Wednesday, December 21, 2005

Book Review: It's Not About The Bike


Aku tertarik buku ini setelah nonton Oprah dan bintang tamunya Lance Armstrong yang bercerita tentang perlawannya terhadap kanker, dan promosi rubber band LIVESTRONG nya yang fenomenal dan mendunia. Tapi kemana-mana aku mencari buku ini gak ketemu. Akhirnya aku iseng nanya ke QB yang di Setiabudhi, ternyata aku bisa pesen, maka pesenlah aku tanggal 5 November, dua hari setelah lebaran dulu :) dengan harga 184.000 dan katanya baru nyampe 4-6 minggu. Oh, tapi ternyata lama sekali menunggu buku itu tiba, tiap aku nanya via telepon mereka suka jutek. Aku putuskan ini pemesanan aku yang pertama dan terakhir di QB. Lama, jutek dan mahal, aku cek di Amazon cuma $10.50!
Buku ini merupakan biografi Armstrong, --sang juara Tour de France 7 kali berturut-turut-- perjuangannnya melawan kanker yang menggerogoti testis, paru-paru dan otaknya. Perjalanannya hidupnya di masa kecil yang cukup satir dengan hanya ditemani seorang ibu muda yang sangat penyabar dan ulet. Bagaimana kanker mengubah hidupnya menjadi lebih baik, sampai dia bilang "Cancer is the best thing that happened to my life". Armstrong dibantu Sally Jenkins menceritakan dengan detil dan menarik tentang orang-orang disekitarnya, sponsor yang mendukung dan sponsor yang meragukan kemampuannya dan perjalanan kemenangan Tour de France. Buku ini jauh dari membosankan, membuat aku lebih tahu tentang seluk beluk kanker, dan hebatnya memaparkan olahraga bersepeda sebagai sesuatu yang menarik dan menegangkan. Terus terang saja aku dulu berpikir olahraga ini membosankan, aku hanya cukup membaca beritanya saja tanpa terpikir sedikitpun untuk menyukainya.
Buku ini sekali lagi merupakan sebuah inspirasi besar untuk perjuangan, mengatasi rasa sakit, pengorbanan, persaudaraan dan persahabatan. Would never forgotten..

Sunday, December 18, 2005

Nonton dan Nonton lagi

Weekend yang melelahkan!! Setelah kelamaan cuti, Sabtunya aku masuk kerja lagi. Iya betul aku gak salah nulis, hari SABTU! Aduh, rasanya kayak baru masuk lagi sekolah tahun ajaran baru..
Walhasil aku agak belum 'klik' di kantor. Dan pikiran aku memang tersita ke lain hal, nikahan kakakku hari Minggu besoknya, buku biografi Lance Armstrong yang tinggal beberapa bab lagi, dan rencana nonton film paling dibicarakan di akhir tahun ini, Kingkong, midnite nanti. Karena takut gak kebagian tiket, aku minta izin jam 10 pagi tadi buat ngantri dulu beli tiket ke Ciwalk. 2 tiket berhasil aku dapatkan. Cihuy!
Ya, aku suka banget film ini! Walau agak lambat di awal, Kingkong sangatlah tidak mengecewakan. Jalinan cerita, action, visual effect dan view nya breathtaking banget. Aku gak akan menceritakan ceritanya, kamu harus nonton sendiri :). Favorit aku adalah scene brontosaurus yang lari tunggang langgang dikejar velociraptor dan perkelahian Kong dengan tiga T-rex. Walau cerita dinosaurus telah digambarkan dengan sangat sempurna di trilogi Jurassic Park, Aku masih tetap akan menganggap Kingkong berbeda dan sama menegangkannya. Selain itu geliat Kong di New York sumpah membuat aku berkali-kali menahan nafas, kayaknya aku yang agak alergi ketinggian nyaris gak tahan. Durasi film yang hampir 3 jam berlalu penuh ketegangan. Sekali lagi nonton ya!
Besoknya, minggu tadi, setelah akad nikahan kakakku aku langsung cepetan ke undangan temen SMA (selamat ya, Ni!) ditemani Riri yang hari itu tampak sangat cantik dan feminin he.. (Hi, there!) tanpa makan (padahal terlihat yummy) langsung ke Ciwalk (lagi) ngantri beli tiket buat nonton Narnia (lagi). Ya, keponakanku menghiba diajak nonton film itu. Ternyata menonton untuk kedua kalinya bersama anak-anak dan tanpa gangguan seperti beberapa hari lalu, Narnia cukup nyaman dinikmati.
Happy capek happy capek hoahm.....

Thursday, December 15, 2005

Home Video Marathon

Kemarin-kemarin dalam rangka menghamburkan waktu cuti --yang ternyata walau gak keluar negeri atau tempat eksotis yang ada di poster-poster tetap saja menyenangkan-- sesudah hari gelap aku jalan-jalan ke IP. Tujuannya cuma mau beli board book, itu lho buku keras buat anak batita yang gak bisa disobek. Tapi tetep aja sekalinya di mall mata pasti jelalatan. Kali ini aku masuk ke Disctarra, cuma mau liat2. Tapi ternyata Oh My God, aku menemukan film-film lama keluaran Fox, MGM dan Universal yang diproduksi ulang. Ya VCD yang diproduksi ulang dengan lebih eksklusif dan harga lebih murah! YiiHaa! Aku sumpah serasa berada di gudang dan menemukan barang seni langka yang tertimbun. Begitu banyak yang pingin aku beli, tanganku merayap menelusuri judul demi judul, dan memori melayang ke masa lalu. Ini aku beli jangan ya, ya ampun film ini, lho film ini ada juga. Aku kok jadi panik sendiri, untunglah aku cukup sadar untuk berpikir cukup 5 film saja yang aku beli. Kali ini, he..he..
Jadi inilah film2 yang aku beli, walau sudah pernah nonton tak akan rugi nonton lagi:

Mystic Pizza (1988). Tiga gadis bersahabat menghadapi masalah cinta dengan masalah yang berbeda. Mereka tinggal di Mystic, Connecticut, kota kecil yang jauh dari kehidupan bling bling. Daisy --Julia Roberts sangat cantik di film pra Pretty Woman ini-- pacaran dengan cowok kaya yang bermasalah dengan keluarganya. Adiknya, Kat si pintar dan baik hari, tertarik pada pria menikah. Sedangkan Jojo, galau dengan hubungannya dengan pria lokal yang menginginkan mereka menikah. Semua gadis ini bekerja di restoran pizza yang sangat kekeluargaan. Oh iya nyaris tak percaya ngeliat Matt Damon masih sangat muda di film ini, tak lebih cuma dalam satu adegan. Sangat menyenangkan! Worth to watch very much!

Ghost Dad (1990) Film ini murni aku beli hanya demi kenangan masa lalu. Tepatnya masa aku SMP, dimana kalau kita pulang sekolah siang2, di RCTI kala itu pasti diputer film seri seperti Moonlighting, Sister Sister dan diikuti Film Layar lebar. Film ini adalah salah satunya. Aku masih inget banget ketika Bill Cosby masuk jurang gara-gara naik taksi yang supirnya gila. Setelah jadi hantu inilah dia kemudian malah belajar memahami anggota keluarganya. Sesuatu yang tak mungkin dilakukan ketika dia hidup dikarenakan kesibukannya. Sekali lagi, ini adalah film keluarga, jangan banyak berpikir, hanya satu aturannya: Enjoy the movie! Satisfaction guaranteed.

Someone Like You (2001). Melihat tahunnya film ini gak lama2 banget. Jadi wajar saja kalau plot nya masih belum hilang dari ingatanku. Ya, aku nonton di BIP tahun itu. Romantic comedy yang menghubungkan perilaku pria dengan teory yang menerangkan bahwa sapi jantan tidak mau berhubungan dengan sapi betina dua kali, harus yang baru. Unik memang. Sangat lucu sayang kalo plotnya diceritakan disini. Iya, iya boleh minjem ke aku! Diperankan oleh Ashley Judd , Hugh Jackman, Greg Kinnear yang sangat menyenangkan. Broken heart? Feeling blue? Film ini obatnya.

Mississippi Burning (1988). Kali ini film serius. Ditonton berulang kali, terakhir aku nonton di HBO pas kebetulan nginep di hotel, tapi sayangnya gak aku tonton sampai tuntas, jadi pas liat film ini tanpa ragu aku sabet. Film keren yang mengisahkan perjuangan Gene Hackman dan Willem Dafoe sebagai agen FBI yang harus dengan susah payah mengungkapkan pembunuhan berbau rasial di Jessup, Mississippi di tahun 1964. Sangat menegangkan, dan beberapa adegan harus aku fast forward berhubung terlalu seram. Aneh kalo belum pernah menontonnya.

The Truth About Cats and Dogs (1996). Film yang melambungkan Janeane Garofalo, yang dulu sangat ngetop, tapi sekarang entah kemana. Sebuah komedi romantis lagi.Tentang seorang dokter hewan yang mengasuh sebuah acara semacam talkshow di radio. Kemudian dia menolong seorang photographer yang kesulitan menangani seekor anjing yang jadi modelnya. Karena merasa tertolong dia kemudian ngajak kencan. Karena merasa fisiknya kurang, dia meminta tetangganya --seorang model (Uma Thurman)-- untuk menggantikannya. Timbulah macam2 masalah. Lucu dan menyenangkan. Apakah si pria, the handsome Ben Chaplin akan memilih brain or body? Tonton! Di film ini ada Jamie Foxx, ya, si peraih oscar tahun ini memegan peran gak penting. He..he..

Don't Follow The Path

All around your world is fulfilled with so much current. His current, your current and of course your current. You can shift your current a.k.a way of life anytime you want. But, baby just remember not every current fits you or even close to what who you are. Ain't give a damn people try so hard to say that "MY CURRENT IS SO F**ING COOL". Believe me I've been there. Being cool is be where you are should be, you want to be!!

Sunday, December 11, 2005

Sementara...

Sementara warnanya aku rubah putih dulu ya... mulai bosen sama ember he...he...
Jangan sungkan untuk menulis comment!

Friday, December 09, 2005

The Chronicles of Narnia: the Lion, the Witch, the Wardrobe and An A**hole

Setelah sepagian tadi penuh ketegangan di kantor, aku sudah membulatkan tekad untuk HARUS nonton "The Chronicles of Narnia: The Lion, The Witch, and The Wardrobe". Sebetulnya pinginnya sih kemarin, pas premiere, tapi keadaan tak memungkinkan. So, setelah sholat Jum'at pas istirahat aku menyempatkan diri ke Ciwalk. Thanks to sistem ticketing baru yang memungkinkan aku memesan tiket buat entar malem.
Aku beli tiket dua buah, satu lagi pesenannya
pebe, tapi setelah aku beli dia membatalkannya, dasar plinplan jaya! Daripada aku balikin mendingan cari sukarelawan buat nemenin aku. Satu per satu aku telepon, "aku shift dua", yang lain lagi di luar kota, yang satu lagi malah nginterogasi macem2, aneh. Akhirnya aku putuskan mengajak Hadi, officer di kantor yang akrab menjadi korban "kegiatan ekstrakurikuler" aku --apalagi kalo bukan ngisengin orang-- soalnya aku punya janji dulu sama dia.
Pas aku liat wuihh sudah banyak banget orang, tapi dengan tiket di tangan aku sudah gak pake khawatir2an lagi. Ternyata acara nonton ini kemudian berubah menjadi sesuatu yang menyebalkan, sangat menyebalkan malah. Orang dibelakangku, cewek, pas film baru dimulai aja sudah mencurigakan. Dia ngobrol, cekikikan, heboh sendirian gak karu2an. Aku sampai berpikir --seriously-- dia cacat mental yang diajak saudaranya ke bioskop. Ternyata orang lain pun keganggu sama dia. Awalnya aku marah, beberapa kali aku ssstt sama dia, tapi tampaknya gak mengerti akhirnya aku capek sendiri dan tenggelam dalam kefrustasian.
Kalo aku gambarkan kejadiannya seperti ini:
wuihh hebat-wow-ya...-YEAHHH-oh my god-plok,plok,plok-ya..-cekakak cekikik-waswiswusweswos-keren banget!-horeee!-ya.. lagi-eh lu liat ga bukannya tadi dia ngambil pedang-tuh kan apa yang gua bilang-gila!-yes!-weisss-ckckck-dst-dst...
Dan kejadian ini berlangsung selama dua setengah jam perjalanan film ini! Gosh!
Filmnya sendiri agak dibawah harapanku. Dengan setting dunia imajinasi, aku secara gak sadar membandingkannya dengan Lord of The Rings. Tapi aku sadar dan tak pernah berharap film ini akan menyamainya. Sebenernya secara setting dan special effect Narnia sangatlah tidak mengecewakan. Gambaran musim dinginnya sejenak berhasil membuat aku menggigil. Tapi sayangnya cerita film ini nyaris seperti tanpa plot, datar dan biasa saja. Aku setuju dengan pendapat
Premiere.com yang berpendapat bahwa sang sutradara bukanlah storyteller yang baik. Jangan harap ada adegan tusukan yang diperlihatkan secara jelas di film ini, sepertinya film ini memang ditujukan buat anak-anak. Yah, sudahlah...
Oh, tapi kenapa ya aku gak bisa menghilangkan kesal sama si cewek tadi. Aku akan sangat bersukur bila dia dianugerahi sebuah home theater mewah di rumahnya, hanya, PLEASE! pastikan disekelilingnya terpasang jeruji baja agar dia tak pernah lagi keluar mendekati bioskop umum manapun di dunia ini!Tambahkan segerombolan anjing Doberman sebagai perangkat tambahan!

