Monday, June 27, 2011

Semoga..

Di lubuk hati terdalam, mungkin tak seharusnya aku ungkapkan.
Ingin rasanya salah satu keponakanku masuk SMA Negeri 2 Bandung, sekolah tercintaku dahulu. Selagi guru-guru yang aku kenal masih mengajar disana.
Terlalu sentimentil mungkin. Tapi setidaknya aku bisa tahu tentang keadaan keponakanku kelak dari guru-guru yang sampai sekarang masih berhubungan baik denganku.
Tapi tetap saja. Sekolahku adalah ceritaku. Keponakanku punya ceritanya sendiri.
Walau kuberharap cerita kita sama. Tapi aku sadar, Alloh jauh lebih tahu.
Semoga...

dan akhirnya keponakanku gak masuk ke SMA ku. Tak apa. Aku masih bahagia.Dan semoga bisa menggapai cita2nya. aamiin.


Tuesday, June 21, 2011

Modern Family, Castle, Criminal Minds -- A Must!

Sudah lama juga ga nulis tentang film atau serial televisi ya, ternyata. Baiklah, aku coba lagi nulis serial televisi (Amerika) yang rutin dan wajib aku tonton. Walau di Palembang sini aku gak punya tv kabel, aku tetap mengikuti serial-serial favorit aku. Thanks to internet dan lapak dvd bajakan!

Tiap browsing internet biasanya berujung di Empire Disc, Setra Sari Bandung. Lokasinya deket dengan rumahku, koleksinya banyak dan yang jaga pengetahuan filmnya lumayan oke. Sebetulnya ada banyak serial tv yang aku tonton, dimulai dari Spartacus (penuh darah, ketelanjangan dan cerita yang membosankan), Son of Anarchy (cerita gang bermotor dengan segala intriknya, cukup menjanjikan), CSI Vegas season 11 (sudah jauh kualitasnya dibanding season awal) dan lainnya. Tapi sudahlah. Aku bukan akan menceritakan serial2 tadi. Aku akan menceritakan 3 serial yang saat ini tak bisa aku lewatkan.

Modern Family.
Serial ini merupakan serial terbaik Emmy Award 2010 di season pertamanya! Menceritakan keluarga Amerika modern. Detail pilot, karakter dan casting bisa dilihat tautan wiki ini. Penulis naskah serial ini jenius. Dialognya sangat lucu sekaligus pintar. Sumpah, mengetiknya saja membuat aku merinding. Serial ini menceritakan keseharian keluarga normal, dan karakter yang tidak mengawang-awang. Satu hal lagi yang aku hormati adalah: tidak ada ketidaksenonohan di serial ini. Memang ada pasangan gay Cam dan Mitch. Tapi tidak ada ciuman berlebihan, ketelanjangan, umpatan kasar disini. Sebuah hal yang menyenangkan setelah kita diracuni serial semacam Weeds, Hung, Californication, dan lainnya.
Wajib tonton! Serial ini baru menyelesaikan season dua bulan kemarin.

Castle. Kalau yang ini agak lebih senior setahun. Sudah season ke-3. Awalnya aku mencari serial ini lebih karena disebabkan: Nathan Fillion. Ya, aku penggemar berat film Serenity dan serial Firefly yang dengan sadis dicut begitu saja di season pertamanya. Penasaran akan jadi apa dia di serial ini setelah sukses menjadi Kapten Malcolm Reynolds.
Ternyata walau bukan serial sci-fi, Nathan Fillion di serial ini masih mengusung karisma dan daya tarik yang sama. Serial ini menceritakan Richard Castle, seorang penulis novel detektif yang playboy,
celeb-like, sekaligus family man. Berkat koneksinya dengan sang walikota, dia diberi privilege untuk menguntit keseharian detektif Kate Beckett dan timnya dalam menumpas kejahatan kota New York. Chemistry Castle-Beckett di serial ini luar biasa. Dialognya cerdas. Peran duo detektif Esposito-Ryan yang selewat hanya seperti tempelan, pelan-pelan menjadi pelengkap yang tak bisa diabaikan. Selain di lingkungan kantor polisi, hubungan Castle di rumah bersama ibunya yang artis dan anaknya yang sangat normal juga baik hati menjadi bumbu yang menyenangkan.
Terus terang aku seringkali terhanyut hubungan romance/not romance Castle-Beckett. Superb!

