Monday, June 13, 2005

Pitt, Jolie, Bruce dan..Cybill!!

Aku barusan pulang dari Ciwalk, ya, pasti nonton. Kali ini yang pingin aku tonton adalah "Mr & Mrs Smith" yang menghebohkan. Ya, lagi2 Bandung kebagian premiere film yang hampir berbarengan dengan jadwal putar perdana di US. Disebut menghebohkan, karena film ini digosipkan sebagai penyebab hancurnya perkawinan Brad Pitt dan Jennifer Aniston. Terus terang aku ga peduli.

Awalnya aku sempat khawatir ga bisa nonton malam ini. Alasannya klise, kerjaan di kantor, Aku nekat, kebagian nonton paling depan juga aku ga keberatan. Jam aku memang kecepetan, tapi tetap saja aku tergopoh2 jalan ke mulut bioskop. "Pintu teater satu telah dibuka..." Sialan!! Tapi anehnya antrian masih cukup panjang, dan jam belum menunjukan 19.45, kok bioskopnya sudah dibuka. Yah, aku kelewat awal2 film dong. Ternyata hal itu cuma isapan jempol. Setelah dapat tiket dan duduk di bioskop ternyata film belum main. Bahkan iklan dan trailer pun belum muncul. Aneh...

Film ini lucu, bahkan sejak opening title nya dimulai. Dan, ya.. dua orang ini, Brad Pitt dan Angelina Jolie adalah physically DROP DEAD GORGEOUS!! Ceritanya pun menarik, dua orang yang menikah, tapi ternyata keduanya memiliki rahasia yang menakutkan, keduanya adalah pembunuh bayaran. Sangat menarik mengikuti alur dimana rahasia tersebut menguji pernikahan mereka. Dialognya cerdas dan lucu, para pemain bermain enjoy. Aksinya pun sangat cool. Adegan favorite aku adalah ketika Angelina Jolie melarikan diri dari gedung bertingkat tinggi dengan hanya menggunakan tas tangan. Walau endingnya terlalu berlebihan, film ini tetap menyenangkan!!


Dan satu hal lagi..Pesenan aku (ya..aku mengingkari janjiku sendiri untuk ngga belanja online dulu) sudah datang. Malah lebih awal dari perkiraan. Aku pesen DVD "Moonlighting" season 1&2. Aku ga tahan untuk membelinya. Inget judulnya aja sudah membuat ku terbang ke ingatan jaman smp kelas 3 dulu. Tiap hari rabu pasti aku pulang cepet2, soalnya di RCTI jam 1an diputer film ini.

Memang aku belum selesai menonton semua episodenya. Tapi aku sangat enjoy menontonnya. Ceritanya tentang model --Maddy Hayes-- yang pensiun dan hartanya dikuras habis akuntannya. Hartanya yang tertinggal adalah biro detektif yang nyaris bangkrut, dipimpin oleh David Addison yang seenaknya. Cerita dan kasusnya ngga susah, sederhana malah. Yang sangat menarik adalah chemistry keduanya. Di film ini Bruce Willis nampak masih muda, sekilas mirip Rob Lowe. Dan Cybill Shepherd...Gosh sumpah cantik banget dan sangat adorable. Elegant, cerewet, tapi ngga sombong. Benar2 cocok dengan karakter Bruce Willis yang slengean. Adakah another Cybill di dunia nyata ini. ...And I don't mean physically!!

Sunday, June 05, 2005

Lost

Ketika aku memutuskan untuk mengambil cuti, aku tahu sebabnya. Aku stress, ya terdengar aneh memang. Tapi semakin aku coba cari padanan kata lain, selalu mentok ke kata itu. Stress, kayak boss2 di sinetron aja. Aku tahu untuk menghilangkan beban berat di pikiranku, aku harus tertawa. Dan memang sangat manjur, bener lho, otak dan gerakan bibir yang aneh itu terbukti memang bersimbiosis mutualisme.
Sampai akhirnya hari2 kemarin aku harus jujur sama diriku sendiri. Otakku mulai bebal. Ya, gerakan aneh di bibir itu sudah kehilangan khasiatnya. Hantaman pekerjaan yang terus menerus memaksa tubuh dan pikiranku berteriak minta beristirahat.

Pekerjaanku menuntut aku stand by twenty four hours a day, bukan shift2an yang aku maksud. Setelah pulang ke rumah, aku masih harus bersikap seolah2 komputer masih dihadapanku. Menjawab telefon, membaca sms, mengingat2 setiap detail masalah sebulan kemarin, bahkan lebih. Sambil tak lupa tetap terdengar ramah, jgn menunjukan nada kesal. Tak terhitung berapa kali tanganku terangkat ke atas bersiap2 untuk membanting handphone. Tapi pikiran waras masih tetap dominan, untungnya.
Aku benci berkeluh kesah, apalagi setelah membaca "sepatu merah", aku tahu aku agak2 mirip sama dia. And I'll end up like her --penuh kesinisan--kalau tetap berkesal ria. Ok, sebelum cuti, aku coba usaha lain dulu, cari kesibukan yang tak ada hubungannya dengan kantor. Aduh sumpah, sekedar untuk nyari kesempatan ngajak ponakanku renang aja susah banget. Bulan2 kemarin asli aku nyaris muntah, kehabisan waktu. Akhirnya aku cuma bisa baca buku sejarah kesukaanku, dengar radio, nonton film walau agak terkantuk. Semua gak berhasil.
Ok, akhirnya aku cuti, tapi kayanya aku salah pilih tanggal, aku ada kerjaan ke Jakarta, 3 hari, ditambah reorganisasi di kantor. Mendengar kabar itu membuat aku gak bisa tidur lagi, padahal waktu itu jam 10 pagi, dan aku baru tidur jam 8 setelah sebelumnya kerja malam. Mimisan dan diare sepertinya berulang tahun. Tapi setelah temenku bilang, daripada ditolak kayaknya lebih mudah kalau diterima --pikiran positif ku mulai kembali. Selama di Jakarta, aku tetap seperti lap kanebo--siap untuk dipakai tapi lusuh--walau raga ku di kamar hotel, telfon dan sms tetap tak berhenti, aku seperti pindah kantor, konfirmasi ke pelanggan pun tetap aku jalankan dari kamar itu. Tapi sekali lagi entah kenapa aku gak marah, gak kesal, gak senang atau gak sedih. Aku seperti kehabisan energi untuk itu. Bahkan ketika pulang naik kereta paling pagi, dan mogok selama dua jam aku masih tetap hambar. Gak marah walau semua penumpang seperti hendak membakar gerbong tsb.
Untuk yang tahu aku, gak marah dengan kejadian itu sangatlah istimewa buat pribadi seperti aku. Dalam kondisi "normal" aku pasti menggelegak. Setelah sampai di stasiun diiringi dengan permintaan maaf di speaker akan keterlambatan kereta--yang akhirnya mau gak mau membuat aku tersenyum--aku memaksakan diri ke grapari untuk menuntaskan masalah kerjaan, baru ke rumah untuk sholat jum'at.
Besok paginya--hari ini-- aku ke Cirebon, Candra, temenku akhirnya menikah. Aku mencoba selalu sadar untuk menjaga kondisi badanku. Aku tahu aku pergi ke Cirebon di siang hari dengan memakai baju resmi akan membuat aku pingsan, seperti beberapa tahun yang lalu. Panas. Banget. Alhamdulillah aku sehat walafiat sampai pulang, ya, cuma sekali mimisan pas tadi pulang di bis, untung bapakku ikut, jadi bisa pinjem saputangan he..
Sampai pas mau nulis artikel ini, aku merasa bukan aku lagi. Setiap yang aku lakukan wajib aku lakukan, bahkan ke kawinan tadi. Bukan lagi sesuatu yang ingin aku lakukan. Rangkaian hari tadi cuman bisa aku liat dengan tatapan kosong tanpa emosi. Aku gak bisa membedakan lagi apakah ini sabar atau tak peduli. Gosh, sepertinya aku tersesat..

Naima, At Last


Akhirnya ramalan aku di artikel aku sebelumnya menjadi kenyataan. Ya, America's Next Top Model Cycle 4 sudah berakhir. Dan sebagai pemenangnya, jagoan aku..Naima Mora. Aku kasih liat fotonya di posting aku kali ini.