawah Ocean 11, tapi jelas lebih baik dibanding Ocean Twelve.

Adegan terlucu adalah ketika Clooney menangis nonton Oprah. Al Pacino di film ini masih kalah galak sama Andy Garcia di seri pertama dan kedua.

Menyenangkan.

Wednesday, June 06, 2007

Home Video Demo

Aku biasa sampai di kantor setengah delapan kurang. Terdengar agak berlebihan, ya?! Sebetulnya banyak alasan, sih, diantaranya: 1). Tidak ada kegiatan lain di rumah di pagi hari, daripada melamun mendingan pergi ke kantor; 2). Biar perjalanan ke kantor gak buru-buru, gak terlalu macet, udara masih segar; 3). Nah ini alasan yang paling penting... biar bisa browsing yang gak penting diluar urusan kerjaan sebelum office hour :)
Itu pula yang aku lakukan sekarang. Aku agak kaget baca artikel di people.com tentang Justin Timberlake yang mengontrak Esmee Denters, seorang penyanyi dari Belanda yang memposting video di youtube. Zaman benar-benar sudah berubah memang. Masih jelas di ingatanku bagaimana seorang teman dahulu membuat demo dengan susah payah dan mengedarkannya ke setiap produser dan recording label. Sekarang dengan berbekal video cam dan internet, kita bisa melakukannya semua dari rumah. How nice!
Btw si Esmee ini memang hebat suaranya. Favorit aku adalah ketika dia menyanyikan "Dance With My Father

Monday, June 04, 2007

Speedy Bill

Aku membeli Nokia E61i awal bulan Mei kemarin. Aku membelinya untuk mengganti my Darling 9300. Tidak ada yang salah dengan communicator itu sebenarnya. Kecuali fitur 3G yang memang tidak ada didalamnya.
E61i layarnya lebar dan koneksi internetnya super cepat. Hal itu menyenangkan aku. Sampai kemarin aku menerima tagihannya. E61i + browsing ternyata merampok aku. Tagihan ponselku bulan ini membengkak 3x lipat. Oh Bummer!! Saatnya aku me-reconsider Telkomsel Flash!

Friday, June 01, 2007

Book Review: Buku Anak-Anak Lagi

Tidak dapat dipungkiri, aku memang kecanduan buku anak-anak. Makanya, aku kembali membaca dan membacanya lagi. Syukurlah aku menemukan dua buah buku menarik.

Dari Arsip Campur Aduk Mrs. Basil E. Frankweiler. E.L Konigsburg. (Judul asli: From The Mixed-Up Files Mrs. Basil E. Frankweiler). Buku ini aslinya ditulis 1967. Tapi jangan khawatir, buku ini tidak akan terasa kuno. Buku ini menceritakan tentang petualangan Claudia dan Jamie yang memutuskan untuk kabur dari rumahnya. Claudia sebagai kakak tertua merasa diperlakukan tidak adil oleh kedua orangtuanya. Oleh karena itu dia merencanakan dengan sangat matang petualangannya.
Tujuan ka
bur kedua bersaudara itu adalah Museum Seni Metropolitan, New York yang nantinya akan menggelitik rasa ingin tahu mereka.
Buku ini
sangat ringan, tapi tidak dangkal. Sungguh menyenangkan mengikuti perjalanan mereka. Usaha mereka untuk bertahan dan juga pertikaian antara kakak beradik yang berperangai berbeda itu. Walau tak ada tokoh antagonis, buku ini tetap fun sekaligus menggelikan dan adventurous.

Karena Winn-Dixie (Because of Winn-Dixie). Kate DiCamillo. Buku ini sudah difilmkan dengan judul yang sama, tapi aku tak tertarik untuk menontonnya. Bahkan sebenarnya aku agak tidak berminat membaca bukunya. Buku ini aku beli sudah cukup lama, tapi teronggok di rak bukuku begitu saja. Bahkan plastik kemasannya pun belum aku buka. Akhirnya, sambil menunggu di Bandara kemarin sebelum ke Batam aku berkesempatan membacanya. Bodohnya aku, buku ini seharusnya aku baca sejak dulu kala.
Buku ini sangat hebat. Menceritakan pertemuan antara Opal –anak seorang pendeta yang baru pindah ke sebuah kota kecil di Florida—dengan seekor anjing kampung terlantar yang ia namakan Winn-Dixie, seperti nama torserba tempat Opal menemukannya. Winn-Dixie menolong Opal mengatasi kesepian sekaligus menemukan sahabat-sahabat baru di kota itu.
Buku ini membawa kita kesebuah persahabatan dengan binatang, dengan orang lain dan juga dengan keluarga. Masalah berat yang dihadapi Opal dan orang-orang disekitarnya menjadi lebih ringan gara-gara sebuah persahabatan. They heal each other. Nicely.