Criminal Minds.
Yang ini samasekali bukan komedi. Dari judulnya saja kita sudah tau. Menceritakan BAU (Behavior Analysis Unit) memecahkan kasus yang mayoritas tentang pembunuhan. Beda dengan CSI yang mengandalkan evidence alias barang bukti, serial ini menganalisa pola pikir dan latar belakang si pelaku.
Unit ini terdiri atas Hotchner "Hotch" sang pimpinan yang sangat serius. David Ross, pejabat senior yang dipanggil menggantikan Gideon. Ross ini salah satu favoritku, tenang, pintar sangat mengayomi timnya (siapa sangka karakter ini diperankan Joe Mantegna si penjahat bodor di Baby's Day Out). Derek Morgan si spesialis pereka kejadian dan sahabat karibnya, si ahli IT nan menor, Penelope Garcia. Perbincangan Derek dan Garcia ini seringkali seperti sedang pacaran. Hiburan di tengah-tengah percakapan serius dan kejadian menegangkan. Dua agent perempuan Emily Prentiss yang agresif dan JJ Jareau yang bertindak semacam PR.
Yang terakhir adalah favorit aku, bayi ajaib FBI, Dr Spencer Reid. Walau masih muda, dia seorang doktor di bidang matematika, kimia dan engineering. Juga gelar bachelor di bidang psikologi dan sosiologi. Punya ingatan photographic dan memiliki kemampuan membaca sangat cepat.
Serial ini sudah menamatkan 6 season. Menonton serial ini membuat aku seolah-olah bisa menerka pikiran orang. Hahaha.

Ada yang punya TV series yang recommended? Tapi jangan serial Korea ya! *wink*

Monday, June 20, 2011

What A Party!!!

Hari ini seperti biasa aku datang ke kantor di pagi hari. Jam 6.45 aku sudah duduk di meja.

Tepat jam 7, tiba-tiba saja terdengar musik sangat keras dari arah belakang kantor. Lagunya tak jelas. Campuran dangdut, koplo, house music, dan entah apa lagi. Dentuman bass yang dahsyat walau agak pecah. Ah, sial!!

Dugaanku, pasti rumah di belakang mau ada hajatan. Tapi apa iya harus sebising ini? Dan apa memang party dimulai sepagi ini. Sayangnya aku gak bisa melihat keseluruhan panggung dari jendela kantor. Tapi aku bisa melihat tumpukan speaker yang ada di bagian belakang panggung. Pantas saja volumenya bikin sinting.

Musik berjalan non stop. Akhirnya sekitar jam 9 di sela-sela musik monoton itu muncul suara bapak-bapak: "Mohon maaf kepada warga dan tetangga, kami sedang mengadakan pesta ulangtahun anak kami sekaligus syukuran kelulusannya!"
Oooo.. akhirnya jelaslah apa judul pesta ini, hehe. Pengumuman itu berlanjut dengan nyanyi silih berganti, seperti karaoke, tapi iramanya sama: remix dan house music gak jelas itu. Tak peduli apa lagunya, yang penting pake efek. Ada yang nyanyi lagu Tirai (Rafika Duri) dengan irama house music. Terbayang kan betapa tersiksanya kantor kami hari ini?

Makin sore musik tak ada tanda-tanda berhenti. Bahkan adzan pun tak membuat pesta itu menghentikan bunyi musiknya. Benar-benar aneh. Akhirnya aku tak tahan, ingin melihat bagaimana sih, pesta yang berisik ini sebenarnya. Aku naik ke atap kantor ku di lantai 3. Dan aku terkejut dengan apa yang aku saksikan. Amazed, heran, lucu, kasian bercampur aduk. Orang-orang berkumpul tua muda, berjoged menggeleng-gelengkan kepala seperti goyang tripping jaman dulu. Gosh!! Seperti pemandangan clubbing entah di kampung mana. Bahkan ada yang sambil minum (seperti) minuman keras. Sumpah, pesta kelulusan yang sangat aneh. Di hari Senin pula!

Ini yang aku liat di atap barusan:


Friday, June 10, 2011

Kembali ke Ciamis

Libur awal Juni kemarin kami,--aku dan keluarga-- sudah merencanakan pergi ke Ciamis. Kampung halaman Apih, ayahku. Dulu, zaman aku kecil, SD sampai SMA nyaris setiap tahun kami pergi kesana. Tapi akhir-akhir ini tak begitu lagi. Apalagi semenjak kepindahan lokasi kerjaku di luar Jawa. Hal itu diperburuk dengan meninggalnya Ma Anah, nenekku. Rumah yang tidak terurus lagi membuat aku tak lagi merasa harus pergi kesana. Padahal begitu banyak kenangan aku dan keluargaku disana.

