Monday, December 25, 2006

Happy Feet


Malam minggu kemarin merupakan malam minggu yang melelahkan. Masuk kantor dan ke undangan temen segala. Pulangnya aku memutuskan HARUS nonton film. Aku memutuskan nanti malem nonton "Happy Feet". Di blitz tentunya. Tepat jam 5 sore aku langsung pergi kesana. Sialnya, hujan gede sekali, dan macet, asli setiap jalan penuh dengan mobil. Aku lupa, weekend ini adalah weekend yang panjang berhubung senin bertepatan dengan hari natal.

Sampai di blitz keadaan makin parah. Asli penuh banget. Ternyata ada panggung musik gratisan yang diisi Maliq n' something dan Tompi. Aku ketemu Fanny, keponakanku disana. Dia masih pake seragam sekolah. Ya udah, sekalian aja aku ajak nonton. Walhasil orang-orang pada ngeliatin. Aku disangka om-om yang lagi pacaran sama anak SMA. Sialan!

Film "Happy Feet" ini menceritakan kehidupan koloni penguin yang setiap penghuninya memiliki suara indah dan sangat pandai menyanyi. Sampai datangnya si penguin kecil, Mumble yang sangat parah dalam menyanyi tapi sangat pandai menari, sampai dijuluki "Happy Feet" oleh teman-temannya. Karena tak bisa menyanyi Mumble akhirnya dikucilkan dan dianggap pembawa sial.

Mumble akhirnya berjuang keras untuk membuktikan bahwa kesialan yang diderita kaum penguin (berkurangnya ikan) bukan disebabkan olehnya. Film ini sangat menyenangkan, bertabur banyak lagu yang indah sekaligus lucu dan funky! Tarian mumble pun secara tidak sadar membuat aku ikut bergerak. Harus punya soundtracknya! Harus punya soundtracknya!

Pulangnya kembali aku harus menghadapi kemacetan. Puh....

Tuesday, December 19, 2006

Love you Fini, dan Anggun tentunya!

Hehehe. Ternyata blog ini memang berguna. Thanks berat to Fini sayang yang telah menganugerahkan aku CD si menakjubkan Anggun yang ditandatangani. Asli! Huhuy!
Sekali lagi cup cup mmuah Fin!!

Monday, December 18, 2006

Weekend Aneh

Semua berawal dari kejadian hari Sabtu. Aku sebetulnya pingin di rumah saja, apalagi setelah kelelahan di hari-hari sebelumnya, white costume-thing dan meeting demi meeting di kantor. Tapi apa daya, aku harus menghadiri undangan pernikahan temen kantor. Menyenangkan. Banyak ketemu orang yang sudah lama gak kelihatan. Kesialan menimpa pas pulangnya. Macet. Banget. Kakiku sangat pegal nginjek kopling dan gas sedikit2.
Sampai rumah tak ada sedikit pun rencana pergi kemana2. Umur rupanya mengalahkan euforia malam mingguan. Tidur, dan baru bangun pas maghrib. Nonton TV dan maen game. Tapi tiba2 temen kuliahku nelpon jam 8 ngajak ketemuan rame2 di Hotel Jatinangor. Mmm sounds good. Akhirnya pergilah aku menembus hujan yang sangat lebat menuju Jatinangor.
Kangen juga ketemu temen kuliah. Ngobrol sana-sini sampai jam 3 pagi. Sialan. Aku padahal rencana pulang pagi. Nyampe rumah tanpa basa basi lagi langsung tidur sampe jam 2, diteruskan non stop maen game Civilization sampai jam 12 malam tadi aja.
Benar-benar gak normal.

Thursday, December 14, 2006

Moving Forward w/ Eragon

Stop it. Aku harus menyudahi masa penuh sumpah serapah cukup sampai disini. I have to move on. Itulah yang membuat aku memaksakan ke bioskop kemarin malem. Kebetulan ada film baru yang cukup ditunggu2 di Amerika sana, yaitu Eragon.
Aku mau membuat pengakuan. Aku punya bukunya. sudah lama. Tapi tak pernah tamat. Soalnya buku itu membuat aku bosan. Ya, kala itu secara otomatis pikiranku pasti menghubungkan novel ini dengan the great "Lord of The Ring". Karena memang berbau Tolkien. Hal ini juga yang membuat aku ingin nonton film ini, aku gak berencana menyelesaikan novelnya memang. Hehehe.

Seperti biasa film yang diadaptasi dari novel, pasti jalan ceritanya meloncat-loncat. Aku mengerti, durasi film memang terbatas. Tidak seperti film. Ceritanya tentang perjalanan Eragon, anak petani biasa yang ditakdirkan menjadi dragon-rider dan menumpas raja yang lalim.

Setting dan penuturan film ini mengingatkan aku akan Narnia. Dan tidak seperti LOTR. Mungkin karena film ini memang ditujukan untuk anak-anak.

Cukup untuk hiburan. Semoga film ini masih ada pas liburan keponakan2ku nanti. Can wait to bring them to the cinema!!

Wednesday, December 13, 2006

White Fantasy


Hari ini semua orang di kantor aku sedang sibuk. Bukan sama kerjaan. Tapi sama sesuatu yang berwarna putih. Iya, rencananya Kamis besok kita mau menghadiri farewell party dengan dress code: white fantasy. Artinya kita harus pake kostum peri, atau elvis presley atau atlet badminton atau karateka atau apa lagi ya...

Yang pasti aku gak mau pake baju kuntilanak! hiiiii...

Saturday, December 09, 2006

Bull

Some people DO think nothing but himself.
Some people use other people to help himself.
Some people let others think he might help them in return.
Some people lead others to fairy kind of imaginary kindness.
But I think He's just a BULL.
Oh, Fuck You! (I know it harsh, but that's the perfect one)

Thursday, December 07, 2006

Silenced Scream

Alhamdulillah, audit telah berhasil aku lalui dengan selamat.
But why this soul seems far from heaven? Ignorant. Insensitive. Bullshit. Senseless.
To be honest, I ain't give a damn. Actually, I want to give a damn.
May this night have what its deserved
.

Wednesday, November 29, 2006

Great Album: Once Again.

Ok, ok. aku gak tahan lagi! Sebetulnya aku banyak kerjaan, tapi aku gak tahan lagi HARUS menceritakan CD ini. CD yang sudah aku dengarkan berulang kali dan tak pernah sedikit pun merasa bosan. Setiap track selalu memberikan nuansa baru yang tak usang. Aku rip kedalam ipod, di komputer, bahkan casingnya selalu ada dalam tas. Ya, tak lain dan tak bukan, CD bertajuk "Once Again" dari John Legend. CD ini release tanggal 24 Oktober lalu di Amerika, tapi baru sampai disini sebulan kemudian. Nyaris setiap hari selalu aku tanyakan ke orang Aquarius Dago, sampai bosan mereka. Maaf.
Album ini berisi 13 track (satu diantaranya interlude (Maxine's interlude) berdurasi 1:52 saja)


  1. Save Room, enough said.
  2. Heaven (nuansa religius sekaligus seksi yang berbau Kanye West--sahabatnya),
  3. Stereo (Ceria-misterius),
  4. Show Me (Lambat, truly inspirational)
  5. Each day gets better (Cheerful, optimis, classy)
  6. p.d.a (hahaha, my favorite, ringtone-ku sekarang!! Simak liriknya, sangat nakal sekaligus jenaka kalau kita tak terlalu menerawang membayangkan yang erotis2). Lagu ini tapi disesali Legend, karena liriknya takut membawa efek negatif.
  7. slow dance, (old style, mengingatkan akan the temptations)
  8. again, (greatful story teller. A break-up never been this cool)
  9. Maxine (mengingatkan aku akan Galadriel, peri putih yang damai di LOTR)
  10. Where did my baby go, (warm love, remind me of old chistmas songs. Tapi satu hal yang pasti, lagu ini sangat cocok di saat grey weather seperti sekarang)
  11. Another Again (judulnya mengingatkan akan ciri khas Legend di Album Get Lifted--yang ini lebih serius, tapi sama tentang hubungan yang on and off)
  12. Coming home, lagu yang mewah dengan balutan choir. Keren.

Album ini sangat menakjubkan di telinga aku. Highly recommended!


Guru

Selamat Hari Guru untuk semua guru di seluruh Indonesia, terutama guru-guru aku di SD Sarijadi 5, SMP 15 dan SMA 2 semua di Bandung. Maaf, telat, harusnya tanggal 25 November kemarin. Aku jadi teringat kejailanku pada guru-guruku. Ya, dulu aku seneng banget ngisengin guruku, dari mulai Pak Alan guru olahraga SD, Ibu Afifah, guru matematika galak waktu SMP, Pak Toemiran guru Bahasa Inggris juga di SMP dan Ibu Mien di SMA 2 Bandung yang suka tidur kalo ngawas kita ujian, walhasil kita sukses mencontek.

Cerita guru tak pernah berakhir dan abadi sepanjang masa, mau guru yang super baik, guru yang aneh, guru yang main tendang (Ampun, Pak!), guru cunihin (bedakan dengan yang psycho-pedofil, ya!) apalagi yang galak. Mau gak mau mereka telah membentuk aku seperti sekarang. Dan tak sedikitpun aku keberatan, sebaliknya aku sangat bersyukur.

Terimakasih Ibu dan Bapak.


Monday, November 27, 2006

Rainy Morning

Hari ini dimulai dengan sangat menakjubkan. Sejak jam 2 pagi tadi hujan deras mengguyur dunia sampai tadi jam 6 pagi.
Kenapa hujan ini menjadi istimewa? Puih, semua orang Bandung --mungkin juga kota lain-- berbulan-bulan ini asli kepanasan. Di beberapa kawasan malah sudah tak memiliki air bersih. Alhamdulillah rumahku gak begitu. BMG bilang suhu di Bandung sempat mencapai 32°C, sangat panas untuk aku yang biasa di suhu maksimal 28°C aja.
Semoga musim hujan telah dimulai.

Thursday, November 23, 2006

Orang Prancis & Orang Indonesia

Aku sangat suka sejarah, terutama sejarah dunia. Mungkin gara2 terpengaruh Ibu Mia, guru IPS di SD Sarijadi 5, dan diperparah oleh Bu Tini guruku di SMP 15 (terimakasih banyak, Ibu2!). Tapi pengaruh itu adalah pengaruh yang sangat mengasyikkan. Kalo liat koleksi buku-ku, selain buku komik dan novel fiksi, buku sejarah paling mendominasi.

