Bulan ini adalah bulan yang kenyang dengan penyakit. Diawali sekitar dua tiga mingguan yang lalu, ketika badanku panas dingin dan pegel-pegel. Pegel2 sekitar pinggangnya bahkan dimulai sebelum panas dingin. Di karenakan si gak enak badan itulah aku kemudian memanggil tukang pijit. Pijitan tuna netra yang sebetulnya malah bikin aku geli ternyata gak mempan.
Jadilah aku akhirnya ke dokter deket rumah, langgananku sejak aku SD, dr. Darmariah. Kayaknya aku mau flu, deh, soalnya sekarang udah batuk2 dan tenggorokanku seret ditambah wasir yang gak mau diajak kompromi. Setelah pulang dari dokter, Oh, My God panas dinginnya ternyata makin menggila dan sakit pinggangnya itu lho, ampun deh aku masih inget, sakit banget. Padahal aku harus ngajar training. Aku sempet dateng ke tempat training, tapi aku akhirnya menyerah dan memilih pulang untuk istirahat .
Perasaan sakit pinggang ini membuat aku inget kenangan di Semarang. Aku sempet mengalami gejala yang sama dan didiagnosis batu ginjal. Cepet2 aja aku minum Batugin. Dan syukurlah, sakit pinggang itu akhirnya perlahan menghilang. Flu pun lambat laun menghilang, cuma tinggal batuk2 sedikit. Trus, karena takut kena typhus seperti pebe, aku memilih tes darah, dan hasilnya aku punya kans untuk typhus. Tapi aku ogah di rumah sakit, akhirnya aku memilih minum air rebusan kerang. Yakk! Sedangkan wasirnya masih bisa ku tahan sembari minum obatnya.
Setelah seminggu lebih aku masuk kantor, dengan muka pucat dan badan sedikit mengurus --sedikiit sekali, he..he..-- giliran wasirku yang minta perhatian. Penyakit yang seringkali malu diakui banyak orang --tapi tak begitu dengan aku, emangnya penyakit kelamin, apa-- ini, membuat aku gak nyaman duduk di depan komputer. Akhirnya aku gak tahan, Jum'at kemarin aku dateng ke klinik, setelah diperiksa aku pulang ke rumah dan sedikit tidur. Pas bangun, apa yang terjadi, aku sangat terkejut melihat mataku berbelek. Oh, Tuhan, tidak! Aku sakit mata!!
Sakit mata ini adalah yang pertamakali aku alami dalam seumur hidup. Dan sumpah, sangat sangat menjengkelkan! Aku gak bisa keluar rumah dan perasaan kotornya ini lho.. Grrr menyebalkan! Dari mulai air sirih, salep mata, obat tetes, air teh sampai kompresan aku coba. Tapi sampai detik ini mataku masih merah dan gatal. Padahal aku harus ke Medan. Yang akhirnya dengan berat hati aku batalkan.
Setelah melalui perjalanan sakit bertubi-tubi ini aku mulai bertanya ada apa dengan badanku. Aku bosan berdiam diri di rumah. Dan percaya atau tidak ..aku merindukan kantor, hik..hik..
Sekarang aku mau ke dokter lagi. Doa'kan biar sembuh, ya..
Monday, March 27, 2006
Wednesday, March 22, 2006
Celana Training Terburuk
Pagi tadi sebelum sholat subuh iseng aku liat handphone, dan ternyata ada sms yang masuk. Setelah aku liat sekilas sms itu dari temenku bumon, dikirim jam 00:16:17 isinya:
Apa sih, gak penting memang he..he..
Aku tahu sebelumnya memang dia sakit diare terus2an. Ok. Mumpung nanti siang aku ada acara training di Dago, sekalian aja deh aku sempetin ke Boromeus.
Singkat cerita, setelah agak menunggu jam besuk di ruang tunggu, aku mulai naik lift ke lantai 3.
Sejujurnya, aku agak2 lupa mukanya. Tapi setelah melihat muka botak bulat berjenggot terbaring di tempat tidur aku langsung ingat muka porno itu.
Melihat dari cengegesannya aku agak lega, kayaknya gak parah. Tapi ada sebuah titik pandang yang menyita perhatian aku sepanjang jam besuk tadi. Hal itu adalah celana training yang dipakai si bumon. Ya, ampun sumpah sampai sekarang aku masih ingin ketawa.
Celananya berwarna putih dengan totol2 gak jelas berwarna abu2, di ujung kakinya dililit karet. O my gosh, sangat 80-an. Susah diungkapkan dengan kata betapa sangat tidak gayanya celana itu.
Celana training itu dan diare. Mmmmm.. benar2 sebuah kombinasi yang maha buruk!
ha..ha.. aku ini nengok apa cari hiburan sih.
Get well soon old pal!
"bisi dek ngalongok ur di brmeus gd maria, lt3, km2314, nuhun.
Apa sih, gak penting memang he..he..
Aku tahu sebelumnya memang dia sakit diare terus2an. Ok. Mumpung nanti siang aku ada acara training di Dago, sekalian aja deh aku sempetin ke Boromeus.
Singkat cerita, setelah agak menunggu jam besuk di ruang tunggu, aku mulai naik lift ke lantai 3.
Sejujurnya, aku agak2 lupa mukanya. Tapi setelah melihat muka botak bulat berjenggot terbaring di tempat tidur aku langsung ingat muka porno itu.
Melihat dari cengegesannya aku agak lega, kayaknya gak parah. Tapi ada sebuah titik pandang yang menyita perhatian aku sepanjang jam besuk tadi. Hal itu adalah celana training yang dipakai si bumon. Ya, ampun sumpah sampai sekarang aku masih ingin ketawa.
Celananya berwarna putih dengan totol2 gak jelas berwarna abu2, di ujung kakinya dililit karet. O my gosh, sangat 80-an. Susah diungkapkan dengan kata betapa sangat tidak gayanya celana itu.
Celana training itu dan diare. Mmmmm.. benar2 sebuah kombinasi yang maha buruk!
ha..ha.. aku ini nengok apa cari hiburan sih.
Get well soon old pal!
Monday, March 20, 2006
Zoo Tycoon yang Membiuskan
Weekend ku kali ini aku habiskan 100% di rumah saja. Asli sedikit pun gak keluar rumah. Temenku bilang aku autis, he..he.. Ngapain sih dirumah, kok bisa sebetah itu? Jawabannya adalah Zoo Tycoon. Dua hari ini, siang dan malam aku duduk di depan komputer main game itu. Sebetulnya game ini udah aku kenal sekitar tiga tahun lalu. Cuman aku maennya di laptop kakakku.
Setelah komputer di rumah aku upgrade, kegemaranku ku akan game strategy kembali kambuh. Sebagai catatan dulu waktu SMA aku sempet kecanduan Civilization. Menginjak kuliah lebih parah lagi, aku pernah sebulan gak keluar rumah gara-gara Civilization II. Untungnya aku cukup sadar untuk gak terjerumus lebih dalam ketika Civilization III keluar, bahkan kemarin2 seri ke IV baru keluar.
Zoo tycoon ini ceritanya kita bikin kebun binatang, dari mulai kandang, taman, tempat hiburan, jongko makanan dan minuman sampai venue seperti toko souvenir dan petting zoo. Dari semua hal di game ini, faktor design inilah yang paling aku suka. Sejujurnya aku gak peduli apakah aku rugi atau untung. Tapi sejauh ini aku untung terus sih he..he..
Bermain game ini di waktu weekend sebenernya enak-enak enggak. Soalnya aku rebutan sama si Fikri dan Azhar, dua keponakanku yang juga menggemari game ini. Kemarin aja aku tinggalin tidur sore sebentar --mereka tidur juga--, eh pas bangun, mereka udah duduk di depan komputer! Sial!
Untuk sementara waktu aku rela dan ikhlas digerogoti kecanduan ini. Yyu!
Friday, March 17, 2006
V for Vendetta
Setelah masa rehat dikarenakan sakit, aku akhirnya memutuskan keluar dari kandang, dan kembali membulatkan tekad untuk nonton film di bioskop. Sebenernya sempet ragu sih, takut pingsan di jalan, he.. Tapi godaan film V for Vendetta --yang trailer sudah menghuni ipod ku cukup lama-- tak tertahankan lagi. Syukurlah sudah sedari siang tiket sudah ditanganku (thanks, Bud!). Kali ini aku nonton di BIP. Mall yang sedang direnovasi ini ternyata sudah tidak bersahabat lagi, sudah kehilangan soul-nya. Nuansa friendly yang dari dulu --sejak tahun 1989, aku kelas 1 SMP-- sangat lekat, sekarang sudah hilang musnah.
Aku duduk di bangku A3, paling belakang nyaris di sudut. Karena lagi di renovasi, jadi agak-agak berisik suara gedak geduk palu. Dan yang paling menyeramkan lagi adalah...sumpah aku memergoki tikus bercicit di samping tempat duduku. Brrr...
Filmnya sendiri sebenernya ternyata gak terlalu istimewa, menurut aku, mungkin karena aku menuntut terlalu banyak dari tulisan "from the creators of Matrix". Mengisahkan tentang perjalanan V, karakter bertopeng Guy Fawkes yang bertekad membuat sebuah perubahan di Negara Inggris dengan cara meledakan Gedung Parlemen. Oiya harap diingat, kondisi Inggris di film ini ceritannya adalah sebuah negara Fasis, dikarenakan Pada PDII, yang menang adalah Jerman dan barisan Hitler-nya. Agak memusingkan memang.
Yang menurut aku menarik, adalah nuansa gelap yang menyelimuti film ini. Jadi agak-agak misterius. Dan, Hugo Weaving pemeran V, yang sepanjang film tidak pernah menampakan wajah aslinya sangatlah keren.
Cukup menghibur, tapi sepertinya ini adalah acara nonton di BIP yang terakhir, apalagi sekarang dibuka theatre baru di Braga Citywalk! Cihuy, deket kantor!
Wednesday, March 08, 2006
Thanks Ron!
Akhirnya kutemukan buku ini. Well, sebenernya bukan aku sih yang menemukannya :) Tapi temenku.
Ceritanya aku ngefans banget sama yang namanya Maroko atau Morocco bahasa Inggrisnya. Dalam rangka mempersiapkan pengetahuan akan negara itu, aku butuh banget bukunya. Setelah sekian lama mencari di seputaran Bandung, dari emperan PLN sampai QB Setiabudhi, tapi sayangnya gak ketemu2. Aku juga cari di Amazon, tapi gak ada yang klik banget. Pinginnya buku itu bisa menjelaskan dengan gamblang negara Maroko sekaligus juga bisa dijadikan travel guide.
Akhirnya aku minta bantuan temenku yang kerja di Afrika. SMSlah aku semingguan yang lalu, ternyata temenku jawabnya cepet banget, telpon malah. Dia lagi di Bandung aja, sialnya. Yah, gak papalah aku bersabar aja nunggu dia pulang ke Sudan.
Ternyata pagi tadi dia dateng ke kantor sambil bawa buku Morocco terbitan Dorling Kindersley (DK). Wuw keren!.
Thanks berat ya Ron, sudah mau berepot ria demi aku!!
Tuesday, March 07, 2006
Eye
A single look can collect many feelings. Pain, shame, willingness, sorry in a single blast.
I know it, mam. Don't worry. That change many things in me.
Yes, a single look.
I know it, mam. Don't worry. That change many things in me.
Yes, a single look.
Sunday, March 05, 2006
Buku Buat Fans
Tak sengaja kemarin sewaktu ke Gramedia ngeliat buku berwarna hijau dengan tulisan mencolok. CSI: Crime Scene Investigation Companion. Apaan nih, kalau isinya tentang ilmu forensik males, ah. Tapi dalam hati aku berharap --berdebar-debar, malah-- isinya soal Grissom dkk. Dan setelah minta tolong ke customer service buat ngebuka plastiknya, dalam hati aku berteriak kegirangan. Yuhu!! isinya memang benar tentang film seri favoriteku itu.
Walau berniat berhemat bulan ini, tak kuasa juga aku untuk membeli buku seharga 195ribu itu. Saking semangatnya aku sampai lupa sama temenku yang tadi berpapasan di gang tempat buku itu disimpan. Maaf ya.
Sebenarnya kalo liat isinya, buku ini cukup berlebihan dan cuma sekedar auxiliary, terutama buat aku yang sudah punya DVDnya. Buku ini berisi panduan menonton CSI: Crime Scene Investigation dari season 1 sampai dengan season 3, makanya judul bukunya pake embel-embel companion. Buat aku buku ini tak lebih dari sekedar koleksi, soalnya aku gak merasa butuh dipandu. Kalo gak ngerti kan tinggal direwind filmnya he..he..
Tapi sekali lagi seneng banget aku punya buku ini, apalagi didalamnya banyak banget gambar2 keren. Yang disayangkan cuma gak ada bahasan mendalam soal karakter di film itu. Terutama Grissom dan Catherine Willows favorite aku.
(oya, slamat bergabung di dunia CSI buat ibu hamil. Seneng banget punya temen cerita!)
Walau berniat berhemat bulan ini, tak kuasa juga aku untuk membeli buku seharga 195ribu itu. Saking semangatnya aku sampai lupa sama temenku yang tadi berpapasan di gang tempat buku itu disimpan. Maaf ya.
Sebenarnya kalo liat isinya, buku ini cukup berlebihan dan cuma sekedar auxiliary, terutama buat aku yang sudah punya DVDnya. Buku ini berisi panduan menonton CSI: Crime Scene Investigation dari season 1 sampai dengan season 3, makanya judul bukunya pake embel-embel companion. Buat aku buku ini tak lebih dari sekedar koleksi, soalnya aku gak merasa butuh dipandu. Kalo gak ngerti kan tinggal direwind filmnya he..he..
Tapi sekali lagi seneng banget aku punya buku ini, apalagi didalamnya banyak banget gambar2 keren. Yang disayangkan cuma gak ada bahasan mendalam soal karakter di film itu. Terutama Grissom dan Catherine Willows favorite aku.
(oya, slamat bergabung di dunia CSI buat ibu hamil. Seneng banget punya temen cerita!)
Subscribe to:
Posts (Atom)