Kira-kira setahun yang lalu, pamanku, Mang Yayat, adik Apih, memutuskan hijrah ke Ciamis. Asalnya Mang Yayat dan Bi Dede, isterinya tinggal di Ciparay, Bandung. Tak terbayangkan olehku, harus pindah dan banting stir di masa tua seperti beliau. Mang Yayat dan Bi Dede sebelumnya bekerja di industri konveksi. Sekarang di Ciamis menjadi petani, mengurus sawah dan balong (kolam) ikan disana.

Hal inilah yang membuat amih, apih, aku dan kakakku berencana ke Ciamis lagi. Selain ingin nengok mereka, juga kangen juga sama Ciamis. Walau aku sampai di Bandung jam 2 dini hari, aku tak peduli. Pagi harinya aku sudah bangun dan bersiap2 menyetir kesana. Total yang pergi enam belas orang, Apih, Amih, kakak-kakakku dan keponakan2ku. Awalnya kami, tiga mobil beriringan, t
api selanjutnya kami saling susul menyusul hehe.

Macet di sekitar Nagreg menyebabkan aku sedikit terkantuk. Jam setengah dua kami sampai disana. Langsung makannnn!!! Dan yang paling menyenangkan adalah: rumah kami yang sempat terlantar kini sangat rapi dan bersih. Terimakasih Mang Yayat dan Bi Dede. Selanjutnya kegiatan kami hanya bermalas-malasan. Tak ada aturan. Mau makan lagi, silahkan. Mancing, tinggal nongkrong di depan balong. Atau sekedar ikut nimbrung tukar cerita Apih dan adiknya juga menyenangkan. Tapi aku akhirnya memilih tidur. Capek yang tadi sempat terlupakan ternyata datang lagi, menuntut untuk dipuaskan.

Bangun tidur aku langsung mandi, Ciamis memang panas dibanding Bandung. Selanjutnya aku langsung mendatangi keponakanku yang ternyata disuruh nyari kijing (sejenis kerang air tawar ukuran besar). Tapi dasar anak kota, mereka hanya dapat sedikit, berbeda dengan sepupuku yang memang asli orang sana yang sudah mengumpulkan seember penuh. Sisanya mereka lanjutkan dengan acara saling dorong dan saling siram air balong. Pamanku sempat memarahi mereka. Aku sih malah mendukungnya. Andai aku seumur mereka aku juga akan melakukan hal yang sama hehe.

Selepas maghrib kami makan lagi tentunya! Makan ikan tangkapan tadi. Kecuali aku. Aku gak pernah suka ikan tawar. Dilanjut maen kartu
beramai-ramai. Dan anehnya selepas maghrib banyak banget tukang jualan yang datang ke pintu rumah kami. Tentunya kami gak keberatan, kami beli macam-macam gorengan, bajigur, daaaannn CILOK!!! Cilok disini aneh banget. Dalemnya oncom. Bumbunya ada tiga macem. Sambel saos, Bumbu atom (sejenis bumbu indomie)--yang langsung aku singkirkan, yakk! MSG sekali, dan yang terakhir adalah: bubuk cabe yang pedes!! Enaaaakkk!!

Kami tidur bergelimpangan di ruang tengah,
hanya beralaskan tikar dan karpet. Bantal pun rebutan tentunya. Untungnya cuaca agak dingin. Tapi, sialnya pas bangun badan aku bentol-bentol kena serangga, katanya sih marengmang, sejenis kutu kecil yang aku sendiri gak pernah liat bentuknya. Bentolnya menyebalkan, rasanya perih seperti terbakar, lama kelamaan keluar bulatan merah dan gatal. Sialnya kalau digaruk, malah jadi perih!

Pagi-pagi aku memaksakan diri ke alun-alun kota Ciamis. Aku sakaw Kupat Tahu. Tapi sialnya, gak ada yang enak disana. Selepas jum'atan kami pulang ke Bandung. Oiya, sholat jum'at disana aneh. Super berisik oleh suara anak-anak kecil yang berantem dan nangis. Apalagi pas AAMIIN, busett serasa nonton konser! Hahaha.

Syukurlah perjalanan pulang tanpa macet. Alhamdulillah kami semua senang! Ciamis.. tunggu ya, Insya Alloh kami akan kembali lagi!

(oiya sialnya kameraku ketinggalan di Bandung, jadi gak bisa posting fotonya, menyusul ya!--> yes!! sudah!)