Thursday, December 31, 2009

2009: WhatAYear!

Tak terasa hari ini adalah hari terakhir di tahun 2009. Tahun yang mengagumkan penuh rangkaian cerita dan kejadian. Setelah dijalani waktu setahun ternyata serasa tak lama. Namun, sepertinya tidak mungkin merangkum peristiwa demi peristiwa satu tahun dalam satu judul cerita. Aku hanya coba mengingat kejadian yang fenomenal yang terjadi di tahun ini.

Kota Baru
. 01-01-09.Tahun 2009 aku mulai di kota selain Bandung. Aku mulai di kota Medan. Tepatnya di sebuah kamar di hotel Tyara. Tahun ini aku awali dengan tantangan baru. Aku dimutasi ke Call Center Medan. Ini bukan kali pertama aku ke Medan, bahkan aku sudah tiga kali ke kota ini. Tapi saat ini berbeda. Aku akan bekerja disini, aku akan bertempat tinggal disini. Aku harus menyesuaikan dengan budaya, makanan, cuaca, kebiasaan, dan ritme kehidupan. Di Medan ini aku kembali kos, dan akan sering naik pesawat Medan-Jakarta. Dilanjutkan travel Bandara-Pintu Tol Pasteur. Alhamdulillah saat ini aku sudah bisa menikmatinya.

Concert of Dream. 06-03-09. Bagiku konser menarik yang ingin aku tonton (sampai saat ini) hanyalah John Legend, Jason Mraz dan Dave Matthews Band. Sempat excited ketika mendengar gossip John Legend akan ke Jakarta mengisi rangkaian Java Jazz 2009. Tapi ternyata tak jadi. Penggantinya adalah: Jason Mraz!! Yeah!! Segera saja aku booking tiket dan assign cuti sekalian seminggu hehe. Konser yang mengagumkan. (Dan ternyata John Legend confirmed konser di Java Jazz 2010 Maret nanti. Wow!)

Morocco. May. Tempat impian yang selalu aku cita-citakan. Tak pernah menyangka akan pernah kesana di tahun ini. Bahkan nyaris tak pernah bermimpi akan benar-benar mewujudkannya. Tapi, Subhanalloh. Ini kenyataan. Morocco aku kunjungi di tahun 2009 ini!

Kelulusan demi Kelulusan. Agustus. Tahun ini tahun perjuangan untuk orang-orang tercinta sekitar aku, khususnya di dunia pendidikan. Fikri, keponakanku harus menerima kenyataan tidak diterima di SMA 2 Bandung, dan bersekolah di SMA 1 Bandung. Alhamdulillah. Fanny, kakaknya harus berlapang dada tidak diterima di SNMPTN, dan sempat khawatir tidak kuliah tahun ini. Akhirnya diterima di Unisba. Alhamdulilah. Teh Dhyah harus berjuang sampai titik deadline penghabisan untuk bisa wisuda Agustus. Dan akhirnya tercapai. Alhamdulilah. De Annur pun lulus di bulan Oktober dengan cum laude. Dan Aku bisa mengikuti wisudanya, Alhamdulillah.

Sorrows. 09-08-09. Selain berita gembira, ditahun ini Apih kecelakaan. Di Garut, sehabis pulang dari Ciamis nengok Ema yang sakit, apih dan dua adiknya tabrakan. Tapi endingnya tetap saja berita bahagia, apih dan yang lainnya selamat dan sudah sehat kembali. Ma Anah, nenekku yang tersisa pun akhirnya menghembuskan nafasnya di tahun ini. Sayangnya aku tak bisa pulang. Bahkan sampai saat ini aku tak memiliki kesempatan untuk ke Ciamis. Selamat jalan ema ku tercinta!

Goodbye Jobe. 08-09-09.Jobe (dibaca: jo-be) adalah nama mobilku. Hyundai Atoz Silver. Mobil pertama yang aku miliki atas keringatku sendiri. Mobil yang menemaniku selama lebih dari 3 tahun. Mengantarku kemana saja yang aku mau. Sumedang, Lembang, Ciamis, Garut, Kadipaten, Cianjur, dan setiap jengkal Bandung yang ingin aku kunjungi. Tak terhitung berapa kali Jobe menjadi saksi sumpah serapah, nyanyian sumbang, teriakan lepas dan obrolan hangat. Jobe seperti rumah kedua. Jobe pula yang mengantarkan aku ke Ciwidey di subuh hari, hanya untuk kemudian kembali lagi ke rumah. Perjalanan aneh, tapi selalu aku rindukan. Jobe ditemani Buzz Lightyear di spion dalamnya. Hari ini Jobe tak lagi di rumahku. Semoga dia memberi keceriaan sama kepada orang lain. Goodbye Jobe!
Jobe berganti Jonessy, Hyundai i10 abu-abu. Walau masih muda, Jonessy sudah berkelana sampai ke Garut, Sumedang dan Ciamis. Selamat datang Jonessy!


Akhir hari, akhir tahun, selalu disertai harapan menjadi lebih baik di keesokannya.
Begitupun hari ini. Selamat jalan 2009! Selamat datang 2010 penuh harapan baik!

oiya, musik yang tepat untuk menggambarkan 2009 ini dikolaborasikan dengan indah oleh DJ Earworm disini:


Tuesday, December 08, 2009

Cuti Menyenangkan (Lagi)

Begini nih kalau pulang ke Bandungnya kelamaan. Susah buat menyesuaikan lagi mood. But, no matter what I have to try. Mudah-mudahan dengan menulis apa yang terjadi di Bandung seminggu lebih kemarin bisa menolong membunuh rindu yang memang membunuh. Hiks.

Aku pulang di hari Kamis sore, dan hari Jum'at adalah Idul Adha. Sengaja pulang naik flight jam 5, biar gak terlalu ngantri naik travel di Soekarno Hatta-nya nanti. Tapi apa mau dikata, flight delay sampai jam 19.30. Artinya sampai Jakarta jam 21.30. Ternyata Bandung-Jakarta dan jalur kebalikannya macet banget hari itu. Mungkin karena libur panjang. Travel pun jadi jarang dan penuh semua. Untung aku masih kebagian. Nyampe Bandung jam 2 dini hari. Disambut gema takbir dari Mesjid Al-Hidayah tercinta. Jujur, menceritakannya pun membuat menitikkan air mata, padahal sudah lama berlalu.

Memulai pagi keesokan harinya dengan shalat Ied. Karena hari itu hari Jum'at, acara potong kurban tidak dilakukan setelah shalat Ied, tapi rencananya besok hari Sabtu. Jadi hari itu rencananya aku habiskan dengan bercengkrama bersama keponakan. Tapi si amih, punya rencana lain. Dia mengajak kami semua ke Cipanas, Garut. Hmmm...aku sih hayyuuu ajah. Gak ada kata cape. Ternyata jalan gak rame, Rancaekek, Nagreg, dan kota Garut pun sangat lancar. Jalan-jalan dan acara berendam di Cipanas jadi asik. Alhamdulillah.

Besoknya, didominasi dengan kegiatan khas Idul Adha, melihat penyembelihan binatang kurban, dan..nyate tentunya!! Tapi kali ini aku cuma ikut makan aja. Yang masak giliran si Azdun, Fikri dan Amih. Lumayan enyakk!

Aku agak lupa kegiatan di hari Minggu-Kamis, tapi yang pasti jauh dari nganggur dan jauh dari rasa bosan. Di hari-hari itu, si Jonessy, mobilku jarang sekali nganggur di garasi. Jalan-jalan ke distro bareng Fanny, Fikri dan Azhar. Makan di Warung Pasta (sampai 3 kali di hari yang berbeda! dengan orang yang berbeda-beda pula!!). Sekedar belanja kebutuhan sehari-hari pesenan Amih, karaokean di Nav, dan..oh iya..ngurusin pemasangan Speedy buat di rumah Bapa. Khusus untuk hal yang terakhir ini hasilnya gak sukses. Si petugas Speedy ini asli ngarang! Selain itu aku juga tak lupa mengantar jemput Syaiq sekolah, bahkan ikut acara latihan manasik. Dan yang reguler setiap hari adalah, beli gorengan si Neneng di pagi hari. Enak..asli enak!

Hari Jum'at. Aku berencana ikut serta ke Conggeang bersama karyawan dan guru SMA 2. Sama seperti dulu. Tapi kali ini agak berbeda. Berbeda karena kali ini perjalanannya direncanakan, nginap, dan pesertanya lebih banyak. Yiihaa. Sangat sulit menceritakan perjalanan ini hanya dalam satu alinea. Beribu momen berebut di kepalaku menunggu untuk diceritakan. Kali ini aku pergi dari Bandung bersama Bapa, Pak Eddie dan Pak Usep. Start dari SMA 2. Datang langsung disuruh makan. Dilanjutkan dengan pertandingan gapleh semalam suntuk. Aku gak ikut tentunya. Tapi aku tak bisa berhenti untuk tidak menyimaknya. Senda gurau seperti tak henti malam itu. Terutama, Ade Maryono, sang maskot di piknik kali ini. Gapleh hanya berhenti diselingi sholat. Gapleh terbagi ke dalam 3 group, masing2 empat orang. Beda group, beda juga nuansanya. Ada yang serius, ada yang ahli banget, ada juga yang gak berhenti bercanda, seperti groupnya Ade Maryono, Pak Eddie, Pak Mumu dan Bapa. Ampuunnn! Aku sampai harus bekerja keras berhenti tertawa sejenak, agar kepalaku tak sakit.

Menjelang tengah malam kita menyempatkan berendam di Cipanas Cileungsing. Ternyata suasananya agak berbeda dengan jaman KKN aku dulu. Lebih bersih dan lebih tertata rapi. Pulangnya kembali dilanjutkan gapleh. Tapi aku tak tahan, aku tidur. Dan sekasur dengan guru PSPB ku tercinta dulu Pak Eddie. Ternyata Pak Eddie motah dan kereknya polll..hahaha..bahkan beliau sempat menendang dengan telak wilayah vitalku. Beu!