Hal ini pula yang menarik minat aku ketika melihat advertorial buku bertajuk "Orang Prancis & Orang Indonesia: Dari Abad XVI sampai dengan Abad XX" karangan Bernard Dorléans. Membaca sejarah Indonesia dari kacamata orang Prancis? Mmm kedengarannya sebuah hal yang baru. Akhirnya setelah nyari sana-sini, walau buku ini terbitan Kompas yang notabene "bapaknya Gramedia", tapi aku malah menemukannya di Gunung Agung.


Menyenangkan juga, walau ada satu hal yang sangat mengganggu, yaitu terjemahannya. Gosh, asli gak enakeun. Buku ini disusun berdasarkan kumpulan naskah kuno yang ditulis orang Prancis, bukan naskah Belanda yang selama ini sudah cukup familiar. Karena naskahnya dari abadi 16, otomatis faham yang digunakan adalah antropologi kuno, yang sangat subyektif, melihat kebudayaan orang lain berdasarkan nilai yang dianut penulis (ternyata pelajaran kuliah ada yang cukup berguna juga, hehe). Apalagi kebudayaan Eropa dan Indonesia masa itu jelas2 bagaikan bumi dan langit. Selain itu karena Prancis tidak pernah menjajah Indonesia, kita bisa melihat gambaran perilaku bangsa penjajah (Belanda, Portugis) dari kacamata bangsa asing lainnya. Ada satu bab yang sangat menarik dan satir menurut aku, yaitu cerita tentang seorang pangeran Timor yang ditipu dan ditelantarkan guru Portugisnya sampai pangeran Timor itu terlunta-lunta dan akhirnya mati di Prancis dengan menyedihkan.


Walau --sekali lagi-- terjemahannya menyedihkan, buku ini sangat layak disimak.

Monday, November 20, 2006

Casino Royale

Sial. Libur dua hari di Sabtu Minggu kemarin aku harus masuk kantor. Banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Pulangnya, di hari Minggu, aku sangat lemes, mengingat malemnya aku cuma tidur 3 jam. Tidur jam 2 bangun jam 5 pagi. Tapi mendingan begitu, daripada harus bangun siang di hari Minggu. Aku gak suka. Morning is the best part of a day.
Pulang2 aku berniat langsung ke rumah aja. Tapi di tengah jalan aku memutuskan untuk nonton. Ajak Pa Toto ah. Sayangnya, telponnya ga diangkat2. Ya, udah sendirian aja. Ternyata pas udah deket blitz Herri telp, ya udah sekalian aku ajak.
Film kali ini adalah Casino Royale, James Bond. Sebenarnya aku gak suka2 amat sama James Bond. Biasa malah. Film Bond kali ini diperankan Daniel Craig, pengganti Pierce Brosnan. Seperti biasa, pergantian pemeran tokoh ini sering menimbulkan Pro Kontra. Sejujurnya aku ga peduli. Hal yang menarik dan selalu aku perhatikan dengan seksama di film Bond adalah opening title nya. Dan kali ini sangat keren animasi grafis bertemakan kartu, yang identik dengan judulnya. Theme song kali ini dinyanyikan Chris Cornell berjudul "You Know My Name", keren (thanks, multiply!). Sudah lama juga ya theme songnya ga dinyanyikan penyanyi cowok.
Adegan di awal sangat2 breath taking, melihat Bond mengejar2 musuh sampai naik2 crane yang tinggi banget sungguh menegangkan. Apalagi untuk yang alergi ketinggian seperti aku! Ceritanya tentang seorang akuntan teroris bernama Le Chiffre yang kehilangan uang kliennya di meja judi. Bond yang mengalahkannya. Chiffre mencoba berbagai cara untuk mendapatkan uangnya kembali, termasuk memanfaatkan orang-orang di dekat Bond. Setelah menegangkan di awal, ditengah2 film ini agak membosankan.
Oh, iya sosok Bond kali ini sangat berbeda dengan Brosnan. Dingin dan jauh dari jenaka. Gak tau dengan pendapat Anda. But to me, Daniel Craig is a Bond...James Bond!

Sunday, November 19, 2006

Anggun, My Love

Dulu, bagiku Anggun C. Sasmi hanyalah merupakan penyanyi rock tahun 80an biasa. Memang aku masih ingat, di masa SD-SMP, dia penyanyi yang diatas rata-rata, lagunya pun, Mimpi, cukup aku suka. Tapi that's it. Biasa aja. Seiring waktu berlalu, sekarang, tepatnya mulai beberapa tahun yang lalu, bagi aku Anggun adalah Miss Indonesia. Musik dan kecantikannya telah berevolusi mendekati kesempurnaan.
Telah lama aku ingin menonton dari dekat. Dan baru sekarang mimpi aku terkabul.
Anggun akhirnya konser di Bandung, tadi banget jam 8 malem. Sejak tahu kabar konsernya aku sudah langsung pesen tiket, VIP, dengan harapan aku akan sangat dekat dengannya. Hal yang akhirnya aku sesali. Harusnya aku di kelas Festival. Mumpung masih muda, harusnya aku berdiri di samping panggung. Mau loncat2 sesukanya , gak masalah. Aku nonton, sama Fanny, keponakanku.
Pertunjukan telat setengah jam. Tapi aku gak keberatan. Teriak, ikut nyanyi, bengong. Itu yang aku lakukan sepanjang konser. Dimulai dengan lagu "Kembali", Anggun membuka panggung dengan pakaian seksi. Tapi terus terang bukan itu yang membuat dia cantik. Segalanya tampak cantik dalam dirinya. Lagu demi lagu mengalun. Selama itu aku masih kagum. Vokalnya terdengar sama dengan yang ada di CD. Setelah jeda kedua untuk ganti kostum, Anggun memulai sesi lagu-lagu Indonesia di masa sebelum kepergiannya ke Perancis, masa rock 80an yang aku gak terlalu suka. Tapi ternyata aku salah, lagu-lagu itu diaransemen ulang oleh Andi Ayunir dengan balutan orkestra-keroncong yang unik. Aku yang sama sekali gak suka musik etnik, sangat-sangat terkagum-kagum. Lagu-lagu usang itu terdengar sangat segar. Setelah berduet dengan Andi /rif, Anggun kembali menyanyikan hits2 internasionalnya.
Apa daya segalanya harus berakhir. Anggun meninggalkan panggung berbalut bendera Indonesia.
Ya, dia orang Indonesia.
Aku meninggalkan Indonesia, tapi Indonesia tak pernah meninggalkan diriku.
Ah, Anggun....
(Nasionalisme tak pernah terlihat & terdengar seseksi ini)

Monday, November 13, 2006

Breaking Prison

Tanggal audit sudah ditetapkan. 6 – 7 Desember nanti, tapi entah gak peduli, entah sudah terbiasa, sekarang aku mati rasa. Mungkin juga karena syndrome tak berlibur yang masih aku rasakan sekarang. Tapi satu hal yang pasti: aku butuh hiburan. Setelah sekian lama menunggu Monk season 1 dan 3 edisi boxed set yang tak kunjung tiba, akhirnya aku menyerah. Aku beli bajakannya. Season 1 aku lahap dengan brutal. Selesai dalam waktu dua hari saja, hahaha. Monk memang hebat!
Kesibukan awal bulan, tanggal-tanggal awal yang berarti report bulanan, menyeret aku untuk tinggal di kantor berlama-lama, yang artinya no dvd in this period. Suck. Aduh, pekerjaan yang bertubi-tubi nyaris mematahkan semua harapan aku untuk bersenang-senang. Tapi aku tak mau menyerah. Perjalanan dinas dua hari kemarin ke Jakarta, gak aku sia-siakan, di hotel aku kembali memutar Monk season 3, tapi sialnya, season ini kedodoran di episode2 awal. Mulai episode ketiga sih sudah mulai membaik lagi, tapi aku jadi agak sedikit bosan. Yah, sudah, gapapa. Aku kan bawa DVD yang lain. Bajakan juga. Prison Break.

Berkali-kali aku liat review-nya di internet, baru kali ini aku tertarik untuk melihatnya. Ternyata aku tolol sekali. Gosh! Kenapa bisa2nya aku mengabaikan serial sekeren ini. Bodoh. Bodoh! Serial ini sangat smart dan penuh ketegangan. Melebihi 24 season pertama, menurut aku. Ceritanya tentang Lincoln Burrows yang harus menghadapi vonis mati dipenjara Chicago karena dituduh membunuh adik wakil Presiden. Walau Lincoln bersikukuh menyatakan tidak bersalah, tapi bukti2 berkata lain. Satu-satunya orang yang percaya Lincoln tidak bersalah hanyalah adiknya, Michael Scofield. Setelah melalui penelitian yang mendalam, Michael, si genius sekaligus salah satu tim teknis yang membangun penjara itu memutuskan masuk ke penjara sebagai tahanan untuk membantu kakaknya kabur. Dia sengaja merampok bank dan menindik sekujur tubuhnya dengan tatoo yang menyiratkan denah penjara.

Perjalanan Michael tak pernah mudah. Dari mulai menghadapi keganasan rekan napi, peliknya menjalankan rencana kabur, sampai ancaman dari kekuatan besar di balik vonis Lincoln. Dan waktu semakin menipis. Sampai hari ini kalau boleh aku mending bolos aja dan kembali bertegang ria dengan mereka. Aduh, baru nyampe episode ke delapan. Monk, harap bersabar dulu ya, untuk sementara aku jalan-jalan ke penjara dulu.

Linc, Michael be patient! I'll be back!

Wednesday, November 08, 2006

URGENTLY NEEDED: VACATION!!!

Aduh, sudah bebal rasanya otak ini. Mengapur dan sudah sulit diajak bekerja. Coba ingat terakhir kali bertamasya ke luar kota?? Oh My God! It's more than a year ago! Tapi apa daya Minggu pertama bulan depan mau audit (lagi *yawn*) dan cuti baru akhir bulan Desember nanti. Tolooong!

Monday, October 30, 2006

Husband & Wife

Tadi pagi banget sebelum kerja, aku terima 1 SMS:
Telah dilangsungkan pernikahan scr muslim pd tgl 28 Oktober 2006 di Christchurch, New Zealand Mohon do'a restu. Dietce & Shane Davey.
Hikhik.. alhamdulillah.
Selamat ya tce!
Walau masa SMA telah kita lalui 11 tahun yang lalu, tapi kok rasanya baru kemarin ya ngeliat kamu duduk sama Irma di bangku belakang aku sama Darajat di kelas 3 Fisika 1, SMA 2 tercinta. Nyanyi2 Michael Bolton "How Am I Supposed To Live Without You", cerita2 kalo sepatu Doc Mart kamu ada yang maling. Berangan2 diterima di UI, sampe bilang I Am The Yellow Jacket tapi sama2 bingung kalo disuruh ngerjain soal Kimia Bu Ida. HAHAHA that was a gorgeous old moment.
Selamat sekali lagi ya tce!
Semoga berbahagia selamanya (klise memang, tapi I really do hope so!)

Saturday, October 28, 2006

Cranky Movie

Oh, iya sebelum memulai:
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427H
Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Bathin

Lebaran kemarin aku libur tiga hari. Pinginnya sih ke Ciamis berkumpul bersama sanak saudara. Tapi kemacetan yang menakutkan mengurungkan niatku. Nanti aja deh bulan depan. Lebaran kemarin aku pergi jalan2 melulu sama keponakan2ku tercinta. Ke Dunia Salju BSM --brr, dingin-- cekakak cekikik di Starbuck, ngepel di rumah (ini mah bukan jalan2). nyuci mobil, terus nonton ke blitz lagi, filmnya Ant Bully, lumayan, mengingatkan aku akan A Bug's Life dan Antz, bertahun2 yang lalu. Pulangnya, Alhamdulillah hujan gede banget! Udah lama Bandung panas gak hujan.

Mulai kemarin, aku udah masuk kerja lagi. Banyak kerjaan bo! Syukur, bisa aku selesaikan. Pulangnya, nonton lagi hehehe. Kali ini yang aku mau tonton adalah film Crank. Film terbarunya Jason Statham. Sumpah film yang aneh. Bercerita tentang Chev Chelios, seorang pembunuh bayaran yang disuntik cairan mematikan oleh mafia lawannya. Untuk bertahan hidup, dia harus memacu degup jantungnya terus menerus, dipaksa menjadi adrenaline junkie. Lucu sekaligus aneh tapi menyenangkan. Gak usah bersusah-susah memakai nalar untuk menikmati film ini. Just Enjoy (tapi jangan bawa anak2 ya! Highly R-Rated)


Sunday, October 22, 2006

Devil di Bioskop Baru


Sabtu kemarin kebetulan aku libur. Setelah kelalang keliling Bandung yang Alhamdulillah mulai sepi, aku memutuskan untuk nonton film di bioskop terakhir sebelum lebaran (2 hari lagi, bow!). Liat di koran ada bioskop baru nih, di Parijs Van Java Sukajadi Bandung yang deket banget dari rumahku, tepat di depan rumah almarhum kakekku. Namanya blitz movieplex. First impression: WOW!!! Keren, segar, dan bukan jaringan bioskop 21. Bukan berarti aku sebel sama jaringan 21 itu, tapi kalo banyak pilihan kan persaingan jadi sehat. Pelanggan seperti aku punya kebebasan memilih.

Film yang aku tonton kali ini adalah "Devil Wears Prada". Film yang sudah cukup lama diputar disana, tapi entah kenapa kok lama banget maen disini. Aku nunggu banget film Devil... karena film ini jadi kuda hitam summer kemarin dan yang terpenting film ini aku harapkan memuaskan hasrat aku akan nice fashion. Saking ga tahannya, aku beli DVD bajakannya yang langsung aku buang, soalnya jelek banget kualitasnya.

Film ini asli keren banget, penantian aku ga percuma. Apakah film ini memang tentang fashion? Mmm jawabannya ya dan tidak. Film ini, seperti ditunjukan judulnya memang benar-benar bertaburkan great taste of style. Mataku terpuaskan gambaran fashion yang dikenakan karakter2nya. Tapi inti dari film ini adalah "apakah kita rela kehilangan segalanya untuk pekerjaan yang katanya paling diinginkan oleh semua orang?" apakah "pekerjaan yang diinginkan semua orang itu memang yang kita inginkan". Plot kisah ini dimulai dengan Andy (Anne Hathaway), seorang fresh graduate yang memulai kerja di majalah fashion terkemuka, Runway. Andy yang jelas2 tak faham tentang fashion harus belajar banyak tentang gaya disini, dan usahanya itu jelas tak mudah karena dia harus berhadapan dengan "boss from hell", Miranda Priestly, yang diperankan dengan sempurna oleh Meryl Streep. Asli, walaupun film ini bukan jenis thriller atau action, tapi gosh sungguh menegangkan. Meryl Streep benar-benar seorang setan!

Walau jelas di industri yang berbeda dengan pekerjaanku, tapi aku sangat mengerti perasaan Andy yang pontang panting dan mengorbankan segalanya demi memenuhi segala keinginan Miranda, dari yang normal sampai yang paling aneh. Gotta watch. Seriously.

Sunday, October 08, 2006

The Departed: Hail Leo!


Setelah melalui puasa yang puannass di rumah, aku putuskan nanti malam pergi keluar. Sebetulnya pagi tadi juga keluar, cuman tujuannya lain, servis motor dan cuci mobil. Malam minggu di bulan Ramadhan, aku pikir Ciwalk bakalan gak penuh2 amat. Anjrit, ternyata salah besar. Aku sampai gak kebagian parkir, padahal pake motor. Akhirnya dengan terpaksa aku parkir di basement Premier.
Film yang aku incer kali ini adalah The Departed. Film terbaru Scorsese yang bertaburan banyak bintang. Jack Nicholson, Matt Damon, Leonardo DiCaprio, Martin Sheen, Alec Baldwin dan Mark Wahlberg. Aku pikir pasti jalan ceritanya bakalan njlimet. Tapi ternyata enggak! Sepanjang nyaris dua jam nonstop aku nyaris lengket di kursiku. Tegang banget.
Ceritanya tentang perburuan kepolisian Boston untuk menjebak dan menangkap pimpinan mafia Irlandia yang kejam, licik sekaligus jenius, Frank Costello (Nicholson). Costello memiliki banyak kaki tangan, bahkan di kepolisian sekalipun (Damon). Untuk dapat menggerebek Costello, kepolisian menempatkan agen rahasia di tubuh mafia Costello yang diperankan dengan sangat keren oleh DiCaprio. Nah, mengikuti sepak terjang kedua agen rahasia berbeda sisi ini, sumpah, sangat tidak membosankan!
Walau pulang kemaleman dan langsung sahur, aku gak keberatan sama sekali.
Dan aku baru tahu kalo film ini produsernya Brad Pitt. Hehe..

Sunday, October 01, 2006

Puasa Anak-Anak


Sabtu akhir bulan kemarin aku libur. Rencananya aku mau di rumah aja, hari2 sebelumnya sudah siap2 beli buku dan vcd. Tapi ternyata rencana itu akhirnya harus terpaksa diubah.
Siang2 sekitar jam 11an, rumahku diserbu keponakan2. Syaiq (2th), Rara (4th), Tamam (5th) dan Azka (kelas 2 SD). Semuanya pada puasa, kecuali Syaiq. Rara puasa setengah hari, sedangkan Tamam sama Azka full day. Sialnya semua anak yang puasa ngeliat Syaiq lagi disuapin ibunya, semua jadi merengek minta batal. Segala cara aku lakukan untuk menghibur mereka biar gak batal, dari mulai muter film, baca buku, foto2an, tetep ga berhasil. Akhirnya aku putuskan ngajak mereka jalan2 ke luar.
Habis dzuhur aku pergi sekalian ngisi bensin. Aduh pergi kemana, ya, panas2 begini. Kalo aku ajak ke mall pasti mereka liat orang2 pada makan. Ngajak mancing ke Lembang takut kebosenan. Akhirnya aku putusin ke Taman Lalu Lintas aja. Hahaha, udah lama banget ya, ga kesana. Seingatku terakhir tahun 2000, ya, enam tahun yang lalu. Ternyata gak banyak berubah, masih surga anak2. Rimbun. Sepi. Mungkin gara2 bulan puasa. Ongkos masuknya Rp 3.300,- (sudah plus sumbangan PMI). Tamam, Aka sama Rara otomatis berlarian nyobain perosotan, ayunan, jungkat jungkit dan banyak lainnya.
Dasar anak2 sumpah gak ada capenya. Sejam lebih aku habiskan disana, diakhiri dengan Tamam dan Aka yang nyewa sepeda. Aku udah bilang jangan terlalu cape, nanti batal. Eh, mereka malah minta minum. Sialan.
Aku rayu lagi trus pulang dengan harapan mereka ketiduran di mobil dan melupakan hausnya. Aku sampai muter2 ke Curug Cimahi segala! Untunglah mereka ketiduran dan masih puasa.
Sampai di rumah aku tidur, dan dapet kabar, kalo mereka akhirnya batal gara2 merengek minta ikut ibu bapaknya yang mau pergi nengok yang sakit. Dan mereka MINUM!
Hehehe, jalan2 yang percuma :)

Saturday, September 23, 2006

John Legend - Save Room

Aduh..aduh baru sekali denger di radio, aku sudah sangat yakin ini lagunya John Legend, dan setelah liat di Amazon, cihuy.. album barunya akan keluar 24 Oktober nanti, pas lebaran. Lagu ini aku putar berulang2 dan tak pernah bosan. So cool!!

Denger deh..

Say that you stay a little
Don't say bye bye tonight
Say you'll be mine
just a little of bit of love Is worth a moment of your time

knocking on your door just a little
so cold outside tonight
let's get the fire burning
I know, I keep it burining right
If you stay, won't you stay - stay

save room for my love
save room for a moment to be with me
save room for my love save a little
save a little for me
won't you save a little
save a little for me - ohh

This just might hurt a little
love hurts sometimes when you do it right
Don't be affraid of a little bit of pain
pleasure is just on the other side

Let down your guard just a little
I keep you safe in these arms of mine
Hold on to me - pretty baby
You will see I can be all you need

If you stay, won't you stay - stay

save room for my love
save room for a moment to be with me
save room for my love save a little
save a little for mewon't you save a little
save a little for me - ohh

[pa-ya-pa-pa] - [pa-ya-pa-pa] - [pa-ya-pa-pa] - [da-da-da]

Ohhh come on

Make time to live a little
don't let this moment slip by tonight
you never know what you are missing untill you try
I keep you satisfied
if you stay, won't you stay - stay

save room for my love
save room for a moment to be with me
save room for my love save a little save a little for me
won't you save a littlesave a little for me - ohh
save room for love
save room for a moment to be with me
save a little, save a little for me
won't you save a little
save a little for me

**Oh iya, besok sudah mulai puasa, nanti malam taraweh pertama. Selamat beribadah Ramadhan Semuanya, Maaf lahir bathin!

Tuesday, September 19, 2006

Handphone Time 2 Time

Aku ceritain ya perjalanan handphone ku, mulai dari zaman dying to have one, self expression sampai I wish I never have One -- saking bencinya sama dering handphone

Ericsson A2618s. Warna kuning. Aku beli di tahun 2001 berkat subsidi kakakku yang baru pulang dari luar negeri. Masih inget banget dia ngasih duit US$70, sekitar tujuh ratus ribuan. Aku beli di Ericsson Jl. Naripan. Sekalian aku beli bersama simPATI yang kala itu seharga 500ribu-an lebih aja. Yang aku punya warnanya kuning, covernya bisa ganti2, tapi boro2 beli covernya. Deringnya bisa kita bikin sendiri, dan aku pake lagunya Dido – Thank You

Siemens M30. Handphone unik yang sampai sekarang aku nyesel sudah menjualnya. Body dan keypad berbahan karet, dengan warna layar merah menyolok. Deringnya khas. Kata temenku modelnya mirip dildo hehe. Aku beli di EPM seharga 900rb-an.


Sagem MC936. Handphone berikutnya yang cukup lama aku pegang. Aku beli di Planet Dago. Merknya terdengar aneh, memang. Kurang lazim mungkin, ya. Aku cinta banget sama handphone ini, sampai berikrar tidak akan menjualnya. Punyaku berbeda dengan yang di gambar, warnanya hitam. Si Sagem ini telah melewatkan banyak hal bersamaku, diantaranya mengalami dua kecelakaan motor. Setelah kecelakaan itu bodynya agak koclak, tapi aku masih tetep sayang. Akhirnya dia harus wafat di tangan Candra temenku.


Nokia 5510. Dulu aku sempat berikrar tidak akan pernah memakai handphone Nokia yang pasaran. Tapi ternyata aku harus menelan kata2ku itu. Handphone ini aku beli pake kartu kredit sewaktu aku masih di Addytel. Bisa MP3 dan radio. Aku sangat menikmatinya. Handphone ini pula yang aku pake sewaktu di Semarang dan masa2 awal di kerjaanku sekarang. Dering yang aku pake lagunya Christina Aguilera – Dirrty.

Nokia 3650. Hape yang ini subsidi dari kantorku. Gak sepenuhnya gratis, dari harga 3 juta something, aku cuma bayar kurang dari setengahnya, itu pun dicicil pula. Keypad nya melingkar, bikin susah kalo sms pada awalnya, lama2 sih biasa. Fitur andalannya GPRS dan tentu saja kamera. Akhirnya aku jual sama isterinya bumon.

Nokia 6230. Nah, hape ini juara banget. Fast connection, fiturnya lengkap termasuk MP3 maupun radio. Sangat reliable, banyak hal2 penting aku simpen di hape ini. Sayangnya, dengan bodohnya aku dateng ke service center Nokia cuma buat ngebetulin caller groups (fitur yang sebetulnya gak penting2 amat), tapi berakibat fatal, dataku hilang semua. Sekarang hape ini dipegang kakakku.

Nokia N-Gage. Secara fitur handphone ini full hiburan. Bentuk revolusioner, asik buat game, tapi kalo mau telepon harus miring. Kata temenku terlihat tolol, hahaha. MP3, radio sekaligus game, itu yang bikin aku tertarik. Asik, sih Cuma batterainya boros banget. Aku beli yang BM, soalnya ada gossip resminya gak bakalan keluar, tapi ternyata bohong, huh!


Nokia 6600. Awalnya aku pake cuma buat sekedar serep, tapi berhubung si NGage sudah aku jual, terpaksa jadi andalan. Aku beli yang black edition. Performanya mengecewakan, menu lelet dan yang paling menyebalkan urutan SMS atau call record suka gak berurutan. Gak bertahan 3 bulan langsung aku jual.


Nokia 9300. Ini yang sekarang aku pake. Fiturnya lengkap banget, bisa buat fax segala. Highly useful! Walau sudah baret gara2 jatoh di parkiran Aquarius Dago, gak pernah jadi masalah buat aku. Walau gak berkamera, gak pernah terbersit sedikit pun untuk menjualnya. Mudah2an gak ngadat dan gak terpaksa menjualnya.

Sony Ericsson K610i. Yang ini umurnya belum seminggu. Aku beli gara2 demam video call yang menyergap aku. Murah tapi resolusinya ok. Aku tidak menemukan sesuatu untuk dikeluhkan so far! Semoga tidak seterusnya!

Monday, September 18, 2006

Call Revolution!


Minggu kemarin, tepatnya hari Rabu/Kamis, aku agak lupa. Something revolutionary has begun. Video Call. Ya! aku pake kartu telkomsel, dan kata temen2ku fasilitas 3G, walow belom resmi diluncurkan di Bandung, tercinta ini, tapi sudah bisa dipake. Aku langsung mencobanya --pake hape temen aku :). Dan, Oh my God, sangat sangat breathtaking! Aku memang udah pernah liat di tv, kalo video call udah lama di Jepang, tapi tetep aja terasa beda kalo kita langsung mencobanya. It feels so good living in this modern life!

Sunday, September 17, 2006

Books Review: Kids/Teen Books!

The Unvisibles. Ian Whybrow. Gramedia. Buku ini asli gak aku rencanakan. Aku cuma kangen baca buku yang ringan, fun, tapi tidak bodoh. Susah ternyata nyari2 novel terjemahan yang sekiranya enak dibaca. Kalau hanya berbekal panduan ringkasan cerita di cover belakang seringkali menyesatkan. Akhirnya aku putuskan buku The Unvisibles ini. Aku harap buku kategori pre-teen ini bagus. Buku ini mengisahkan tentang dua orang teman sekelas yang awalnya tidak saling mengenal harus terpaksa saling mengandalkan. Nicky Chew, si kalem yang berusaha keras untuk tidak terlihat menonjol di kelas, walau sebenarnya di pintar bertemu Oliver Gasper, si periang, biang onar kelas yang dikarenakan membaca mantra kuno jadi menghilang dalam arti sebenarnya. Oliver harus meminta bantuan Nicky untuk mengembalikan kondisinya sekaligus menyelamatkan kehormatan keluarganya. Buku yang menarik, tapi too bad terjemahannya buruk. Harus agak membayangkan bahasa Inggrisnya untuk bisa memahami apa yang dimaksud. Tapi selain itu tidak ada yang mengganggu. Mendapatkan sahabat baru memang selalu menyenangkan. Cukup menghibur!
(ngupload gambarnya kok susah, ya, liat disini aja ya)

Hoot.Carl Hiaasen. Gramedia. Sebenarnya buku ini aku beli dikarenakan ingin menonton filmnya. Ya, beberapa waktu yang lalu sudah dirilis dalam bentuk film. Reviewnya bagus. Gak ada film, bukunya pun jadi, deh. Satu kata komentarku untuk buku ini. Hebat! Ya, benar komentar ini sangat tidak berlebihan. Aku agak kaget karena buku ini, walau bersetting di dunia masa kini, ternyata jauh dari gambaran budaya Amerika yang ada di bayanganku selama ini. Highly recommended untuk anak SD - SMP, bahkan untuk semua orang. Buku ini mengisahkan kehidupan Roy Eberhardt sebagai murid baru di kelas enam sekolah di Florida, harus beradaptasi dengan teman2nya yang beragam, dari mulai si tukang gencet sampai tukang buat lelucon. Tapi semua itu biasa menurut Roy, sampai dia melihat seorang anak di pinggir jalan yang berlari-lari bertelanjang kaki dan tak bersekolah. Apa yang dilakukannya? Kenapa tak bersekolah? Apa hubungannya dengan berita yang menggemparkan kota kecil itu tentang sabotase pembangunan restoran pancake Mother Paula baru? Semua itu terpaparkan dengan sangat menarik. Mengingatkan aku akan petualangan Tom Sawyer - Huck Finn. Baca!

Wednesday, September 13, 2006

Extremely Tired


Setelah audit, kesibukanku tak ada tanda2 berkurang. Laporan bulanan, kerjaan rutin yang menumpuk setelah ditinggal audit sialan itu, dan meeting demi meeting persiapan family gathering. Nah, untuk event terakhir itu --setelah melalui perdebatan panjang-- akhirnya kita semua memutuskan memutuskan hari Minggu dan Senin kemarin (Sabtunya pada penuh, lagian aku kerja di Call Center yang 24 jam, so, it ain't matters!) bersenang-senang di San Gria Resort & Spa di Lembang.
Si San Gria ini sunggu menawan, lagian deket banget, sebelum kota Lembang, tepatnya di Jl. Hortikultura --deket rumah Eva, temen smp aku. Hotel dan villa letaknya diatas, deket tempat parkir, dengan view lembah. Nah, tempat beraktivitas, seperti spa, kolam renang, jacuzzi, lapangan games adanya dibawah lembah yang artinya harus naik turun jurang. Tangganya nyaris 100an, Ampun deh!
Selama dua hari disana kita bersenang-senang, makan, bermain main bersama banyak orang, sesama orang kantor ataupun anggota keluarga, dan satu hal yang penting, disana aku dipaksa berolahraga!
Selain naik turun tangga yang menyesakkan itu, juga ada lari2an gak jelas, berenang -my favorite!-, dan polo air! Sehat dan sekaligus Fun! Ditambah aku ditempatkan di villa berisi 11 orang, jadi pas malam2 bukannya tidur, tapi ngobrol sambil becanda2 sampai larut malam, dan ternyata akibatnya sangat fatal, sakit badan sampai di rumah!
Baru kemarin aku tergoda untuk beli massager otomatis. iPamper. God, it really feels so good! Ibu bapakku juga ketagihan.

Tuesday, September 05, 2006

Malam Mingguan

Malam minggu kemarin dengan mengarungi lautan kemacetan weekend di kota Bandung, aku memutuskan nonton acara pagelaran kebudayaan Sunda. Hah, ga salah?
Sebetulnya, aku nonton gara-gara de Annur membujuk aku untuk nonton dia maen gamelan bareng Pa To dan teh Dhyah. Tempatnya di ITB, kampusnya de Annur. Wah, dah lama banget aku ga ke lingkungan ABG, hehe..
Ternyata menyenangkan! Melihat kacapi suling, rampak kendang dan tari-tarian Sunda merupakan acara weekend yang totally different dan sekaligus pretty fun!!

Monday, September 04, 2006

Really hurt.

When you have to take care other people feeling all the time, it means you have to neglect your own.
And it's hurt.
Really.

Thursday, August 31, 2006

Terbius Monk


Sudah dua hari ini aku terpaku Monk. Seorang detektif (Tony Shalhoub) yang menderita kelainan compulsif obsesif --seseorang yang harus teratur, simetris, dan bersih-- persis seperti tokoh Jack Nicholson di As Good As It Gets.
Sebetulnya sudah sejak lama, tepatnya ketika Monk dinominasikan Emmy untuk pertama kali, aku sudah tertarik untuk menontonnya. Sayangnya di Indonesia gak ada tanda-tanda film itu akan diputar, apalagi ada VCD/DVD resminya. Aku menemukan edisi boxed set season kedua di Vertex, too bad season pertama udah gak ada.
Chemistry antara Adrian Monk, Sharona Flemming, Leland Stottlemayer dan staf polisi awkward satu lagi yang aku lupa namanya sangat menakjubkan. Aneh, lucu, menarik sekaligus mengharukan. Tak tahan aku untuk menghabiskan keping demi keping. Sayangnya satu season ini cuma ada 16 episode, berbeda jauh dengan CSI yang 23 episode.
Pingin cepat pulang, empat episode lagi!

Wednesday, August 30, 2006

Suck

Things get ugly these days. When I just can't understand anything in front of my face. Don't know precious thing 'til you lose it. Sometimes it push me to compromise with my own principal. I hate it. Heartache became such a bullshit.
People we loved pass away.
Once again, we're not always get what we want.

Tuesday, August 29, 2006

Selamat Datang Kesenangan!

Akhirnya audit ISO berakhir sudah, mulai lagi setelah lebaran ntar. Aku gak peduli. Walau babak belur, aku lega semua tlah berakhir. I really need a BIG break!! Kemana, ya?
Detik terakhir jam pulang kantor di hari Jum'at itu, aku langsung pergi menuju mall, liat-liat segala hal, tapi gak beli apapun. Pindah mall, dari IP ke BIP, dan nonton Sentinel. Cukup rame, tapi sedikit lebih rendah dari harapan aku. Oh, apalagi ya, stress ku belum hilang.
Aku putuskan hari minggu pagi ke Jakarta aja, deh, kemana lagi kalo bukan ke Dufan, berdua aja sama Fany naik travel Cipaganti dari BTC Pasteur ke Mangga Dua Square, kan deket banget ke Ancol, naek taksi kurang dari 10rebu.
Cihuyyy, aku seneng banget disana, semua permainan aku coba, thrilling, --eh engga semuanya deh-- sampai sekarang aku gak berani naek kicir-kicir. Hiii! Terakhir kali aku ke dufan adalah kelas 6 SD, tahun 1989. Gosh 17 tahun yang lalu!! Dan, tetteup, Istana Boneka masih tempat favorit aku, hahaha.
Oh, iya sekarang aku punya tontonan baru, serial Monk! lucu dan fun!

Thursday, August 24, 2006

Audit (lagi)


Aduh satu jam lagi akan dimulai audit ISO, jadi mules. Padahal kemaren deg2an aja engga. Malah sempet kelalang keliling toko kaset nyari pesenannya Mas Gatot, semua kaset Fourplay, yang total jendral ada 10 album, dimulai dari tahun 1991 sampai yang terakhir 2006. Dan semua harus dalam bentuk kaset. Ajaib aku berhasil nemu delapan album. Album yang lama-lama aku temukan di toko kaset langgananku sejak SMP, Borma setiabudhi.
Hmmph... doain semua cepat berlalu dengan baik ya.....
Amin.

Friday, August 11, 2006

Unplanned Sightseeing

Aku seneng banget merencanakan sesuatu hal dengan sebaik2nya. Bahkan hal sederhana pun. Seperti kalo mau pergi ke warung sebelah, mau beli apa dulu, apa harus mampir ke tukang baso dulu apa engga, atau apakah harus ngelus2 kucing punya tetangga sebelah dulu atau tidak. Kalo udah fixed, baru pergi. Apalagi kalo mau nonton atau keluar bareng temen, harus sebisa mungkin menyiapkan Plan A atau Plan B.
Tapi kegiatan "merencanakan" atau melakukan "kegiatan yang direncanakan" seringkali membuat aku bosan dan bebal. Gak ada unsur surprise atau fun-nya. Makanya kemarin tiba2 di tengah perjalanan pulang aku hanya mengikuti kemana setir membawaku, gak pake mikir2. Ternyata tempat yang dituju adalah Ciwalk, mmm.. udah lama juga aku ga kesana. Ngeliat toko kaset, liat ada yang diskon, akhirnya beli "Motown Meets The Beatles" dan Hanson, album yang ada lagu Mmmbop nya. Trus sholat --di Ciwalk itu tempat sholatnya enak dan beradab, nggak di basement spt mall lain-- aduh lapar nih, makan nasi ah. Akhirnya makan di Texas, sebentar aja, trus kemana lagi ya.
Pokoknya tema hari itu adalah Don't think! Setelah muter2, akhirnya aku putuskan nonton aja, gak peduli filmnya apa, yang penting maen skitar jam 7an, biar ga nunggu lama, dan film yang memenuhi syarat itu adalah "Miami Vice". Sebelum nonton ke toko buku dulu, liat2 buku, baca2, dari mulai buku komik sampai yang agak2 serius, tapi akhirnya yang dibeli cuma pulpen!
Miami Vice ternyata tidak mengasyikkan, low quality, Collin Ferrel dan Jamie Foxx tidak bisa menggantikan kharisma Don Johnson dan Phillip Michael Thomas, Miami Vice asli versi TV di tahun 80an. Ceritanya biasa. Memang ada kejutan2 kecil didalamnya, tapi secara keseluruhan tetap flat.
Pulangnya setel musik keras2 di dalem mobil. Ahh..lega hehe....

Tuesday, August 08, 2006

HaHaHa... Serious...Indeed!

Akhirnya artikel ku beberapa bulan yang lalu kejadian.
Hahahaha.....

Selamat ya, Ted, Selamat ya Miss Piggy :)

Wednesday, July 12, 2006

Kaset2ku Tercinta

Setelah cukup lama menimbang, berpikir, membatalkan, kembali menimbang dan terus berpikir, akhirnya aku memutuskan untuk membeli ikey, perangkat untuk transfer kaset ke digital audio, alias mp3 atau bentuk sound lainnya. Aku terlanjur cinta dengan masa lalu dan gombalnya memori silam. Memory itu sialnya ada dalam bentuk kaset, yang sekarang sudah tak praktis lagi, bahkan banyak yang sudah ngageol alias rusak. Seringkali --karena rindu akan lagu masa lalu-- aku terpaksa membeli CD yang sebetulnya kasetnya aku sudah punya, jadi dobel. Aku benci itu, karena selain tak murah, juga sangat melelahkan mencarinya. Beli bajakan, kalau ada, suka merasa bersalah, kalau itu lagu Indonesia, kalo lagu barat mah gak terlalu lah, hehehe. Itu pun jarang kulakukan karena memang susah nyarinya.
Akhirnya seringkali si
Amazon itu kembali menguras kartu kreditku. Mmpphff..bangkrut. Makanya setelah itung2 si ikey ini diharapkan dapat mengurangi pengeluaran aku untuk entertainment, CD khususnya. Setelah menunggu tak lama, soalnya dikirim pake Fedex, --yang sumpah gak murah-- ikey sudah ditanganku. Awalnya aku agak kecewa, karena ternyata makenya gak mudah. Tapi setelah konsentrasi sekuat tenaga dan gak pake buru2 aku berhasil menggunakannya. Tetap saja gak semudah yang dipraktekkan di videonya. Kamu harus punya batterai, atau adaptor (soalnya voltase yang dipake 120V), flash disk, dan software buat ngedit. Untuk yang terakhir ini aku pake Soundforge 8.0 yang huhuy, gampang dan praktis pakenya!
Karena keasyikkan ngutak ngatik aku baru berhasil merecovery dua album, Jordan Knight dan Take 6 yang Join The Band. YYYYEAAHHH! Senang sekali kasetku masih berguna. Tumpukan kaset itu sekarang sengaja aku pilah menunggu giliran pindah ke dunia digital. Yang mau ikutan harap sabar, yah, punyaku aja masih banyak, ditambah koleksi jadul kakakku dan bapakku. Sekali lagu aku sangat excited, gak jadi bilang goodbye sama kaset2ku
!

Sunday, July 02, 2006

Divers go to Hell!


Akhirnya aku harus menerima kenyataan perjalanan Inggris di Piala Dunia kali ini cukup sampai di detik ini saja. Ya, Inggris kalah lewat adu penalti dari Portugal.
Satu hal yang aku benci di Piala Dunia kali ini adalah begitu banyak divers dan bad actors. Sebagai seorang pecinta film, sangatlah menjengkelkan melihat akting buruk pemain sepak bola yang kena sedikit aja bisa berguling2 empat putaran. Tapi setelah peluit wasit, langsung bisa berdiri sehat walafiat. sebal.
Aku akui kecintaanku akan tim Inggris dipengaruhi oleh banyak hal berbau fanatisme semata, tapi setidaknya mereka bukan divers. Walau bukan hari ini, Inggris pasti menang. Ya, suatu saat nanti. Believe.

Sunday, June 18, 2006

Animasi menjelang Liburan (Anak Sekolah)

Over The Hedge. Aku nonton film ini hari Jum'at di Ciwalk, masih dalam rangka cuti. Film ini produksi Dreamworks, satu pabrik dengan Shrek dan Madagascar. Thema film ini sangat khas gaya Dreamworks, penuh plesetan merk dagang dan humor yang gak terlalu anak-anak. Tapi tetap fun. Mengisahkan seekor racoon licik bernama RJ yang harus membayar hutang setumpuk makanan kepada Vincent si beruang ganas. Demi membayar hutang tersebut dia memanfaatkan keluguan sekelompok binatang di hutan untuk memperdayai manusia dan merampok persediaan makanannya. Kelucuan demi kelucuan menghiasi film ini. Kesampingkan dulu berbagai macam alasan logis. Nikmati saja film ini. Aku gak tau apakah anak yang kecil banget bakalan suka film ini, yang pasti keponakan2ku jelas akan menikmatinya! Satu lagi bonus, walau semua lagu didominasi Ben Folds, soundtracknya sangat keren!


Cars. Midnite kemarin di Ciwalk lagi. Buatan terbaru studio Pixar bersama Disney. Setelah aku sangat terhibur dengan 2 seri Toy Story, A Bug's Life, Monster Inc., Finding Nemo, dan favorite aku The Incredibles, jelas aku gak akan rela melewatkan Cars. Bercerita tentang seorang (atau sebuah) mobil balap sombong bernama Lighting McQueen yang tersesat ke kota udik dunia mobil, Radiator Spring yang sepi dan ketinggalan jaman. Lighting terpaksa harus menjalani hukuman di kota itu karena telah merusakkan jalan utamanya. Walau penuh penderitaan, akhirnya Lighting menjelma menjadi mobil yang tidak egois dan menemukan sahabat2 yang sebelumnya tak pernah dia miliki. Terus terang, menurut aku naskah ceritanya masih dibawah film2 kreasi Pixar sebelumnya. Animasi dan kualitas gambarnya masih tetep keren, tapi porsi humornya sebagian besar dituangkan dalam bentuk dialog2 plesetan dunia otomotif dan bahasa Inggris. Bahkan si penerjemah bahasa Indonesia di film ini pun tidak menguasainya. Aku ragu keponakanku bakalan faham. Walau agak kurang "action" di tengah film, endingnya tetap mempesona. Tapi aku yakin mereka bakalan nagih minta diajak nonton film ini minggu depan! Oh iya satu lagi, soundtracknya penuh musik country yang juga keren!!

Saturday, June 17, 2006

Di Rumah Saja

Horre! Setelah sempet diundur, akhirnya cuti seminggu yang aku tunggu2 datang juga. Banyak yang nanya mau kemana, aku langsung bilang aku mau camping bareng keponakan2. Sudah jauh2 hari aku merencanakan acara "camping borju" ini, disebut borju karena campingnya gak mau "susah". Makanan disediakan, tenda berkarpet, bikin perapian dari kompor gas mini, tapi kompor itu cuma dipake bakar2 marshmallow atau sosis, soalnya kalo makan beneran, ada rumah makan yang bisa delivery hehe. Rencananya juga mau mancing, karena emang deketan dengan lokasi camping. Tapi sayang, rencana itu harus kandas, soalnya aku salah itung waktu, ponakanku malah lagi pada ujian, sial!
Akhirnya aku harus ikhlas cuti ini aku habiskan di rumah saja. Ternyata diluar dugaanku, cuti di rumah bisa sangat menyenangkan. Senin sampai tadi siang aku habiskan dengan begitu banyak kegiatan --yang aku baru sadar-- sudah lama banget gak aku lakukan, bangun siang, ke pasar deket rumah, ngobrol sana sini dengan orang tuaku yang di rumah aja karena sudah pensiun, ke factory outlet! wow dah lama banget, berenang, berenang, dan berenang, Cihuy! ngobrol sama ibunya Candra, makan baso Didin, nonton --tentunya--, nganter Fikri sekolah, jemput Azhar pulang sekolah, jemput keduanya ngaji, pulangnya makan es krim sembunyi2, takut ketahuan ibunya, Wah asli banyak banget!
Semua itu makin asik lagi malemnya, soalnya semua ngumpul di rumah sambil nonton Piala Dunia. Tapi sayangnya semua itu tanpa sadar juga, bikin seret kantong, hehehe. Untungnya acara ulang tahun kantor kemarin aku dapet door prize mesin Cuci yang langsung di tawar banyak orang. (kalo
teh mira dapet TV, asik banget tuh! hehe). Cuti di rumah ternyata bisa sangaaaat menyenangkan!

Wednesday, June 07, 2006

Things you need to know bout Hemorrhoid

Sebelumnya diperingatkan untuk sebagian orang, artikel ini mengandung content yang mungkin menjijikan. Pertama kali aku divonis berpenyakit wasir alias ambeien atau hemorhhoid, reaksi pertama kali adalah bingung. Karena aku gak tau penyakit apa sih itu, apa sejenis virus, infeksi, atau apa? Tanya ke orang yang kebetulan berpenyakit sama, mereka malah bisik2 dan kurang lebih sama gak tahunya. Aku juga bingung kenapa bisik2, inikan bukan penyakit kelamin atau sejenisnya. Aneh.
Tanda2 yang aku sering rasakan adalah perih, gatal, sakit kalo duduk, apalagi aku naik motor, dan ketakutan setiap mau kebelakang. Setelah gak puas periksa ke dokter umum, akhirnya aku datang ke dokter bedah digestif di RS Advent, dan untunglah aku ketemu dr. Haryono yang sabar dan baik. Tapi, jangan bilang proses pemeriksaannya, OMG sakit banget. Diperiksa dengan menggunakan alat yang dimasukan kedalam –maaf—dubur. Tapi prinsipku adalah ”apapun untuk sembuh”.
Mulai detik itu aku jadi tersadar, dan mulai mencari tahu apa sih wasir itu. Situs hemorrhoid.net sangat2 membantuku, ada gambarnya segala. Disana aku baru tahu kalo wasir itu ada dua macem, internal dan eksternal, punyaku internal, alias gak ”keluar”. Jadi wasir itu diakibatkan oleh dislokasi rectum (ujung usus besar sebelum anus) yang diakibatkan oleh BAB (buang air besar) yang ”salah”. Gerakan mengejan yang terlalu sering sangat dominan menyebabkan si wasir ini.
Satu2nya cara untuk mengatasi wasir tanpa operasi adalah mengubah pola makan agar proses BAB berjalan dengan benar.
Say no to makanan pedas. Dulu aku rajanya makanan pedas, dan ini juga yang menjadi tantangan terberat aku sekarang. Makanan pedas membuat panas anus. Aku pernah sekali2 melanggar aturan ini, tapi ternyata akibatnya sangat tidak sepadan, gak bisa duduk, bow!
Fiber, Fiber. Makanan berserat! Kalo mau beli makanan biasakan liat keterangan dibelakangnya. Cari yang kandungan ”dietary fiber” nya banyak. Biasakan makanan buah2an, pepaya, pisang, pear atau gandum2an yang seratnya banyak. Kalo males kayak aku, di jus aja, atau diganti agar-agar aja. Kalo agar-agar gampang kan dipaksanya. Aku punya makanan favorit yaitu Cracker Nissin yang bungkusnya warna kuning. Enak dan bikin BAB lancar.
Jangan diare sering2. Dulu aku pikir kalo diare sih, asik aja. Kan bikin langsing :P Dan itu adalah hal yang bodoh. Soalnya bayangkan akibatnya pada si rectum yang harus bekerja keras. Apalagi aku punya history agak2 sering dysentri. Hiiii. Jadi diare harusnya diobatin.
Olahraga. Aku gak bisa bilang apa2, soalnya aku gak pernah :(
Jangan bosen ngobatinnya ya, soalnya butuh waktu yang gak sebentar. Tetap semangat!!

Monday, May 29, 2006

Turning Upside Down

Ternyata memang mudah bagi Tuhan untuk memutarbalikkan apa saja dalam hitungan detik. Itu pula yang aku rasakan hari ini. Takut, sedih, gembira datang silih berganti dan tumpang tindih. Apa yang memang harus terjadi ya harus terjadi. Pasrah. Do'a.

Saturday, May 27, 2006

Musim Ujian

Ternyata bukan aku aja yang sibuk di triwulan ini. Setelah tanya sana sini ditambah keriaan yang berkurang di rumahku, aku jadi tau kalo keponakan-keponakanku lagi sibuk macam2 ujian di sekolahnya. Terutama buat yang mau ke SMP atau SMA.
Fanny, keponakanku yang paling tua, mau ke SMA, pinginnya ke SMA ku dulu, SMA 2, tapi setelah melihat nilai pra-nya dia jadi mengurungkan niatnya, katanya pingin ke SMA 20 aja. Yah, semoga masuk deh. Fikri, adiknya, mau ke SMP, walau agak nakal, dia lumayan agak pintar. Setelah menolak saranku untuk ke SMP 13, dia memutuskan untuk ke SMP 7 aja. Tapi ujiannyanya belom, kayaknya sih awal Juni. Kalo si Azhar, walau cuma kelas 4 tapi banyak banget jenis ujiannya, kemarin MTQ, angklung sampai sepakbola. Makanya kemarin aku marahin mereka semua kalo ke rumah cuma buat maen PS atau ngutak ngatik ipod ku. Semoga hasilnya bagus ya kiddo!

Thursday, May 25, 2006

X-Men 3, The Last?


Ok, akhirnya trilogi X-Men telah selesai. Aku menuntaskannya di Ciwalk kemarin malam. Detik pertama menonton film ini aku terus terang agak khawatir, karena seri terakhir film ini (atau bukan?) ditinggalkan sutradara aslinya Brian Singer yang memilih mengerjakan Superman terbaru dan meninggalkannya untuk Brett Ratner. Aku suka dua film sebelumnya karena nuansa misterius yang dibangun Singer sangat kental, cerita & dialog yang smart, penuh kejutan dan yang paling penting Singer sangat pintar membuat karakternya tampak supercool.
Aku masih ingat di seri pertama, Wolverine diperkenalkan dengan sangat menawan. Di seri kedua giliran karakter baru, Nightcrawler (Cumming) yang bisa menghilang --yg sayangnya tidak ditampilkan lagi--, walau tampak aneh dengan tatoo sekujur tubuh dan ekornya, tetap sangat mempesona. Hal ini yang tidak aku liat di X-Men 3: The Last Stand kali ini. Mungkin karena di seri kali ini bertabur karakter baru di kedua belah pihak, X-Men yang dipimpin Prof. Xavier dan Brotherhood of Evil yang dipimpin Magneto. Sebut saja Beast, Archangel, Kitty Pride, Colossus (dia sempat tampil sesaat di X2) di sisi X-Men, Juggernaut, Callisto, Multiple Man dan Leech.
Selain suka film nya, aku juga suka komiknya, walau gak terlalu mania, di rumah aku punya dua seri katalog X-Men dan Marvel. Jadi gambaran cerita dan karakter utamanya cukup aku kenal. Tapi jangan harap film ini akan mangadaptasi cerita aslinya. Banyak cerita yang memang sengaja dipelintir Stan Lee --sang creator--menjauhi aslinya. Tapi hal ini sudah dilakukan sejak seri pertama.
Aslinya, Jean Grey, berevolusi menjadi lebih kuat setelah berhasil menyerap kekuatan Phoenix, tapi di film ini diceritakan Grey berkepribadian ganda yang kekuatannya sangat superb melebihi Prof. X dan Magneto sekalipun. Kekuatan ini akhirnya direncanakan Magneto bersama brotherhood untuk membunuh manusia yang telah berhasil menemukan obat untuk "mengobati" mutanisme.
Aku agak kecewa, karena di seri ini Lee dengan tidak berperasaan membunuh (secara denotasi dan konotasi) karakter-karakter utamanya baik disisi X-Men maupun Brotherhood dengan scene yang "biasa". Dialognya seperti biasa masih menyimpan kelucuan, adegan perkelahian masih cool walau masih dibawah dua seri pertama, tapi tetap terasa hambar, mengingat ini penutup sebuah trilogi besar.

Wednesday, May 24, 2006

It's Summer Time

Di Amerika sana, sudah dimulai musim panas yang artinya akan banyak film andalan major studio yang akan ditayangkan. Sukurlah summer time euphoria itu ada imbasnya ke kota Bandung tercinta ini. Setelah Mission Impossible 3 dan Da Vinci Code kemarin, rencananya hari ini aku berencana nonton X-Men 3 --yang aku tunggu2 banget di tahun ini--, mudah2an dilanjutkan Superman yang memang belum ada jadwalnya. And jobe.. welcome to my life!

Saturday, May 20, 2006

Wisata Abad Pertengahan ala Da Vinci Code


Kemarin adalah premiere film Da Vinci Code di Bandung dan juga banyak kota di dunia. Aku nonton bersama Yani dan Dian, di Braga Citywalk lagi. Aku penasaran nonton film kontroversial ini dikarenakan begitu banyak artifak yang ingin aku liat secara tiga dimensi. Illustrasi di buku Dan Brown memang sangat membantu, tapi tetap saja keingintahuan aku belum cukup terpuaskan.
Seperti diketahui, film ini mengangkat thema yang sensitif dan cukup kontroversial. Konspirasi vatikan yang menutupi "kebenaran" akan kefanaan Yesus melalui pembeberan teka-teki yang terselubung di dalam karya-karya seni Leonardo da Vinci.
Film ini dibintangi begitu banyak nama besar, Tom Hanks (Robert Langdon), Ian McKellen (Sir Leigh Teabing), Alfred Molina (Aringarosa), Jean Reno (Bezu Fache), Paul Betthany (Silas) dan Audrey Tatou (Sophie Neuvile). Jujur saja, film ini akan sulit difahami kalau kita gak baca bukunya. Apalagi untuk non nasrani yang gak begitu mahfum tentang sejarah katolik. Aku pribadi merasa sangat terhibur oleh taburan gambar karya seni seperti Monalisa, Madonna of The Rock, The Last Supper ataupun tempat-tempat bersejarah abad pertengahan seperti museum Louvre, Kastil Isaac Newton, Rosslyn Chapel dan banyak lainnya. Untuk yang sudah membaca bukunya, seperti aku, pasti akan merasa alur film ini terlalu cepat. Tapi aku mengerti kok, dengan alur seperti ini saja, durasi film sudah sampai 2.5 jam, apalagi kalo harus detail.
Cukup menyenangkan. Tapi, ya, betul, rambut Tom Hanks tampak mengganggu he..he..

Thursday, May 18, 2006

Goodbye, El!

Akhirnya lengkap sudah moment buruk di minggu ini. Setelah proses internal audit dengan sukses menampar pipiku bolak balik, barusan aku harus terima kenyataan kalo Final American Idol harus berlangsung tanpa Elliot Yamin. Grrrr.... Memang sih postingan ku yang dulu, jadi kenyataan. Dia masuk 3 besar. Tapi Gosh, I really want him in the Final. Semoga dia gak berakhir disini! Aku pasti beli album kamu El! Dan yang lebih penting semoga minggu buruk ini tak terulang. Selamanya. Amin.

Monday, May 15, 2006

Selangkah Lagi


Aduh. Aduh. American Idol minggu kemarin benar2 diluar perkiraan semua orang. Chris Daughtry harus pulang! Idol Chatters di internet langsung meradang, begitu banyak teori persekongkolan yang dikemukakan. Dari mulai fraud hotline sampai gosip petinggi fox ga mau dia menang. Sudahlah, kenyataannya memang begitu. Siapa yang harus voted off minggu depan ya? Jangan. Jangan Elliot Yamin. Ayo tinggal selangkah lagi. Gak juara juga gapapa, yang penting bikin album. Sumpah aku deg2an banget!!!

Thursday, May 04, 2006

Impossible 2 Understand Mission Impossible

Sebenernya aku gak niat2 amat nonton film Mission Impossible 3. Tapi berhubung aku ingin keluar dari rutinitas pekerjaan, maka setelah aku liat iklan di koran "premiere besok, tiket bisa dibeli mulai hari ini" langsunglah aku beli tiket. Kali ini aku gak nonton sendirian. Aku beli 6 tiket buat temen2ku.
Tempt yang aku tuju sekarang, adalah Braga 21, bioskop baru di Braga Citywalk. Toko2nya memang banyak yang belum buka, tapi bioskopnya asli enak banget. Sebetulnya ini adalah kali kedua aku nonton di bioskop ini. Beberapa hari sebelumnya aku nonton "Running Scared", yang diluar dugaan ternyata sangat tidak mengecewakan.
Mission Impossible hanya menang di nama. Jangan coba2 mengaitkan film ini dengan film seri TV originalnya. Menurut aku 2 film sebelumnya dan yang sekarang ini tidak lebih dari one man show-nya Tom Cruise. Di awal, film ini cukup menegangkan, sampai setengah bahkan tiga perempat bagian, tempo yang disuguhkan mampu memompa adrenalin. Walau banyak adegan yang tidak baru dan relatif bisa ditebak, aku tidaklah berkeberatan.
Film ini mengisahkan Ethan Hunt (Cruise) yang memutuskan untuk menikah. Tapi keadaan ini dimanfaatkan Owen (Phillip Seymour Hoffman--si aktor dengan oscar itu), seorang penjahat sadis, untuk membalas dendam terhadap Hunt, yang telah mencuri sebuah benda bernama "Rabbit's Foot" darinya. Film ini diwarnai pengkhianatan "orang dalam" IMF (Impossible Mission Force) sendiri, mengingatkan aku akan cerita di Mission Impossible seri pertama.
Sekali lagi aksi laga yang ditawarkan tidak ditunjang cerita yang pintar, bahkan endingnya, Gosh.. sangat menyebalkan. Bahkan seisi bioskop tertawa melihat kebodohan penyelesaian film ini. Mengecewakan. Dan jangan harap bisa tahu apa kegunaan "Rabbit's Foot"!
I don't expect another MI sequel. Yawn.

Wednesday, May 03, 2006

Rumah Dijual


Kemarin pagi pas siap-siap mau ke kantor, tanpa sengaja kulihat tanda asing di rumah tetangga depan rumahku. Gosh, ternyata mau dijual. Baru aku sadari ternyata tulisan di kertas putih itu membuat sebentuk ruang hampa di dadaku.
Mas Yanto dan Mba Silvi, si pemilik rumah merupakan tetangga yang menyenangkan. Walau kita gak sering-sering banget ketemu, tapi kita akrab, kalau ketemu pasti saling menyapa, minimal saling melempar senyum. Aku denger2 mereka mau pindah ke Jakarta atau Bangka.
Yah..

Saturday, April 15, 2006

Nice Dayoff


Hari ini ada kegiatan yang berbeda dengan hari sebelumnya. Setelah hari-hari penuh penyakit kemarin aku lewati hanya di rumah saja , badan dan panca indera ku meronta ingin dibawa keluar. Sebetulnya ada waktu sih kalau dipaksain, cuma berhubung otakku dipenuhi CSI Season V, jadi dengan terpaksa badanku harus menerima kenyataan kembali di rumah saja.
Thanks God, kemarin Jum'at akhirnya aku berhasil membereskan film ini. Episode terakhirnya begitu menakjubkan, disutradarai Quentin Tarantino, terdiri atas dua bagian. Saking kerennya 2 Episode yang mengharukan sekaligus menegangkan itu, akhirnya aku masukan kedalam ipod.
Pagi tadi aku kebetulan libra alias libur. So, aku bisa berkeliaran semauku. Pagi-pagi jam 7 aku bangun dan langsung menyapa Zoo Tycoon sampai dengan jam 12 siang. Siangnya aku keingetan kalo di Citra Arena Jl. Cikutra ada Proliga Voli. Mmm..lucu juga. Aku udah lama banget gak nonton acara olahraga secara live. Seingatku terakhir sekitar dua tahun yang lalu.
Sore tadi ada tiga partai pertandingan. Dua partai pertama mempertarungkan tim putri. Jakarta Monas vs Gresik Phonska --yang pas aku dateng udah mau udahan-- dan Bandung Art Deco lawan tim Yuso Yogya. So pasti aku menunggu2 Art Deco maen dong, selain emang jago pemainnya terkenal cantik-cantik. Tapi sayangnya yang maen tim lapis kedua-nya, artinya Ade Maya --si cantik itu-- gak maen. Selain itu pertandingannya sendiri gak gitu rame, tim Yuso jelas kalah kelas. Mereka kalah telak 3-0.

