Selain bermacam permainan, ada juga tukang jualan. Macem2. Dari jual pakaian dalam, kacamata,
mainan, aromanis warna-warni, vcd/dvd bajakan sampai --yang paling aku inget-- baso ukuran super jumbo. Pengunjungnya membludak, tampaknya mereka rindu hiburan yang dekat dan super murah. Kalangan yang datang umumnya kalangan menengah ke bawah, dan ABG-ABG kampung dengan dandanan super maksimal. Lucu-lucu. Rambut mohawk, baju dan celana super ketat, kalung etnik dan tidak lupa kacamata hitam retro. Padahal hari itu lumayan gelap, hehehe.
Satu mainan harganya 3000 rupiah. Keponakan2ku (Azhar, Fikri dan Tamam) ingin mencoba semuanya. Tapi aku tidak!! Gila, aku sumpah takut. Hahaha. Aku tidak yakin mesin-mesin ringkih itu tidak dapat menopang tubuh besarku!! Aku senang melihat ekspresi orang-orang disana, banyak hal lucu. Seringkali aku tersenyum sendiri. Eh, aku jadi ingat, Sari, pembantuku, ketemu dengan suaminya, hansip RW 02 di pasar malam ini beberapa tahun yang lalu. Hihihi.
No comments:
Post a Comment