Tuesday, July 24, 2007

The End of Harry Potter

Aku masih ingat suatu hari di tahun 2001. Tak sengaja aku melihat sebuah buku di meja Wulan sang sekertaris (kala itu). Apaan nih, Harry Potter, Chamber of Secret. aku baca Bab pertamanya dan langsung tak bisa lepas. Di kemudian hari aku tahu ternyata si Wulannya sendiri gak pernah baca katanya. Aneh. Hehehe.
Perjalananku dengan Harry Potter tak pernah bisa aku lupakan. Buku-buku JK Rowling itu gak pernah bosan aku baca dan aku bicarakan.
  • The Sorcerer's Stone, buku yang aku beli pertama kali. Sesudah kejadian di meja sekertaris itu aku langsung mencarinya. Aku membeli buku jilid pertama Harry Potter di Gunung Agung King's Plaza.
  • Chamber of Secret, tak lama kemudian setelah buku pertama, aku gak tahan untuk melanjutkannya. Buku ini aku beli di Gramedia Jl. Merdeka.

  • Prisoners of Azkaban. Buku ini aku punya dua. Aku pikir hilang. Ternyata dipinjem Anggia, kakaknya Chandra. Huh!

  • Goblet of Fire. Aku asli gak punya uang. Padahal aku sangat sangat ingin memilikinya. Sakit pula. Walhasil gak masuk selama tiga hari. Aku sangat sedih sekali. Tapi aku masih ingat ketika masuk kerja setelah sakit itu, buku Goblet of Fire sudah ada di meja. Aku gak bisa berkata apa-apa. Ternyata Teh Nuke membelikannya untukku. Terimakasih banyak, Teh.

  • Order of Phoenix. Aku pesan jauh-jauh hari di Gunung Agung BIP.

  • The Half Blood Prince. Aku juga pesen jauh hari. di Gramedia Merdeka. Rencananya mau diambil tengah malam (mereka bikin acara khusus), tapi hujan. Jadi aku ambil di pagi harinya. Lumayan berhadiah tas Harry Potter hehehe.

  • The Deathly Hallows. Buku-buku sebelumnya aku beli yang edisi bahasa Indonesia. Tapi kali ini aku ga tahan. Tapi aku bingung, kenapa ada dua buku dengan dua gambar yang berbeda. Kata si mbak nya, ini ada yang edisi dewasa dan remaja. Karena ku takut yang edisi dewasa susah bacanya, aku jadi beli yang edisi remaja. Bukan seperti yang dibeli Tari.

Aku baru selesai membacanya tadi malam sejak hari Sabtu. Seperti juga edisi-edisi sebelumnya, mataku gak bisa lepas darinya. Baru berhenti setelah sadar kalau besok harus kerja dan memutuskan untuk tidur. Beda dengan buku sebelumnya. Buku ini adalah perpisahan dengan Harry dan gerombolan dunia sihir. Tidak ada lagi yang ditunggu tahun depan. Begitu banyak cerita yang aku akan rindukan. Terimakasih Harry, Terimakasih JK Rowling.

10 comments:

Ale said...
This comment has been removed by the author.
hijau said...

aku juga baru pertama kali beli yang Inggris yg bloomsbury, aku ga tau apa bedanya. Tapi kayaknya cuman covernya aja kali yg beda.
Indeed!!

Ale said...

Lho?? memang edisi dewasa dan anak2 beda ya mas? saya kira sama..
inget waktu beli edisi 6 yang keluar pertama kan edisi anak2, baru menyusul edisi cover dewasanya tapi content sepertinya sama.
Well.. Rowling really is a jenius writer!

Taiko Tari said...

Yang Dodi beli itu UK children edition, dan seperti Dodi bilang ada yang edisi adult dan edisi anak2.
Sebetulnya nggak cuma covernya sih yang beda, ukuran bukunya juga sangat jauh berbeda.
Ada juga yang US edition, saya pernah baca satu buku yang US edition dan kecewa karena nuansa bahasanya sangat Amrik - nggak cocok gitu lho sama nuansa bukunya yang Inggris totok.

Gua belon selesai bacanya nihhhhh banyak banget halangan, kerjaan dan les gitar dan lain2. Hmmf. Nanti malem ada acara lagi. grmbl grmbl grmbl.

Eh Dod, gua balik ke Indonesia lho bulan September (10-16 September). Main yuk!

hijau said...

Dalemnya beda ga ya, Tar?

Selama ini yg terjemahan Indonesia ngambil dari yang US edition (terbitan Scholastic), sejak Order of Phoenix terjemahannya agak kacau, dikejar deadline mungkin. Setelah aku baca yang ini terjemahannya gak susah ternyata dan betul, Inggris banget. Cocok.

Ayo cepet bacanya, biar gak penasaran! :)

Ke Indonesia, main? Ayo banget!! Mudah2an gak ada kerjaan dadakan!

Taiko Tari said...

Kalo yang UK edition sih, yang beda itu hanya di cover doang. Kalo yang US gak tau. Hehe. Kok gua marah gini sama yang US ya. I just simply don't think it is appropriate to localize a language for a book, since it's still in the same language and all.
Heck, their loss. The original UK version is so rich with the local dialects, including the wizarding and goblins dialect. *menggelengkan kepala* Why Scholastic felt the need to adjust the wordings to be US fitting, is beyond my comprehension.

(Bagi nomor telpon ya Dod. Ntar gua sms pas dah nyampe rumah)

Ale said...

baru sempet baca lg blognya Valiant Budy, lalu ada:

"Terima kasih buat semua yang udah ngasih masukan dan komentarnya!
Dan yang beruntung buat ngedapetin buku Joker + Original Signature + Author's pic ( heheh ):

Dodi Purwana
http://tentanghijau.blogspot.com
No ktp: 1050010608770001"

is it u??
wahhh... ternyata dunia maya jg sempit! hahaha...
(gw kayak kurang kerjaan di sela2 jam kantor baca2 blog orang hweheheee...)

Taiko Tari said...

Dod, finally I finished the book!

hijau said...

lega kan...

hijau said...

to ale:
hehe jadi malu. aku dateng pagi-pagi sebelum jam 8 buat browsing, tapi seringnya sih kebablasan.
Bukunya --sayangnya-- serius engga seperti blognya yg lucu abis.
salam buat pembantunya hehehe!