Thursday, August 31, 2006

Terbius Monk


Sudah dua hari ini aku terpaku Monk. Seorang detektif (Tony Shalhoub) yang menderita kelainan compulsif obsesif --seseorang yang harus teratur, simetris, dan bersih-- persis seperti tokoh Jack Nicholson di As Good As It Gets.
Sebetulnya sudah sejak lama, tepatnya ketika Monk dinominasikan Emmy untuk pertama kali, aku sudah tertarik untuk menontonnya. Sayangnya di Indonesia gak ada tanda-tanda film itu akan diputar, apalagi ada VCD/DVD resminya. Aku menemukan edisi boxed set season kedua di Vertex, too bad season pertama udah gak ada.
Chemistry antara Adrian Monk, Sharona Flemming, Leland Stottlemayer dan staf polisi awkward satu lagi yang aku lupa namanya sangat menakjubkan. Aneh, lucu, menarik sekaligus mengharukan. Tak tahan aku untuk menghabiskan keping demi keping. Sayangnya satu season ini cuma ada 16 episode, berbeda jauh dengan CSI yang 23 episode.
Pingin cepat pulang, empat episode lagi!

Wednesday, August 30, 2006

Suck

Things get ugly these days. When I just can't understand anything in front of my face. Don't know precious thing 'til you lose it. Sometimes it push me to compromise with my own principal. I hate it. Heartache became such a bullshit.
People we loved pass away.
Once again, we're not always get what we want.

Tuesday, August 29, 2006

Selamat Datang Kesenangan!

Akhirnya audit ISO berakhir sudah, mulai lagi setelah lebaran ntar. Aku gak peduli. Walau babak belur, aku lega semua tlah berakhir. I really need a BIG break!! Kemana, ya?
Detik terakhir jam pulang kantor di hari Jum'at itu, aku langsung pergi menuju mall, liat-liat segala hal, tapi gak beli apapun. Pindah mall, dari IP ke BIP, dan nonton Sentinel. Cukup rame, tapi sedikit lebih rendah dari harapan aku. Oh, apalagi ya, stress ku belum hilang.
Aku putuskan hari minggu pagi ke Jakarta aja, deh, kemana lagi kalo bukan ke Dufan, berdua aja sama Fany naik travel Cipaganti dari BTC Pasteur ke Mangga Dua Square, kan deket banget ke Ancol, naek taksi kurang dari 10rebu.
Cihuyyy, aku seneng banget disana, semua permainan aku coba, thrilling, --eh engga semuanya deh-- sampai sekarang aku gak berani naek kicir-kicir. Hiii! Terakhir kali aku ke dufan adalah kelas 6 SD, tahun 1989. Gosh 17 tahun yang lalu!! Dan, tetteup, Istana Boneka masih tempat favorit aku, hahaha.
Oh, iya sekarang aku punya tontonan baru, serial Monk! lucu dan fun!

Thursday, August 24, 2006

Audit (lagi)


Aduh satu jam lagi akan dimulai audit ISO, jadi mules. Padahal kemaren deg2an aja engga. Malah sempet kelalang keliling toko kaset nyari pesenannya Mas Gatot, semua kaset Fourplay, yang total jendral ada 10 album, dimulai dari tahun 1991 sampai yang terakhir 2006. Dan semua harus dalam bentuk kaset. Ajaib aku berhasil nemu delapan album. Album yang lama-lama aku temukan di toko kaset langgananku sejak SMP, Borma setiabudhi.
Hmmph... doain semua cepat berlalu dengan baik ya.....
Amin.

Friday, August 11, 2006

Unplanned Sightseeing

Aku seneng banget merencanakan sesuatu hal dengan sebaik2nya. Bahkan hal sederhana pun. Seperti kalo mau pergi ke warung sebelah, mau beli apa dulu, apa harus mampir ke tukang baso dulu apa engga, atau apakah harus ngelus2 kucing punya tetangga sebelah dulu atau tidak. Kalo udah fixed, baru pergi. Apalagi kalo mau nonton atau keluar bareng temen, harus sebisa mungkin menyiapkan Plan A atau Plan B.
Tapi kegiatan "merencanakan" atau melakukan "kegiatan yang direncanakan" seringkali membuat aku bosan dan bebal. Gak ada unsur surprise atau fun-nya. Makanya kemarin tiba2 di tengah perjalanan pulang aku hanya mengikuti kemana setir membawaku, gak pake mikir2. Ternyata tempat yang dituju adalah Ciwalk, mmm.. udah lama juga aku ga kesana. Ngeliat toko kaset, liat ada yang diskon, akhirnya beli "Motown Meets The Beatles" dan Hanson, album yang ada lagu Mmmbop nya. Trus sholat --di Ciwalk itu tempat sholatnya enak dan beradab, nggak di basement spt mall lain-- aduh lapar nih, makan nasi ah. Akhirnya makan di Texas, sebentar aja, trus kemana lagi ya.
Pokoknya tema hari itu adalah Don't think! Setelah muter2, akhirnya aku putuskan nonton aja, gak peduli filmnya apa, yang penting maen skitar jam 7an, biar ga nunggu lama, dan film yang memenuhi syarat itu adalah "Miami Vice". Sebelum nonton ke toko buku dulu, liat2 buku, baca2, dari mulai buku komik sampai yang agak2 serius, tapi akhirnya yang dibeli cuma pulpen!
Miami Vice ternyata tidak mengasyikkan, low quality, Collin Ferrel dan Jamie Foxx tidak bisa menggantikan kharisma Don Johnson dan Phillip Michael Thomas, Miami Vice asli versi TV di tahun 80an. Ceritanya biasa. Memang ada kejutan2 kecil didalamnya, tapi secara keseluruhan tetap flat.
Pulangnya setel musik keras2 di dalem mobil. Ahh..lega hehe....

Tuesday, August 08, 2006

HaHaHa... Serious...Indeed!

Akhirnya artikel ku beberapa bulan yang lalu kejadian.
Hahahaha.....

Selamat ya, Ted, Selamat ya Miss Piggy :)