Thursday, December 08, 2005

Finally Yes, and Long Live Oprah


Yes, yes, yes...Finally... Malem minggu kemarin ceritanya jalan-jalan. Sebelum training ke Jakarta nonton ah. Iya, ke Ciwalk lagi. Pasti ngantri deh, pikirku. Pas sampe di depan bioskop kok ternyata kosong. Rencananya aku mau nonton Zathura, film yang kata orang jelek. Gak peduli ah, aku butuh hiburan, dan film lain gak menarik buatku. Film ini di jadwal maen jam 19:45 sedangkan aku nyampe jam 19:30. Jadi mungkin tiketnya gak laku kali, makanya loket kosong.
Pas nyampe depan si mbak penjaga loket, ternyata oh ternyata didepannya sudah ada komputer, tiketnya udah gak kuno lagi. Oh My God sekarang aja aku masih merinding kegirangan! Kita gak usah ngantri tanpa arti lagi! Kita bisa dateng dan pesen film apa aja jam berapa aja! Kita bisa tahu berapa banyak lagi kursi yang kosong! Yes..Yes..
Mood aku langsung berubah dengan serta merta malam itu. Ditemani sebotol Nu Green Tea *ini bukan iklan* sumpah enak banget. Film ini gak jelek menurut aku. Lumayan lucu malah, cuman gara-gara di promosinya tertulis "From the creator oh Jumanji.." mau gak mau aku langsung ngebandingin sama film Jumanji. Film masa SMA dulu yang aku inget ditonton di Kiara (kini sudah almarhum). Walau efeknya Zathura ini lebih canggih, tetep aja Jumanji masih lebih OK! Tapi beneran kok film ini tidak mengecewakan, cukup menyenangkan malah.

I'm Male, I'm straight and, yes I watch Oprah. Malah aku memesan DVD 20th Anniversary dan sampe 2 minggu lalu. Setelah itu setiap malam sepulang kerja aku menghabiskan waktu menelan keping demi keping DVD itu. Tiap DVD (semuanya ada 6) berisi segmen serius, seperti orang2 yang berkesan di hati Oprah, atau kasus favorite Oprah terus segmen hiburan, seperti surprise, laugh! dan wawancara dengan selebriti. Baru malem minggu kemarin sepulangnya nonton Zathura aku menghabiskan keping terakhir.
DVD ini highly recommended, buat semua gender, buat semua kalangan. Gosh, aku sampai berulang kali menangis nonton begitu banyak fabulous people yang diwawancara Oprah. Yang paling berkesan adalah Jacqui, wanita cantik yang berubah menjadi seperti monster karena kecelakaan lalulintas tapi tetap berhati emas. Banyak banget hal lain yang Oprah lakukan untuk membahagiakan orang lain, tips diet (yang sekarang aku jalanin ha..ha.. Kata Oprah: tentukan jam terakhir untuk makan, 3 atau 4 jam sebelum tidur!), bedah buku, kejutan (sampe ngasih rumah segala). Sampai aku percaya kalo Oprah itu benar-benar baik. Selebriti yang langka, gak seperti yang ada di novel-novel Jackie Collins atau Sidney Sheldon. Ini DVD terbaik yang aku punya, ya, sampai dengan berat hati aku bilang ini lebih baik dari trilogy Lord of The Rings. Hail Oprah!