Monday, October 17, 2005

Learn something from Sinetron, C'mon!

Aku barusan selesai nonton sinetron "Kiamat Sudah Dekat" di televisi. SINETRON? ga salah? Ya aku sekarang kalo gak lupa suka nonton sinetron itu. Pertama aku nonton alasannya adalah Dedi Mizwar, entah kenapa di usia tua perannya menarik perhatian aku. Padahal zaman dulu boro2 aku suka, what the hell dengan piala Citra yang diraihnya lewat Naga Bonar, malah kalo inget film itu sekarang tetep aja aku gak suka. Dulu sinetron is a BIG NO NO, tapi yang satu ini cukup menggelitik dan beda. Aku nonton sinetron itu juga bukan karena pesan atau kelucuannya. Aku nonton karena sinetron itu ternyata cukup menghibur. Bersimbiosis mutualisme dengan kebosananku akhir-akhir ini.Apapun terasa membosankan, home, office, the street, the city, the people entah kenapa membuat aku bosan. Hanya kenyataan bahwa sekarang ini bulan Ramadhan saja yang sedikit membuat aku ceria. Apalagi bulan November dan Desember sebentar lagi datang. Ada apa sih dengan bulan2 itu? Bukannya harusnya seneng, ada Lebaran. Iya lebarannya sih bikin seneng. But even in this notes I can't tell the problem. Damn. That's so frustrating.
Tapi barusan tadi itu, disela-sela sepotong daging ayam McDonalds dan sekotak Happy Jus itu, aku sebetulnya melamun, about all THOSE things. Tapi kemudian mataku tertuju pada adegan di sinetron itu. Di dalamnya ada dialog "Kan babe pernah bilang Kesulitan orang itu sebenarnya cobaan untuk KITA". Kata-kata itu seolah-olah menampar aku dengan keras. Membuat hentakan di sekitar ulu hati. Gosh, how can I be so selfish. Bahkan setiap jamur di tubuh kita pun sebenarnya bukan punya kita, kebetulan aja kita memilikinya, dan harus rela kalo orang lain suatu saat memerlukannya.
Terus terang aja sudah lama banget aku GAK PERNAH, ya, GAK PERNAH ngasih uang ke pengemis. Hampir semua jenis pengemis. Di pinggir jalan, di lampu merah, ibu menyusui, orang bungkuk, kakek-kakek apalagi anak-anak, GAK PERNAH. Alasan yang kata aku logis membenarkan tindakan itu. Ya, aku yakin benar alasan aku itu tepat. Tapi sekali lagi omongan di sinetron itu sebenernya bilang kalo memberi sedekah kepada orang lain itu bukan (hanya) buat mereka, tapi buat aku, buat kita. Shut up with all the logic things. Tinggal mau apa engga ngasihnya, ikhlas apa engga...and Stop right there!! Dan about THOSE thing, sekedar ujian buat aku, mau apa engga, maksudnya mau ngurusin apa engga. Yes, you know it's not about you, in fact it's all about YOU!

No comments: