Sunday, October 22, 2006

Devil di Bioskop Baru


Sabtu kemarin kebetulan aku libur. Setelah kelalang keliling Bandung yang Alhamdulillah mulai sepi, aku memutuskan untuk nonton film di bioskop terakhir sebelum lebaran (2 hari lagi, bow!). Liat di koran ada bioskop baru nih, di Parijs Van Java Sukajadi Bandung yang deket banget dari rumahku, tepat di depan rumah almarhum kakekku. Namanya blitz movieplex. First impression: WOW!!! Keren, segar, dan bukan jaringan bioskop 21. Bukan berarti aku sebel sama jaringan 21 itu, tapi kalo banyak pilihan kan persaingan jadi sehat. Pelanggan seperti aku punya kebebasan memilih.

Film yang aku tonton kali ini adalah "Devil Wears Prada". Film yang sudah cukup lama diputar disana, tapi entah kenapa kok lama banget maen disini. Aku nunggu banget film Devil... karena film ini jadi kuda hitam summer kemarin dan yang terpenting film ini aku harapkan memuaskan hasrat aku akan nice fashion. Saking ga tahannya, aku beli DVD bajakannya yang langsung aku buang, soalnya jelek banget kualitasnya.

Film ini asli keren banget, penantian aku ga percuma. Apakah film ini memang tentang fashion? Mmm jawabannya ya dan tidak. Film ini, seperti ditunjukan judulnya memang benar-benar bertaburkan great taste of style. Mataku terpuaskan gambaran fashion yang dikenakan karakter2nya. Tapi inti dari film ini adalah "apakah kita rela kehilangan segalanya untuk pekerjaan yang katanya paling diinginkan oleh semua orang?" apakah "pekerjaan yang diinginkan semua orang itu memang yang kita inginkan". Plot kisah ini dimulai dengan Andy (Anne Hathaway), seorang fresh graduate yang memulai kerja di majalah fashion terkemuka, Runway. Andy yang jelas2 tak faham tentang fashion harus belajar banyak tentang gaya disini, dan usahanya itu jelas tak mudah karena dia harus berhadapan dengan "boss from hell", Miranda Priestly, yang diperankan dengan sempurna oleh Meryl Streep. Asli, walaupun film ini bukan jenis thriller atau action, tapi gosh sungguh menegangkan. Meryl Streep benar-benar seorang setan!

Walau jelas di industri yang berbeda dengan pekerjaanku, tapi aku sangat mengerti perasaan Andy yang pontang panting dan mengorbankan segalanya demi memenuhi segala keinginan Miranda, dari yang normal sampai yang paling aneh. Gotta watch. Seriously.

No comments: