Saturday, November 10, 2012

Aa Gym di Palembang

Kemarin, secara gak sengaja liat iklan tabligh akbar di koran lokal, ada Aa Gym ke Palembang! Hore!! Duh... sudah lama banget aku gak liat ceramah beliau. Aku coba mengingat2 kapan terakhir ikut ceramah Aa. Tak berhasil. Tandanya sudah lama sekali. Aku membulatkan tekad untuk ikut nonton ceramah Aa Gym. Asli kangen banget. Mundurnya popularitas Aa Gym karena poligami tak mengubah apapun di mataku.

Ceramahnya barusan saja selesai. Aku takut lupa, makanya buru2 ambil notebook pribadi ini yang biasanya cuma aku pakai buat maen game ataupun nonton film saja. Hehe. Perjalanan datang ke tempat ceramah di pusat kota Palembang, di Kambang Iwak gak lancar. Macem-macem godaan nyaris bikin batal acara nonton ceramah ini. 

Pas dateng di Hotel Swarna Dwipa, acara belum mulai, diisi dengan marawis dan orkes rebana ibu-ibu. Acara molor dari jadwal jam 7 yang diiklankan. Ternyata Aa Gym terjebak kemacetan. Yang datang ke acara ulang tahun Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan (FORPESS) ini gak terlalu banyak. Gedung pertemuan itu tidaklah penuh. Sekitar jam 8, akhirnya Aa Gym datang. Dibuka oleh MC ‘serius’ dengan suara dalam dan mendesah bak penyiar radio tahun 80an, diikuti oleh pembacaan Qur’an , sambutan ketua FORPESS dan sambutan sang gubernur Sumatera Selatan.

Acara seremonial itu sungguh-sungguh menguji kesabaranku. Mungkin karena duduk bersila untuk waktu yg cukup lama mengesalkan tubuh gemukku. Atau mungkin juga karena aku yang sering melihat ceramah Aa Gym di pesantren Daarut Tauhid sangat tidak biasa dengan seremoni formal semacam ini. Tapi kemungkinan besar adalah karena aku sangat jengah dengan sambutan panitia yang penuh dengan pujian-pujian tidak natural untuk sang gubernur, berlanjut dengan sambutan sang gubernur yang tidak asing buatku. Sambutan panjang seperti kampanye yang membeberkan rencana pembangunan fasilitas demi fasilitas. Tombol blackberry tanpa ampun aku hajar sebagai pelampiasan untuk posting twit demi twit. 

Akhirnya tiba saatnya ceramah Aa Gym. Tanpa basa-basi Aa langsung memberikan tausiyah menohok yang membuat merah mukaku. Membuatku malu karena telah menulis twit penuh keluhan dan buruk sangka. Aa membukanya dengan melakukan sesuatu harus ikhlas. Dan keluh kesahku di twitter, jelas-jelas bukanlah sebuah keikhlasan.

Aa menceritakan tentang naik turunnya kehidupan pesantren Daarut Tauhid. Masa Awal, mencari bentuk, kemudian Masa Populer, yang menurut beliau naik secara materi tetapi rendah secara akidah, karena mempertuhankan sesuatu selain Alloh. Mempertuhankan materi dan popularitas. Kemudian munculah badai yang sangat disyukuri beliau karena mengembalikan ketauhidan karena Alloh. 

Satu hal yang harus aku ingat adalah, pada saat menghadapi kesulitan dan cobaan adalah keyakinan bahwa semua itu akan berakhir. Karena pasangan kesulitan itu kemudahan. Satu kesulitan  diapit dua kemudahan. Dan satu lagi yang sering aku baca dan orang lain sebutkan, tapi kali ini terdengar berbeda dan menancap di benakku. Alloh tidak akan menimpakan cobaan diluar kemampuan makhluknya. Alloh akan menguji makhluknya sampai tidak ada lagi yang dibanggakan, tidak ada lagi tempat bersandar selain Alloh. Subhanalloh.
Terimakasih Aa.

2 comments:

caironsik said...

Aa Gym ?? saya tambah kagum k beliau stlh ybs mendapat "ujian poligami".. salut dr cara ybs menyikapi "masalah"

Sri said...

mmmh...belum ada postingan baru nih kak :D