Saat ini kalau aku pulang ke Bandung di akhir minggu, selalu tidur bareng dalam hamparan dua tempat tidur tanpa ranjang. Biasanya urutannya: de Letra, ibunya, a Angga, kemudian aku. Rencananya mulai tahun ini Aa akan mulai belajar tidur di kamarnya sendiri.
Akan tetapi malam kemarin agak berbeda, de Letra ingin mendominasinya ibunya sendiri. Dia keukeuh gak mau pindah ke posisi biasanya. Hal itu memaksa a Angga kemudian harus mepet deket sama aku, karena dia ngambek sama de Letra. Aku pun memeluknya, sambil pillow talk banyak hal dengan a Angga. Sudah seminggu ini a Angga libur sekolah. Kegiatan sehari-harinya diisi dengan nonton TV, main Nintendo Switch, dan permainan lainnya. A Angga melakukan semua ini tidak sendirian, tapi dilakukan bersama de Letra dan Fatih, saudara sepupunya, anak kakakku, yang tinggal tak jauh dari rumahku. A Angga dan Fatih sama-sama kelas 1 SD di sekolah yang berbeda walau usianya terpaut 6 bulan. Karena kesibukan ini, mereka jadi sibuk. A Angga jadi jarang berinteraksi denganku. Paling hanya sesekali saja kalau ada yang ingin ditanyakan atau pas mereka aku ajak jajan ke warung terdekat.
Kesempatan sebelum tidur itulah yang menjadi momen ngobrol aku sama a Angga setelah sibuk seharian. Peristiwa ini ternyata menjadi hal yang asyik. Walau cerita dan pertanyaan a Angga bertubi-tubi, aku sangat menikmatinya. Pertanyaannya macam-macam, tentang komik Marvel apa yang aku baca sewaktu aku kecil, karakter apa yang menjadi favorit aku di Super Mario Bros, kenapa teman aku ada yang tinggal di New Jersey, siapa saja nama teman-temanku, dan banyak lagi. Terkadang cerita tak selalu berupa pertanyaan, tapi ada juga cerita tentang kejadian yang dia temukan, seperti adegan film-film yang kita tonton bersama, seperti Transformers: Rise of The Beast atau Super Mario Bros: The Movie. Aku pun menanggapi pertanyaannya dengan serius, sebisa mungkin aku jawab sesuai dengan apa yang aku rasakan dan aku ketahui. A Angga pun seperti menikmat cerita aku di masa kecil yang tak pernah membaca komik Marvel, tetapi lebih banyak komik DC seperti Batman, Justice League, The Outsiders, Hawkman, Plastic Man, dan sebagainya.
Sambil bercerita, ingatanku aku terbang ke 6-7 tahun lalu. Ketika aku khawatir akan perkembangan a Angga ketika bayi. Sempat khawatir ketika dia belum bisa menyebutkan sepatah kata pun di usia 1 tahun. Lalu kemudian lega, ketika dia menyebutkan kata pertamanya: Kakang. Hahaha. Teringat pula, pada saat itu pun kita terpaksa memutus ASI dan mengganti dengan susu lain karena ibunya hamil de Letra. Semua kilatan kejadian yang mengingatkan aku untuk bersyukur memiliki anak yang sehat dan mampu menceritakan apa yang ada di kepalanya. Alhamdulillahirobbil'alamiin.
No comments:
Post a Comment