Pertandingan terakhir giliran tim putra, Jakarta Monas melawan Samator Surabaya. Pertandingan ini asli rame banget, penuh smash-smash keras. Dua tim ini saling menyerang. Sayangnya pertandingan ini berlalu terlalu cepat, setidaknya menurut aku. Pertandingan ini dimenangkan Samator 3-1.
Hari yang menyenangkan.
Dan, thanks to Yudi Giling, karena berkat dia akhirnya aku mendapatkan gambar Ade Maya di kamera digitalku! See? What a gorgeous smile! Dan dia duduk sangat dekat denganku!

Friday, April 14, 2006

No Midnight Show For A While


Biasanya kalo liat film bagus di bioskop, aku langsung nyusun jadwal buat nonton midnite, bahkan --thanks God to sistem tiket yang baru-- seringkali aku udah beli tiket sejak pagi hari, jadi gak usah pake acara ngantri. Tapi sudah lebih dari dua bulan ini aku gak pernah nonton, bahkan sekedar menyusun rencana pun gak pernah terbersit.
Ada apa sebenernya? Masalahnya midnite show dimulai jam 10 malem di hari Sabtu, dan kebetulan bentrok sama acara yang belakangan ini gak pernah bisa aku tinggalkan, yaitu American Idol di RCTI! Ya, acara yang sudah menginjak season ke 5 ini selalu menghadirkan tawa, sebal dan kekaguman.
Di season kali ini, favorite aku adalah Katherine McPhee, Chris Daughtry, dan Elliot Yamin. Tapi kalo disuruh milih, aku pilih Elliot. Dia adalah seorang penyanyi aliran soul dengan amazing voice dan penuh lekukan, presisi dan control yang hebat. Sayangnya sudah dua kali ini dia masuk tiga terbawah.
Semoga setidaknya dia masuk 3 besar. Ayo Elliot!

Thursday, April 13, 2006

My Best Friend's Delivering

Pagi tadi pas lagi mengunyah semangkok sereal dan susu --aku harus banyak makan yang berserat banyak-- dan aktivitas pagi membaca lembar demi lembar Pikiran Rakyat, handphone ku berteriak. Ada SMS isinya: alhamdulillah anak sy udah lahir dod perempuan beratnya 3 kg panjangnya 49 cm.
Nomornya gak aku kenal, siapa ya?
Apa temen SMA ku? aku inget-inget temenku yang lagi hamil. Gak ada. Temen kuliah mungkin. Wah temen kuliah banyak banget dan udah pada lost contact. Udahlah, nanti aku telp.
Setelah sereal coklat itu abis, aku langsung telepon, dan ternyata suara Candra!! Sahabatku dari balita! Seingatku isterinya baru 8 bulan, ternyata aku salah.
Selamat memulai lembaran baru, best friend! I'm right behind you, in joy or pain!

Selamat datang Faiza Saffana Putri (aku hapal karena aku yang ngasih nama)!!
Your uncle will show you whole world!

Wednesday, April 12, 2006

Taksi Taksi Arogan

Sejak kemarin maghrib taksi taksi sudah berkerumun di depan Gedung DPRD Balaikota, yah pasti mogok dan bikin macet lagi, deh. Intinya mereka ingin taksi Blue Bird yang belum lama beroperasi untuk enyah dari kota Bandung.
Mungkin mereka berpikir bahwa kota Bandung ini milik mereka, jadi bisa seenaknya ngatur "kehidupan" taksi di kota ini. Mereka sepertinya lupa kalo penumpang juga punya hak, hak menggunakan taksi, hak mendapatkan taksi yang murah dan nyaman. Sebelum kehadiran Blue Bird mereka nyaris gak pernah pake argo, boro-boro pake AC, nentuin tarif seenaknya. Bahkan temenku pernah diturunkan di tengah jalan, gara-gara mobilnya mau mogok, padahal dia perempuan di tengah malam. Sinting memang.
Terus terang aja, aku baru sekali naik Blue Bird, tapi yang aku suka adalah efeknya. Yah, setelah ada taksi itu, persaingan menjadi sehat. Taksi-taksi jadi pake argo, dan nyalain AC --walau sebenernya aku gak butuh2 amat pake AC-- pelayanannya jauh lebih menyenangkan. Walau kenyataannya, banyak juga taksi yang sudah terlanjur buruk citranya. Kita males banget make mereka.
Ini saatnya pelanggan diuntungkan! Gak peduli pake merek apa.

Monday, April 10, 2006

CSI Season 5 Uncovered


DVD CSI season 5 tlah aku dapatkan, yang artinya hari-hariku akan aku isi kembali bersama Grissom, Catherine, Sara, Nick, Warrick, Gregg, dan Jim Brass lengkap bersama uji balistik, bedah mayat, menggerayangi CODIS untuk mencari pemilik sidik jari dan analisa DNA.
Ya! kemarin minggu aku mendapatkan DVD box set ini di Jl. Ambon, sorry to say, ini pirated. Your originals too pricey, Jerry Bruckheimer! Sudah dua hari ini aku gak bisa menahan diri untuk melalap habis episode demi episode serial favoritku ini. Sampai detik ini aku sudah menghabiskan keping ke empat, yang artinya 16 episode. Setiap hari aku tidur jam 2 malam dan selalu bangun pagi cuma buat nonton. Gak mood pergi kemana-mana. Sayang sekali besok Senin walau tanggal merah aku harus ke kantor.
Kagok tinggal 8 episode lagi.
Ehh, sebetulnya aku kemarin sekalian beli CSI Miami season 3, jadi tambah 24 episode lagi, deh. Ampun, padahal mau audit!! Bad dodi, bad dodi!

Monday, March 27, 2006

Ada Apa Dengan Badanku

Bulan ini adalah bulan yang kenyang dengan penyakit. Diawali sekitar dua tiga mingguan yang lalu, ketika badanku panas dingin dan pegel-pegel. Pegel2 sekitar pinggangnya bahkan dimulai sebelum panas dingin. Di karenakan si gak enak badan itulah aku kemudian memanggil tukang pijit. Pijitan tuna netra yang sebetulnya malah bikin aku geli ternyata gak mempan.
Jadilah aku akhirnya ke dokter deket rumah, langgananku sejak aku SD, dr. Darmariah. Kayaknya aku mau flu, deh, soalnya sekarang udah batuk2 dan tenggorokanku seret ditambah wasir yang gak mau diajak kompromi. Setelah pulang dari dokter, Oh, My God panas dinginnya ternyata makin menggila dan sakit pinggangnya itu lho, ampun deh aku masih inget, sakit banget. Padahal aku harus ngajar training. Aku sempet dateng ke tempat training, tapi aku akhirnya menyerah dan memilih pulang untuk istirahat .
Perasaan sakit pinggang ini membuat aku inget kenangan di Semarang. Aku sempet mengalami gejala yang sama dan didiagnosis batu ginjal. Cepet2 aja aku minum Batugin. Dan syukurlah, sakit pinggang itu akhirnya perlahan menghilang. Flu pun lambat laun menghilang, cuma tinggal batuk2 sedikit. Trus, karena takut kena typhus seperti
pebe, aku memilih tes darah, dan hasilnya aku punya kans untuk typhus. Tapi aku ogah di rumah sakit, akhirnya aku memilih minum air rebusan kerang. Yakk! Sedangkan wasirnya masih bisa ku tahan sembari minum obatnya.
Setelah seminggu lebih aku masuk kantor, dengan muka pucat dan badan sedikit mengurus --sedikiit sekali, he..he..-- giliran wasirku yang minta perhatian. Penyakit yang seringkali malu diakui banyak orang --tapi tak begitu dengan aku, emangnya penyakit kelamin, apa-- ini, membuat aku gak nyaman duduk di depan komputer. Akhirnya aku gak tahan, Jum'at kemarin aku dateng ke klinik, setelah diperiksa aku pulang ke rumah dan sedikit tidur. Pas bangun, apa yang terjadi, aku sangat terkejut melihat mataku berbelek. Oh, Tuhan, tidak! Aku sakit mata!!
Sakit mata ini adalah yang pertamakali aku alami dalam seumur hidup. Dan sumpah, sangat sangat menjengkelkan! Aku gak bisa keluar rumah dan perasaan kotornya ini lho.. Grrr menyebalkan! Dari mulai air sirih, salep mata, obat tetes, air teh sampai kompresan aku coba. Tapi sampai detik ini mataku masih merah dan gatal. Padahal aku harus ke Medan. Yang akhirnya dengan berat hati aku batalkan.
Setelah melalui perjalanan sakit bertubi-tubi ini aku mulai bertanya ada apa dengan badanku. Aku bosan berdiam diri di rumah. Dan percaya atau tidak ..aku merindukan kantor, hik..hik..

Sekarang aku mau ke dokter lagi. Doa'kan biar sembuh, ya..

Wednesday, March 22, 2006

Celana Training Terburuk

Pagi tadi sebelum sholat subuh iseng aku liat handphone, dan ternyata ada sms yang masuk. Setelah aku liat sekilas sms itu dari temenku bumon, dikirim jam 00:16:17 isinya:

"bisi dek ngalongok ur di brmeus gd maria, lt3, km2314, nuhun.

Apa sih, gak penting memang he..he..
Aku tahu sebelumnya memang dia sakit diare terus2an. Ok. Mumpung nanti siang aku ada acara training di Dago, sekalian aja deh aku sempetin ke Boromeus.
Singkat cerita, setelah agak menunggu jam besuk di ruang tunggu, aku mulai naik lift ke lantai 3.
Sejujurnya, aku agak2 lupa mukanya. Tapi setelah melihat muka botak bulat berjenggot terbaring di tempat tidur aku langsung ingat muka porno itu.
Melihat dari cengegesannya aku agak lega, kayaknya gak parah. Tapi ada sebuah titik pandang yang menyita perhatian aku sepanjang jam besuk tadi. Hal itu adalah celana training yang dipakai si bumon. Ya, ampun sumpah sampai sekarang aku masih ingin ketawa.
Celananya berwarna putih dengan totol2 gak jelas berwarna abu2, di ujung kakinya dililit karet. O my gosh, sangat 80-an. Susah diungkapkan dengan kata betapa sangat tidak gayanya celana itu.
Celana training itu dan diare. Mmmmm.. benar2 sebuah kombinasi yang maha buruk!

ha..ha.. aku ini nengok apa cari hiburan sih.
Get well soon old pal!