Lame Batam

Mulai hari Minggu kemarin aku ditugaskan untuk training. Di Batam. Lokasi yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Training PABX dan IVR (yawn, untuk singkatannya, silahkan googling aja). Untunglah aku ditugaskan untuk melihat sisi proses secara garis besarya saja. Tapi, tetap saja hal itu juga berarti aku harus tetap memaku pantatku di ruang training hotel Mercure selama tiga hari penuh. Artinya pula: aku tak memiliki kesempatan untuk menyeberang ke negeri tetangga barang sebentar.
Tiga hari training itu cukup membosankan, makanan hotelnya pun buruk. Aku sangat berterimakasih kepada Nokia E61i ku yang aku jadikan pelampiasan. (Terimakasih pula kepada yang telah menemaniku chatting dari Senin hingga Rabu). Jadi siap-siap saja tagihan 3G ku di bulan depan pastilah akan sangat tinggi.
Kota Batam nya sendiri err...boleh dibilang err.. payah. (Maaf penduduk Batam, maaf). Mall baru dan modern cukup banyak, tapi isinya benar-benar mirip ITC Kebon Kelapa minus desak-desakan. Harganya pun mahal. Aku tak membeli apa-apa kecuali kacang Pistacchio merk lokal yang tidak aku temukan di Bandung. Untunglah dipinggir hotel ada lapangan futsal. Di hari terakhir kita memutuskan memakainya selama satu jam.
Wow! Efeknya sangat mengagumkan. Aku berkeringat dan pegal-pegal (hingga sekarang). Aku gak peduli permainanku buruk, secara aku gak pernah memainkannya seumur hidup, yang penting aku berkeringat!
Dan, oh iya aku disana memaksakan makan kepiting. Too bad, rasa dan besarnya jauh dari kepiting bawaan Benny dari Bontang (So, Ben kepitingnya masih aku tunggu, ya!).

Pirates of The Caribbean 3: At World’s End

Aku kadang gak ngerti, mengapa Hollywood sering memaksakan kehendak dan berambisi untuk membuat trilogi. Salah satunya Pirates.. ini. Seri pertamanya sungguh mempesona. Tapi apa yang terjadi di dua seri berikutnya sangatlah menyebalkan.
Ceritanya melebar kemana-mana. Terlihat jelas dipaksakan agar menjadi panjang dan cukup untuk dibuat sampai seri ketiga.
Setelah menonton seri keduanya, “Dead Man’s Chest” aku masih bertoleransi, ceritanya kedodoran mungkin karena bermaksud sebagai jembatan yang menghubungkan seri pertama "The Curse of Black Pearl" dengan seri penutup “At World’s End”. Lagian, adegan Jack Sparrow (Johnny Depp) di pulau kanibal itu cukup fun untuk disaksikan.
Akhirnya aku membulatkan tekad untuk nonton seri terakhir di Blitz minggu kemarin. Dan keputusan itu berbuah menjadi siksaan selama tiga jam. Film itu kembali membosankan bahkan lebih boring ketimbang seri kedua. Ceritanya menjadi lebih parah, kadar actionnya semakin sedikit, dan adegan akhir-nya hanya mengandalkan special effect yang memang hebat dan terlihat sangat mahal.
Tapi apa mau dikata, angka box office berkata lain. Film ini sangat digemari ternyata. Kalau ada seri keempat aku akan memastikan diriku untuk menontonnya di DVD...bajakan.

Back From Hiatus

Hari ini hari Waisak, dan Thanks God aku ga usah masuk kantor. Aku bersumpah pada diriku sendiri, hari ini I’ll be productive. Ya, setelah seminggu ini aku training di Batam, aku bosan berdiam diri atau hanya berleha-leha meski di hari libur.
Makanya aku memulai hari ini dengan pergi ke SMA 2 ku tercinta jam 5:45 pagi tadi. Aku mengantar Pa Toto yang rencananya mau pergi touring naik motor bersama guru-guru lainnya ke Pangandaran. Bikin khawatir. Jadi inget film William H. Macy, John Travolta dkk di film Wild Hogs hehehe. Pagi itu berlanjut ke kantor –bukan untuk bekerja, amit-amit!—tapi mau ngambil paket pesananku dari PDair, pengganti pesanan boxwave sialan itu.
Dalam perjalanan pulang sekalian ke Kartika Sari dulu, aku pingin bala-bala dan kue2 lainnya. Wangi roti segar di pagi hari sangatlah menyenangkan. Sambil ditemani cokelat panas dan roti jagung, here I am, back to blogging setelah mengalami hiatus seminggu kemarin.