Hari ini aku berhasil mengetahui bahwa Juicer Philips type HR2826 dan satu karton teh kotak isi 24 merupakan sebuah kombinasi yang buruk. Apalagi kalau keduanya berada dalam satu kantong plastik dan harus dibawa memakai motor bebek. Kalau kamu ingin lebih buruk lagi, tambahkan kedalamnya sebuah ransel berisi handycam, buku "Da Vinci Code" Edisi spesial, 2 buah komik Doraemon Petualangan dan 1 Chibimaruko Chan nomor 10.
Oh Gosh itulah yang terjadi padaku hari ini. Ini akibatnya kalau jalan2 tak tentu arah tanpa rencana. Berhubung bosan di rumah, aku keluyuran keliling Bandung. Hmm kemana ya tujuanku kali ini, ke Jonas ah, liat2 kamera digital inceranku, bukan mau beli, liat aja, berhubung harganya yang 4 juta. Wow, ternyata penuh banget dan kamera itu pun ternya out of stock. That's ok, kemana lagi ya, eh ke Gramedia aja ah, udah lama banget aku gak ke toko buku. Disana aku membeli komik Doraemon favoritenya keponakanku, dan Chibimaruko Chan kesukaanku, pas mau pulang di sudut New Release kutemukan buku Da Vinci Code edisi spesial yang agak tebal dan berat, kebetulan, aku beli ah.. Cihuy juga ternyata jalan-jalan aku kali ini.
Hmm, kemana lagi ya, liat-liat juicer ah, gak usah beli dulu, dari Gramedia kan deket ke BEC dan Hypermart. Bandingin harga di kedua toko tersebut pun aku lakukan. Ternyata walau deket, bulak balik BEC-BIP sangatlah melelahkan. Tanpa rencana, akhirnya si juicer itu aku beli, biar sekalian cape aku beli teh kotak juga deh sekalian. Di sanalah bencana dimulai, si kasir tolol di Hypermart memasukan satu dus teh kotak kedalam kantong plastik kecil, padahal aku minta pakai yang gede soalnya aku naik motor, tapi dia males nyari dan bilang gak ada, aku lihat di deretan kasir lain jelas-jelas masih banyak! Curse them!
Untungnya plastik tempat juicer dari Electronic City cukup gede, aku satuin si juicer dan teh kotak tadi dalam satu plastik, dan Oh My God sungguh berat! Aku membawanya dari BIP sialan itu ke parkiran Gramedia, soalnya disanalah motorku berada. Setelah aku coba ternyata susah banget memasukan kresek maha berat itu ke motorku. Akhirnya aku gantungkan di setang kiri, soalnya di kanan kan ada gas. Walhasil dengan susah payah aku harus menjaga keseimbangan motorku , gak bisa jalan cepet2. Untuk belok merupakan sebuah perjuangan.
Sepanjang jalan aku bersumpah serapah dikombinasikan dengan do'a, diperburuk dengan masuk angin berhubung dengan tolonya aku tidak memakai jaket ditambah sakit perut. Oh sebegitu bersyukurnya aku ketika sampai di depan pintu pagar hijau rumahku. Alhamdulillah. Sekarang baru terasa tangan kiriku terasa pegel banget.
No way, I won't do that damn thing again!
No comments:
Post a Comment