Aku tak bisa tidur full. Mungkin karena excitement, ditambah suara yang tak berhenti disekelilingku, ditambah juga memang malam itu, Pak Dadang datang membawa organ, dan yang lain ikut menyanyi haha. Tapi akhirnya jam 3 dini hari semua tidur. Dan aku terbangun di jam 4 tanpa bisa terlelap lagi. Aku hanya bisa memandangi para karyawan dan guru bergelimpangan dengan suara ngorok bermacam-macam dan kadang diselingi kentut hahaha. Subuh yang aneh.

Tapi keriaan dimulai lagi sekitar jam 5.30, tapi aku dan Bapa pergi. Kita berencana pergi ke kota Sumedang, mencari rumah teman lama Bapa di daerah Perumahan Asabri. Alhamdulillah ketemu. Kita tak lama berkunjung. Hanya sekedar silaturahmi. Kami kembali ke Conggeang. Ternyata yang lain sudah berkumpul di kolam pemancingan. Acara mancing diikuti hampir oleh semua orang. Dan tentu saja tak lupa diselingi celaan dan senda gurau.

Disaat yang lain masih mancing, Bapa, Pak Mumu, Pak Kus dan Pak Dadang kembali ke base camp. Disana kita berencana untuk pergi ke Citiis, kolam mata air yang dulu pernah aku kunjungi. Tapi ternyata ditengah jalan kita berubah haluan. Arah yang dituju adalah Puncak Manik, tempat situs bertemunya Cakrabuana dan Ibu Manikmaya, leluhur dusun Puncak Manik disana. Perjalanan yang ditempuh sangat berat, terutama buatku dan Pak Dadang. Jalan setapak dan menanjak sangat menguras tenaga, dan mengikis semangat, apalagi ditambah kerumunan nyamuk yang dahsyat dan tak kenal lelah. Sumpah, aku serasa hendak pingsan. Tapi alhamdulillah, kami semua berhasil sampai di tujuan. Pulangnya tak sesulit tadi. Jalan menurun ditempuh dengan penuh semangat.

Kami langsung menuju mata air Citiis. Tak peduli keringat dan panas yang masih mendera tubuh. Aku hanya ingin berendam di mata air itu. Apalagi ditambah teh botol dingin pake es. Segarrrr...
Waktu dzuhur kami berkumpul di base camp kembali, sambil menunggu yang lain berkemas aku menunggu di ruang tamu. Tapi ternyata aku ketiduran selama 2 jam. Aku memang kelelahan.
Perjalanan Conggeang-Bandung, ditempuh dengan lancar, hanya sesekali padat di pusat kota Sumedang dan Cadas Pangeran. Yang agak mengganggu adalah pusing kepala gara-gara berendam di panas hari tadi dan paha pegal gara-gara perjalanan menyiksa ke Puncak Manik. Tapi Alhamdulillah kami sampai juga. Beristirahat sejenak di Haji Yasin sambil menunggu tukang sate, yang tak kunjung datang. Akhirnya diganti dengan nasi padang dan rendang. Alhamdulillah!!

Besoknya seakan tanpa lelah aku berkelana kembali, cuci mobil, jalan-jalan ke Toko Setiabudhi dan periksa mata di Advent. Terus ke rumah Bapa. Sepertinya beliau masih butuh main dan jalan-jalan. Jadi....kita pun jalan-jalan lagi hahaha. Ke Margahayu, tersesat. Ke SMA 2, tak jadi karena suatu hal. Akhirnya ke rumah Pak Mumu di Gegerkalong dekat Daarut Tauhid. Sholat Maghrib, dilanjut mencari teman Pak Mumu yang akan mereparasi komputer di daerah Leuwi Gajah. Ternyata cukup sulit mencari letak rumahnya. Setelah tersesat dan tanya sana-sini, akhirnya si perumahan Bukit Cibogo itu pun ditemukan. Pulangnya kembali tersesat hahaha. Berlanjut dengan menjemput Pak Kus dan terus ke Ciater, bukan untuk berendam, tapi sekedar ngobrol dan makan ulen enakkkk pisan. Sungguh! Disana aku pun bertemu Abah Iwan Abdulrachman, yang CDnya aku beli beberapa hari lalu dan sangat aku kagumi. Jalan persimpangan ciptaan Alloh memang sering membuat makhlukNya terkejut.

Setelah puas kami pun pulang. Aku langsung tertidur.
Panjang ya cerita kali ini...
Syukurlah, agak mengurangi homesick yang tadinya bergelayut.

Err

I always think that my certain amount of money and liters of sweat can buy happiness. Able to flip someone’s sadness into laugh. How proud and puny I am!

Without Alloh’s will, it was impossible.
Allohu Akbar.
Astaghfirullahaladzim.