Friday, October 04, 2013

Memilih

Aku berprinsip bahwa manusia itu pada dasarnya baik.
Manusia itu adalah bagaimana kita (memilih untuk) melihatnya.

Tapi tetap saja, pada kenyataannya hal itu sangat sulit diterapkan. Pernahkah anda merasa telah mengetahui seseorang? Rasa itu kemudian berubah menjadi keyakinan dan kemudian keyakinan itulah yang membutakan. Membuat kita lupa akan dua kalimat pertama di atas.
Keyakinan itu yang membuat kita terdorong dan dengan sombong mencap bahwa seseorang itu buruk. Seorang penjudi. Seorang teman yang buruk. Seorang yang malas. Seorang yang menyebalkan.

Manusia diciptakan dengan kebaikan dan keburukan. Kekuatan dan kelemahan. Itu sudah fitrah manusia. Hal itulah yang menyebabkan kita disebut "manusia". Akan sia-sia kalau kita berharap manusia menjadi malaikat. Kita hanya bisa berusaha keburukan itu berkurang. Dan keburukan itu akan hilang jika dan hanya jika Tuhan menghendakinya. Jadi bukan kita yang menghilangkannya.

Adalah sebuah pilihan, bagaimana kita melihat manusia. Kebaikannya atau keburukannya. Kekuatannya ata kelemahannya. Hanya saja, kalau kita memilih melihat kebaikannya, kita akan semakin memahami dan menghargainya. Jika kita memilih melihat keburukannya, kita akan menyepelekan dan membencinya.

Pilihlah kebaikan. Karena hal itu yang aku pelajari di minggu ini. Disaat aku yakin seseorang itu buruk, walau aku mengakui sisi baiknya, aku dipertemukan Alloh dengan kebaikan, kesabaran, dan kemuliaan orang itu. Hal itu seperti menampar dan membuat aku sangat sangat malu. Aku ingin menangis dan meminta maaf padanya saat ini juga kalau aku bisa.

Jangan membuat pilihan buruk seperti yang aku lakukan. 
Sekali lagi, pilihlah kebaikan.