Semua bermula dari sebuah, well, banyak premis yang mengindikasian "seseorang" connected with "seseorang" yang lain. Ya, aku menemukannya, gara-gara jari-jari usil yang kumiliki dan sebuah "atmosfer" beda yang aku rasakan. Kebetulan "seseorang" itu aku anggap teman. Dan "seseorang" yang lain juga aku anggap teman.
Suatu saat kebetulan, --ya kebetulan lagi-- aku mendapatkan momen dimana kita bisa ngomong tentang hubungan mereka berdua. Jangan anggap hal itu mudah, walaupun cuman berdua, sumpah sangat susah ngobrol tentang hal ini dengan temanku itu. Sampai akhirnya dia menyerah. He..he..
You know what, Entah kenapa aku berharap (sangat berharap malah) mereka jadi suami isteri.
Hei, "seseorang" disana, kamu harusnya sadar kamu terlalu baik untuk semua perempuan. Dan aku yakin si perempuan akan sangat senang memiliki kamu. Kamu harusnya tahu, aku hanya akan mengatakannya sekali saja! Be serious , diniatkan!
(Urang nyaho pasti maneh ngambek maca ieu. Tapi urang siap dicarekan ha..ha..)
No comments:
Post a Comment