Monday, November 14, 2005
Music Review: Ratapan Benet
Pas lagi santai di ruang TV kantor tak sengaja kuliat video klip Eric Benet, masih tetap cakep, tapi something different, ya lagu itu secara lirik dan melodi terdengar menghiba. Tapi terus terang lagu itu sekaligus juga memiliki aura "religius", akibat efek visual yang serba sederhana sekaligus membumi mungkin, ya. Atau juga pengaruh memori di kepalaku yang tak bisa menghilangkan wawancara Oprah dan Hale Berry beberapa waktu lalu mungkin ya.
Lagu berjudul "Hurricane" itu memang memang seperti pantulan penyesalan Benet. Seperti yang sudah mengejutkan dunia entertainment beberapa waktu lalu. Benet cerai dengan aktris yang nyaris sempurna fisiknya, Halle Berry, diakibatkan oleh perselingkuhan dan kecanduan seks yang dialami Benet. Tapi bukan hal itu sih yang membuat aku ingin membeli album ini. Aku cuma penasaran bagaimana Benet --yang notabene sudah ikut mengisi kepalaku sejak SMP/SMA dulu-- bisa menuangkan segala "kemalangan" yang dideritanya dalam sebuah album.
Tapi akhir-akhir ini aku gak bisa kemana-mana ternyata, di kepalaku masih berkutat petualangan Robert Langdon mencari The Holy Grail, gara-gara aku ketagihan baca The Da Vinci Code edisi illustrated yang baru aku beli kemarin-kemarin itu. Sialan juga buku itu, membuatku selalu malas tidur, kemarin aja aku tidur jam 2 malem, padahal besok masuk kantor! Untunglah tadi sore disela-sela kerjaan kantor aku berhasil menamatkan buku itu! Legaaa!
Sore itu juga setelah Maghrib aku memaksakan diri ke Aquarius nyari album ini, dan Alhamdulillah aku berhasil menemukannya, padahal tinggal satu stocknya. Langsung pulang, ah, pingin cepet2 dengerin. Dan ternyata album ini sungguh melegakan, asli semua lirik yang ada di semua track penuh penyesalan, harapan untuk kembali, dan janji untuk menjadi lebih baik. Sungguh mengharukan, asli. Cuma, satu lagu aja yang mungkin bukan tentang penyesalan itu, judulnya India, yang memang lagu dedikasi Benet buat anaknya yang bernama India. Sumpah, album ini ternyata jadi sentimentil buat aku. Secara melodius pun, menurut aku, sangat, sangat apa ya...mmm tepatnya: menyenangkan. Ya, keharuan yang menyenangkan! Mungkin karena ada David Foster dan Walter Afanasieff barangkali ya?Album ini definetely boleh ada di rak kehormatan bersama albumnya Luther Vandross, John Legend, dan Dave Matthews Band ku!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment